10 Gerakan Olahraga yang Tidak Aman Bagi Penderita Saraf Kejepit
sfidn.com – Ketika mengalami saraf kejepit maka ada beberapa gerakan olahraga yang terbilang kurang aman untuk dilakukan. Sebab. gerakan tersebut dapat memperburuk kondisi Anda.
Saraf kejepit merupakan kondisi yang umum terjadi di mana saraf terjepit atau tertekan oleh jaringan sekitarnya, seperti tulang, otot, atau ligamen.
Penderita saraf kejepit seringkali mengalami gejala seperti nyeri, kebas, mati rasa, kesemutan, ataupun kelemahan pada bagian tubuh yang terpengaruh oleh saraf yang terjepit tadi.
Salah satu metode penyembuhan bagi penderita saraf kejepit ialah dengan melakukan peregangan atau latihan khusus.
Hanya saja, tidak semua gerakan olahraga dapat dilakukan karena bisa saja hal tersebut memperlambat penyembuhan Anda.
Hindari 10 Gerakan Olahraga agar Tidak Memperburuk Saraf Kejepit
Seiring dengan banyaknya orang yang mulai aktif berolahraga maka penting pula untuk memahami gerakan apa saja yang harus dihindari oleh penderita saraf kejepit.
Artikel ini akan mencoba menguliknya agar dapat membantu Anda terhindar dari risiko cedera serta meningkatkan kualitas hidup Anda.
1. Melompat atau Lompat Tinggi
Gerakan melompat atau lompat tinggi dapat menyebabkan tekanan berlebih pada tulang belakang terutama di area leher dan punggung yang kondisinya sedang tidak optimal.
Penderita saraf kejepit disarankan untuk menghindari olahraga seperti bola voli, basket, dan lompat tinggi karena meningkatkan risiko cedera pada daerah yang sudah sensitif tersebut.
2. Angkat Beban Berat
Olahraga angkat beban berat, seperti angkat besi atau latihan beban berat lainnya dapat menyebabkan tekanan berlebih pada saraf yang terjepit.
Beban berat akan meningkatkan rasa nyeri yang lebih parah. Sebaiknya Anda beralih ke latihan beban ringan atau olahraga lain yang intensitasnya lebih rendah.
3. Gerakan Torsi yang Berlebihan
Gerakan torsi yang berlebihan seperti putaran tubuh yang tajam atau berbelok secara mendadak sangat tidak disarankan bagi penderita saraf terjepit.
Olahraga seperti tenis, golf, atau gulat yang melibatkan banyak gerakan torsi harus dihindari. Sebagai alternatif, olahraga dengan gerakan tubuh yang lebih lembut dan stabil, seperti berenang atau bersepeda adalah pilihan yang lebih baik.
4. Lari dengan Kecepatan Tinggi
Lari dengan kecepatan tinggi atau lari jarak jauh dapat menyebabkan guncangan berlebih pada tubuh, terutama pada kaki dan tulang belakang.
Bagi penderita saraf kejepit, olahraga seperti lari maraton atau sprint mungkin tidak dianjurkan. Sebagai alternatif, berjalan kaki dengan kecepatan sedang atau jogging ringan masih lebih aman dan tetap bermanfaat bagi kesehatan.
5. Gerakan Peregangan Berlebihan
Meskipun beberapa peregangan dapat meringankan saraf terjepit namun jika dilakukan secara tiba-tiba, berlebihan, dan terlalu keras maka dapat menyebabkan cedera pada saraf yang sudah bermasalah.
Penderita saraf kejepit disarankan untuk melakukan peregangan dengan lembut dan perlahan tanpa memaksakan gerakan yang menyakitkan.
6. Olahraga Kontak Fisik Tinggi
Olahraga dengan kontak fisik tinggi, seperti sepak bola, rugby, atau tinju melibatkan risiko benturan atau tabrakan yang besar.
Bagi penderita saraf kejepit, risiko cedera yang lebih tinggi dalam olahraga semacam ini hanya memperburuk kondisi tubuh.
7. Gerakan dengan Posisi Leher Tegang
Beberapa olahraga atau kegiatan fisik tertentu, seperti yoga atau angkat beban memerlukan posisi leher yang tegang atau tertekan.
Penderita saraf kejepit harus menghindari gerakan tersebut karena dapat meningkatkan tekanan pada saraf yang terjepit dan memperburuk gejalanya.
8. Seated and Standing Forward Bend
Seated and standing forward bend atau duduk dan berdiri membungkuk ke depan dapat menyebabkan rasa sesak serta stres pada area punggung bagian bawah.
Jika Anda memiliki saraf kejepit di area pinggang ke bawah maka gerakan ini sangat tidak direkomendasikan karena akan menimbulkan rasa sakit yang parah.
9. Double Leg Lift
Double leg lift merupakan gerakan olahraga dengan cara mengangkat serta menurunkan kedua kaki secara bersamaan.
Olahraga ini dilakukan untuk melatih otot perut dan kaki namun sebaiknya Anda hindari karena akan menyebabkan linu pada panggul. Terlebih lagi jika posisi kaki dilakukan dengan cara yang tidak tepat.
10. Burpees
Gerakan jongkok, push-up, dan melompat atau yang kita kenal sebagai burpees sangat tidak direkomendasikan bagi penderita saraf kejepit.
Gerakan yang intens, tajam, dan penuh hentakan tentu sangat membebani syaraf Anda dan membuatnya semakin meradang. Pilihlah gerakan yang lebih lembut atau pelan.
Selalu konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan sebelum memulai rutinitas olahraga baru. Terutama jika Anda memiliki kondisi seperti saraf kejepit. Ingatlah bahwa kesehatan dan keselamatan selalu menjadi prioritas utama dalam berolahraga. ***
Referensi:
www.healthline.com/
https://betterhealthalaska.com/