4 Jenis Lapangan Tenis Berdasarkan Materialnya
sfidn.com – Lapangan tenis terbagi menjadi dua kategori utama, yakni indoor (dalam ruangan) dan outdoor (luar ruangan) yang masing-masing menawarkan kelebihan dan kekurangannya.
Kalau berdasarkan material yang digunakan, terdapat empat tipe utama lapangan tenis. Apa saja itu? Simak penjelasannya berikut ini.
4 Jenis Lapangan Tenis Berdasarkan Materialnya
Tenis adalah olahraga yang dimainkan oleh dua orang (dalam permainan tunggal) atau dua tim yang terdiri dari dua pemain (permainan ganda) menggunakan raket dan bola kecil berwarna kuning.
Olahraga ini dimainkan dengan cara memukul bola melewati net yang membagi lapangan menjadi dua bagian sampai lawan tidak bisa mengembalikan bola dengan baik.
Ukuran standar lapangan tenis adalah 23,77 m (panjang) x 8,23 m (lebar) untuk permainan tunggal dan 23,77 m (panjang) x 10,97 m (lebar) untuk permainan ganda. Sedangkan tinggi net bagian tengah adalah 0,91 m dan 1,07 m untuk bagian samping.
Berdasarkan materialnya, lapangan tenis terbagi menjadi empat jenis, yaitu Grass Court, Hard Court, Clay Court, dan Indoor Court. Berikut penjelasannya:
1. Lapangan Rumput (Grass Court)
Sesuai dengan namanya, lapangan rumput atau grass court menggunakan rumput sebagai material utama. Rumput ditanam di atas tanah yang padat untuk memberikan pantulan yang optimal.
Bola tenis yang dimainkan di lapangan ini cenderung meluncur lebih cepat dengan sedikit pantulan. Oleh karena itu, lapangan ini bisa membuat permainan berjalan dengan tempo yang lebih cepat. Namun, lapangan rumput jarang ditemukan karena perawatannya yang sulit dan mahal.
2. Lapangan Semen (Hard Court)
Lapangan semen (hard court) adalah tipe lapangan yang paling umum ditemukan. Lapangan ini biasanya terbuat dari campuran semen, pasir, atau aspal.
Material semen yang digunakan untuk lapangan tenis ini bisa membuat bola melaju dalam kecepatan sedang hingga cepat.
Lapangan yang terbuat dari semen juga memiliki pantulan bola yang lebih cepat dibandingkan dengan aspal atau pasir.
Di beberapa negara, lapangan ini sering dilapisi oleh bahan sintetis seperti Deco Turf yang digunakan di Flushing Meadows Venue.
3. Lapangan Tanah Liat (Clay Court)
Clay court adalah lapangan tenis yang terbuat dari tanah liat. Lapangan ini cocok bagi pemain yang menyukai permainan rally panjang karena pantulan bola lebih lambat. Bermain di jenis lapangan ini membutuhkan ketahanan dan strateg yang lebih baik.
4. Lapangan Dalam Ruangan (Indoor Court)
Lapangan indoor di Indonesia umumnya menggunakan semen meskipun beberapa juga dibuat dari tanah liat. Sedangkan di negara-negara Eropa dan Amerika, lapangan indoor lebih sering dilapisi dengan karpet berbahan sintetis.
Menurut International Tennis Federation, karpet ini biasanya terbuat dari karet dan ada juga yang menggunakan rumput sintetis untuk memberikan karakteristik permainan yang berbeda.
Keempat tipe lapangan ini memainkan peran penting dalam gaya bermain seorang petenis. Mereka yang terbiasa bermain di lapangan lambat mungkin akan kesulitan beradaptasi di lapangan cepat, begitu pula sebaliknya.
Jadi, penting untuk memilih jenis lapangan berdasarkan materialnya saat Anda ingin bermain tenis bersama teman atau kerabat.