4 Tanda Kamu Berlatih dengan Benar
sfidn.com – Sebagian besar orang melihat tingkat kesuksesan sebuah pelatihan hanya dari hasil yang telah dicapai. Dalam artian, tujuan pelatihan keseluruhan, seperti peningkatan massa otot atau kekuatan otot. Padahal, tingkat kesuksesan sebuah pelatihan bisa dilihat dari banyak hal. Oleh karena itu, di bawah ini telah dijabarkan empat hal yang menandakan bahwa kamu berlatih dengan benar sehingga dapat mencapai pelatihan yang maksimal.
Kaku Otot yang Tidak Berlebihan
Pernah merasa otot-otot tubuh sakit setelah berlatih? Hal tersebut sebenarnya wajar, apalagi setelah lama tak berolahraga. Menurut National Academy of Sports Medicine, tubuh termasuk otot biasanya akan sakit atau terasa kaku setelah melakukan latihan yang intens. Kondisi yang sering disebut dengan Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS) ini disebabkan karena adanya mikrotrauma pada serat otot ketika berlatih dengan intensitas tinggi atau beban berat. Ketika terjadi kerusakan sementara pada otot, tubuh mengalami nyeri otot yang biasanya dimulai satu atau dua hari pasca berolahraga. Jadi, otot yang sakit pasca berlatih sebenarnya bisa menjadi tanda bahwa kamu sudah cukup keras dalam berlatih, yang pada akhirnya juga akan mengarah ke perbaikan dan pembangunan jaringan otot yang lebih kuat.
Namun, perlu diwaspadai apabila nyeri otot tersebut parah dan berlangsung terus menerus. Hal itu mungkin pertanda bahwa kamu perlu mengurangi frekuensi latihan atau menambah hari pemulihan. SJ McShane, pelatih pribadi bersertifikat, kemudian merekomendasikan untuk mengonsumsi banyak air putih, beristirahat atau berjalan santai untuk memaksimalkan pemulihan.
Lalu, bagaimana jika tidak merasakan nyeri otot sama sekali pasca berlatih? Faktanya, semakin sering kita berlatih, tubuh juga akan semakin beradaptasi. Menurut artikel yang diterbitkan di ACSM’s Health and Fitness, kamu tetap akan menuai manfaat dari pelatihan meski tidak mengalami nyeri otot sedikitpun.
Merasa Telah Mendorong Kemampuan Diri
Salah satu tanda bahwa kamu telah berlatih dengan benar yaitu ketika timbul perasaan bahwa kamu telah cukup mendorong diri sendiri. Maksudnya, kamu merasa sudah mengerahkan energi maksimal untuk mampu menyelesaikan pelatihan, baik secara repetisi maupun teknik. Hal ini bisa dilihat dari pengukuran denyut jantung yang membantu kamu mengetahui seberapa keras kamu berusaha dalam pelatihan.
American Council on Exercise (ACE) kemudian memiliki skala pengukuran dari 0 sampai 10 yang memungkinkan kita untuk mengetahui Rate of Perceived Exertion (RPE) atau tingkat aktivitas sebuah pelatihan. Menurut mereka, skala ideal tingkat aktivitas pelatihan berada di skala 3 (pengerahan tenaga sedang) dan 5 (pengerahan tenaga kuat). Jadi, ketika kamu mampu berada di skala pelatihan itu, bisa diartikan kamu telah mendorong diri kamu sendiri.
Meski begitu, skala ini tidak selalu menjadi patokan. Menurut McShane, hal yang harus lebih diperhatikan adalah tujuan pelatihan. Baru kemudian, pelatihan disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Terlepas dari itu, berusahalah semaksimal mungkin dalam menyelesaikan pelatihan guna mencapai tujuan yang diimpikan.
Suasana Hati yang Lebih Baik
Olahraga telah lama dikaitkan manfaatnya dengan suasana hati yang lebih baik. Ketika berolahraga, tubuh kita mengeluarkan zat kimia yang disebut hormon endorfin dan serotonin yang berkaitan dengan suasana hati dan pencegahan depresi. Ketika kita merasa suasana hati lebih baik, hal itu bisa menjadi tanda bahwa kita telah berolahraga dengan benar. Sebab, olahraga yang tidak dilakukan dengan benar, bukan tidak mungkin akan menyebabkan mood atau suasana hati kita menjadi buruk.
Tidur yang Berkualitas
Menurut National Sleep Foundation, tidur yang nyenyak pasca berolahraga menandakan bahwa kamu telah berada di jalur pelatihan yang benar. Pasalnya, aktivitas fisik yang dilakukan dengan baik akan meningkatkan kualitas dan durasi tidur secara keseluruhan. Di sisi lain, beberapa dari kita mungkin pernah merasakan kesulitan untuk tidur. Hal ini tidak selalu buruk sebenarnya. Menurut Harvard Medical School, olahraga yang berat memang dapat menghambat dan mengganggu kualitas tidur. Terlebih jika pelatihan interval berintensitas tinggi yang dilakukan tepat sebelum tidur. Oleh karena itu, jadwalkan pelatihan setidaknya satu atau dua jam sebelum tidur, serta hindari pelatihan yang berintensitas tinggi.
Kesimpulan
Nyeri otot yang tidak berlebihan, perasaan puas karena sudah maksimal, suasana hati yang membaik, hingga tidur yang berkualitas ternyata menjadi empat hal yang bisa menandakan bahwa kamu telah berlatih dengan benar. Keempat hal tersebut juga menjadi tanda bahwa olahraga benar membawa dampak positif bagi kesehatan fisik maupun mental. Terakhir, perlu diingat bahwa setiap pelatihan haruslah dilakukan dengan benar guna membawamu menuju tujuan yang selama ini diimpikan.
Referensi
-
https://www.livestrong.com/article/13722257-signs-good-workout/
-
https://blog.nasm.org/certified-personal-trainer/lactic-acid-lowdown-clarifying-common-misconceptions/
-
https://www.nifc.gov/FireFit/documents/Perceived_Exertion.pdf
-
https://www.acefitness.org/education-and-resources/lifestyle/blog/7116/your-brain-on-exercise-the-neuroscience-behind-a-good-workout
-
https://www.sleep.org/articles/exercise-affects-sleep/
-
https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/does-exercising-at-night-affect-sleep
-
DeSimone, G. (2017). Sore and More. ACSM's Health & Fitness Journal, 21(3), 5. doi: 10.1249/FIT.0000000000000287