5 Alasan Berat Badan Tak Kunjung Bertambah
sfidn.com – Seseorang dapat dikatakan underweight atau kekurangan berat badan apabila indeks massa tubuhnya di bawah 18,5. Menurut data yang dikumpulkan oleh National Center for Health Statistics, sekitar 2% orang di Amerika Serikat mengalami kondisi tersebut. Sementara di Indonesia, jumlahnya menunjukkan 11,2% dari 29509 orang dewasa di tahun 2014-2015. Banyak dari mereka mengaku telah meningkatkan jumlah asupan namun tetap kesulitan menaikkan berat badan. Sejatinya, kunci untuk menaikkan berat badan adalah kalori surplus, mengonsumsi kalori lebih banyak daripada yang tubuh butuhkan. Namun, beberapa orang memiliki metabolisme yang tinggi sehingga berat badan tak kunjung naik. Genetika dan gangguan kesehatan ternyata juga bisa mempengaruhi seseorang dalam proses menaikkan berat badan. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut beberapa alasan mengapa berat badan tak kunjung naik meski sudah mengubah pola makan dan jumlah asupan.
1. Kebutuhan Kalori Harian yang Diabaikan
Faktanya, banyak orang belum mengetahui jumlah kebutuhan kalori harian. Kebanyakan dari mereka hanya berpatokan pada kebutuhan kalori harian rata-rata. Padahal, kebutuhan ini berbeda-beda tiap orang, tergantung usia, jenis kelamin, kondisi tubuh, hingga tingkat aktivitas. Kondisi inilah yang membuat beberapa orang makan melebihi kalori harian hingga akhirnya kelebihan berat badan. Sementara lainnya makan kurang dari kebutuhan kalori harian hingga akhirnya kekurangan berat badan.
Mengutip dari laman livestrong.com, seorang pria kurang aktif yang ingin mempertahankan berat badan membutuhkan sekitar 14 atau 15 kalori per pon berat badannya, sementara yang aktif membutuhkan sekitar 18 kalori per pon. Berbeda dengan pria, wanita membutuhkan lebih sedikit kalori, bagi mereka yang kurang aktif membutuhkan sekitar 12 atau 13 kalori per pon berat badan, sementara yang aktif membutuhkan sekitar 16 kalori per pon jika ingin mempertahankan berat badan. Maka, jika ingin menambah berat badan, mereka harus mengonsumsi kalori melebihi jumlah tersebut.
2. Tidak Benar-Benar Melakukan Kalori Surplus
Untuk menambah berat badan, seseorang perlu melakukan surplus kalori atau mengonsumsi kalori lebih banyak daripada yang dibutuhkan. Banyak orang mengaku sulit menaikkan berat badan meski telah meningkatkan jumlah asupan. Kasus ini sebenarnya sama seperti orang yang kelebihan berat badan, mereka tidak sadar telah mengonsumsi kalori lebih dari yang dibutuhkan. Singkatnya, mereka tidak mengetahui jumlah kalori yang terkandung dalam sebuah makanan atau minuman. Sebagai contoh, kita mudah merasa kenyang saat mengonsumsi buah dan sayuran. Hal ini dikarenakan buah dan sayuran kaya akan serat. Namun, buah dan sayuran cenderung rendah akan kalori. Artinya, kita sebenarnya tidak mengonsumsi banyak kalori.
Meski begitu, konsumsi makanan tinggi kalori namun kurang sehat seperti junk food tidaklah disarankan. Terlalu sering mengonsumsinya justru akan menimbulkan masalah kesehatan. Mereka yang ingin menambah berat badan lebih disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat berkalori sedang, seperti biji-bijan, kacang-kacangan, polong-polongan, produk susu, makanan bertepung, dan lemak sehat. Konsumsi buah kering juga dapat menjadi alternatif karena cenderung tinggi kalori. Untuk lebih memaksimalkan, aplikasi jurnal diet bisa digunakan guna memantau berapa banyak kalori yang telah masuk melalui asupan dan kalori yang telah terbakar melalui kegiatan.
3. Terlalu Banyak Latihan Kardio
Meski sedang menaikkan berat badan, aktivitas fisik seperti olahraga tetap perlu dilakukan. Seperti mereka yang berada dalam program bulk up, mereka perlu melakukan kalori surplus sekaligus latihan kekuatan dan daya tahan demi menambah massa otot. Di sisi lain, latihan kardio, terutama yang berintensitas tinggi mungkin kurang cocok pada program ini karena akan membakar banyak kalori. Karena itu, cobalah untuk memperbanyak latihan resistensi seperti angkat beban dibandingkan latihan kardio. Latihan home-workout seperti push up, pull up, dan squats juga bisa dilakukan untuk memperkuat otot-otot tubuh.
4. Kondisi Genetik
Menurut Dr. Rudy Leibel dari Universitas Columbia, terdapat banyak variasi genetik yang mempengaruhi seseorang dalam menambah berat badan, dimana genetik tersebut mempengaruhi sekitar 50%, sementara 50% lainnya dipengaruhi oleh lingkungan. Seperti sebuah film dokumenter di BBC yang meliput 10 orang langsing mencoba untuk menggandakan asupan kalori harian mereka dan membatasi tingkat aktivitas selama empat minggu. Hasilnya, beberapa dari mereka mendapatkan kenaikan berat badan secara signifikan, namun beberapa lainnya tidak. Beberapa di antaranya pun naik berat badan dalam bentuk lemak, namun satu di antara mereka naik berat badan dalam bentuk otot.
5. Gangguan Kesehatan
Seseorang yang sulit menaikkan berat badan biasanya cenderung memiliki metabolisme tinggi. Namun, ini juga dapat disebabkan oleh gangguan kesehatan, seperti hormon tiroid yang terlalu aktif, diabetes yang tidak terdiagnosis, atau masalah pencernaan kronis. Cobalah untuk mengonsultasikan kepada dokter guna mengetahui kondisi tubuh.
Kesimpulan
Kekurangan berat badan dapat menjadi gambaran kondisi kesehatan tubuh, sama halnya seperti kelebihan berat badan. Mereka yang kekurangan berat badan juga memiliki kemungkinan tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tubuh. Banyak orang mengaku telah mengubah pola makan dan meningkatkan jumlah asupan, namun berat badan tak kunjung naik. Beberapa faktor seperti kebutuhan kalori, kalori surplus, latihan kardio, genetik, hingga gangguan kesehatan bisa mempengaruhi proses ini.
Referensi
-
https://www.livestrong.com/article/438633-why-if-youre-constantly-eating-cant-you-gain-weight/
-
https://www.cdc.gov/healthyweight/physical_activity/index.html
-
https://familydoctor.org/healthy-ways-to-gain-weight-if-youre-underweight/
-
https://familydoctor.org/condition/thyroiditis/
-
https://www.thyroid.org/thyroiditis/
-
https://phys.org/news/2005-12-people-gain-weight-dont.html
-
http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/magazine/7838668.stm
-
https://edition.cnn.com/2012/06/22/health/diet-fitness/trying-to-gain-weight/index.html
-
https://www.medicalnewstoday.com/articles/321612.php
-
https://www.healthline.com/health/exercise-to-gain-weight
-
Supa, P., Karl, P. (2017). The Prevalence of Underweight, Overweight/Obesity and Their Related Lifestyle Factors in Indonesia, 2014–2015. AIMS Public Health, 4(6): 633–649. doi: 3934/publichealth.2017.6.633
-
Fryar, C. D., Carroll, M. D., Ogden, C. L., Division of Health and Nutrition Examination Surveys. (2018). Prevalence of Underweight Among Adults Aged 20 and Over: United States, 1960–1962 Through 2015–2016. National Center For Health Statistics.