8 Tanda Tubuh Kekurangan Kalium dan Cara Mengobatinya
sfidn.com – Seseorang dikatakan kekurangan kalium atau mengalami hipokalemia apabila kadar kalium dalam darahnya kurang dari 3,5 mmol/L.
Dalam kondisi yang lebih parah, kadar kaliumnya bisa mencapai kurang dari 2,5 mmol/L, dan ini dapat mengancam jiwa.
Anda perlu tahu bahwa kalium atau potasium adalah mineral yang sangat penting, termasuk dalam kontraksi otot, fungsi saraf, dan keseimbangan cairan di dalam tubuh.
Faktanya, sebagian besar orang dewasa tidak memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Salah satu penyebabnya adalah diet, yang mungkin lebih menyukai makanan olahan daripada nabati utuh tinggi potasium, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan kacang-kacangan.
Namun, hipokalemia sendiri jarang terjadi hanya karena kekurangan asupan dari makanan. Ini disebabkan oleh sejumah faktor, seperti:
- Shock.
- Malnutrisi.
- Kehilangan cairan, misalnya diare atau muntah.
- Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat diuretik.
- Beberapa kondisi kesehatan tertentu, seperti gagal ginjal.
Simak terus artikel ini untuk tahu lebih banyak tentang tanda-tanda tubuh kekurangan kalium dan cara mengatasinya!
8 Tanda Tubuh Kekurangan Kalium
Berikut tanda-tanda tubuh kekurangan kalium yang perlu Anda waspadai:
1. Sembelit
Kalium memainkan peran penting dalam menyampaikan sinyal dari otak ke otot polos pada sistem pencernaan Anda. Sinyal inilah yang nantinya akan merangsang kontraksi otot untuk membantu mengaduk dan mendorong makanan.
Jika kadar kalium Anda rendah, maka otot-otot di usus lambat dalam mencerna makanan dan membuang limbah. Akibatnya, Anda dapat mengalami kembung, sembelit, bahkan konstipasi dalam kasus hipokalemia berat.
2. Kelemahan dan kram otot
Gejala kekurangan kalium selanjutnya adalah kelemahan atau kram otot, yaitu kontraksi otot secara tiba-tiba dan tidak terkendali.
Ini karena sinyal dari otak tidak sampai secara efektif ke otot rangka untuk berkontraksi dengan baik. Akibatnya, terjadilah kontraksi yang lebih lama dan menyebabkan kram.
Namun, kelemahan dan kram otot jarang terjadi pada hipokalemia ringan atau sedang, biasanya ini lebih sering pada hipokalemia berat (<2,5 mmol/L).
Itulah mengapa orang yang berkeringat banyak saat melakukan aktivitas fisik yang intens atau saat cuaca panas dapat mengalami kondisi ini.
3. Kelelahan
Saat tubuh Anda kekurangan kalium, Anda mungkin akan sering mengalami kelelahan fisik dan mental. Ini karena:
- Potasium membantu mengatur kontraksi otot. Jadi, saat kadarnya rendah, otot Anda mengalami kelemahan kontraksi.
- Potasium memengaruhi bagaimana tubuh Anda menggunakan nutrisi. Jadi, jika kadarnya rendah, tingkat energi Anda pun rendah dan menyebabkan kelelahan.
4. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Anda mungkin sudah tahu bahwa terlalu banyak asupan natrium dapat meningkatkan tekanan darah pada beberapa orang.
Namun, masih sedikit orang yang tahu bahwa terlalu sedikit kalium dalam makanan juga dapat memiliki efek yang sama.
Yups, rendahnya asupan kalium juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, terutama pada orang yang asupan natrium atau garamnya tinggi.
Ini karena kalium berperan penting dalam merelaksasi pembuluh darah, sehingga membantu menurunkan tekanan darah seseorang. Selain itu, kalium juga membantu menyeimbangkan elektrolit, termasuk kadar natrium di dalam tubuh.
Tidak heran, jika dokter sering merekomendasikan agar orang dengan hipertensi mengurangi asupan natrium dan meningkatkan asupan kaliumnya.
5. Poliuria (sering buang air kecil)
Ginjal adalah organ vital yang bertanggung jawab untuk membuang produk limbah dan kelebihan elektrolit dari tubuh melalui urin.
Saat tubuh Anda mengalami hipokalemia sedang hingga berat, kemampuan ginjal untuk menyeimbangkan kadar cairan dan elektrolit ini pun dapat terganggu.
Akibatnya, Anda akan sering buang air kecil (poliuria), yang juga berujung pada sering haus (polidipsia).
Di sisi lain, buang air kecil yang berlebihan dapat menyebabkan kadar kalium yang lebih rendah lagi.
Jadi, segera konsultasikan dengan dokter jika Anda melihat perubahan mendadak terhadap frekuensi buang air kecil Anda.
6. Kesemutan dan mati rasa
Orang dengan hipokalemia berat dapat mengalami kesemutan dan mati rasa yang persisten (parestesia). Biasanya, ini terjadi di lengan, tangan, tungkai, dan kaki.
Karena kalium penting untuk fungsi saraf yang sehat, kekurangan kalium dapat melemahkan sinyal saraf dan menyebabkan otot tidak dapat berkontraksi dengan baik.
Bahkan, menurut Medical News Today, hipokalemia berat dapat menyebabkan otot berhenti bekerja sama sekali, alias kelumpuhan otot.
Jadi, jika Anda merasa sering mengalami kesemutan atau mati rasa secara terus-menerus, sebaiknya segera hubungi dokter.
7. Gangguan pernapasan
Tanda tubuh kekurangan kalium selanjutnya adalah serimg mengalami masalah pernapasan.
Sistem pernapasan melibatkan beberapa otot, terutama diafragma, untuk membantu paru-paru menghirup dan menghembuskan udara.
Jika kadar kalium darah sangat rendah, maka paru-paru pun tidak bisa mengembang dan berkontraksi dengan baik. Akibatnya, Anda akan mengalami kesulitan bernapas atau bahkan, sangat sesak napas.
Dalam kasus yang parah, hipokalemia dapat menghentikan kerja paru-paru, yang bisa berakibat fatal bagi tubuh Anda.
8. Irama jantung tidak teratur
Tanda lainnya dari hipokalemia berat adalah irama jantung yang tidak teratur (aritmia jantung), termasuk bradikardia sinus, takikardia ventrikel, dan fibrilasi ventrikel.
Ini disebabkan oleh kurangnya aliran kalium yang masuk dan keluar dari sel-sel jantung untuk membantu mengatur detak jantung.
Kondisi ini juga dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani. Jadi, segera cari bantuan medis.
Cara mengatasi kekurangan kalium (hipokalemia)
Dalam banyak kasus, Anda perlu bantuan medis untuk menangani kondisi ini.
Untuk kasus hipokalemia ringan sampai sedang, biasanya dokter merekomendasikan untuk:
- Menghentikan penggunaan obat apa pun yang dapat menyebabkan hipokalemia.
- Mengonsumsi suplemen kalium atau obat-obatan khusus sesuai dengan resep dokter.
- Mengobati penyebab yang mendasarinya, seperti diare, muntah, atau gangguan makan.
- Mengonsumsi lebih banyak makanan tinggi potasium.
Dalam kasus hipokalemia berat, pengobatan intravena (IV) mungkin disarankan, tetapi dengan pengawasan ketat oleh profesional kesehatan, karena risiko tinggi hiperkalemia rebound yang bisa berakibat fatal.
Contoh makanan tinggi kalium
Merujuk pada Office of Dietary Supplements, berikut asupan kalium harian yang direkomendasikan:
- Pria dewasa: 3.400 miligram (mg).
- Wanita dewasa: 2.600 miligram (mg).
Kalium terdapat secara alami dalam berbagai makanan, termasuk buah-buahan, sayur-sayuran, daging, produk susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Tubuh menyerap sekitar 85-90% potasium dari makanan.
Berikut beberapa makanan tinggi kalium (potasium) yang bisa Anda konsumsi:
- Aprikot kering: 1.101 mg per setengah cangkir.
- Lentil yang dimasak: 731 mg per cangkir.
- Plum kering: 699 mg per setengah cangkir.
- Kentang rebus: 610 mg per satu ukuran sedang.
- Kacang merah kalengan: 607 mg per cangkir.
- Jus jeruk: 496 mg per cangkir.
- Pisang: 422 mg per satu ukuran sedang.
- Susu 1% lemak: 366 mg per cangkir.
- Bayam: 334 mg per 2 cangkir.
- Yogurt buah tanpa lemak: 330 mg per 6 ons.
- Steak daging sapi sirloin: 315 mg per ons.
- Tomat: 292 mg per satu ukuran sedang.
- Brokoli yang dimasak dan dicincang: 229 mg per setengah cangkir.
- Nasi merah matang: 154 mg per cangkir.
- Kopi yang diseduh: 116 mg per cangkir.
Ingat, yang terbaik adalah mendapatkan cukup kalium dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan bervariasi.
Kesimpulan
Inilah yang dapat terjadi saat tubuh Anda kekurangan kalium, termasuk kelelahan, kram otot, kesemutan, detak jantung kencang, sesak napas, gangguan pencernaan, dan tekanan darah tinggi. Segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat jika Anda mengalami kondisi ini.
Referensi:
- Healthline (2022). Symptoms of Low Potassium (Hypokalemia).
- Mayo Clinic (2020). Low Potassium (Hypokalemia).
- Medical News Today (2019). What to Know about Potassium Deficiency Symptoms.
- Medanta (2020). Hypokalemia: Symptoms, Causes and Treatment of Potassium Deficiency.
- NIH (2022). Potassium.
- Prevention (2018). 6 Signs You're Not Eating Enough Potassium.
- Science Direct. Potassium Deficiency.
- WebMD (2020). What is Hypokalemia?