9 Cedera Lutut yang Bisa Terjadi Akibat Terlalu Keras Berolahraga
sfidn.com – Cedera lutut menjadi salah satu hal yang perlu Anda waspadai karena kondisi tersebut bisa terjadi pada orang-orang yang terlalu keras saat berolahraga atau pun yang kurang mengedepankan keselamatan.
9 Cedera Lutut yang Bisa Terjadi Akibat Terlalu Keras Berolahraga
Lutut merupakan struktur tubuh yang kompleks dan menjadi salah satu sendi yang paling sering mengalami tekanan intens setiap harinya.
Belum lagi, kesalahan saat berolahraga, seperti terjatuh, terpelintir dengan kuat, atau terbentur dengan keras dapat menimbulkan luka dan cedera pada anatomi lutut, seperti tulang, tulang rawan, sendi, ligamen, tendon, atau pun otot.
Maka dari itu, penting untuk memahami berbagai jenis cedera lutut agar Anda dapat mengenali gejala, menghindari penyebab, serta memberikan pengobatan yang tepat.
Cedera lutut sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis yang berbeda tergantung pada tulang atau jaringan apa yang terluka.
Kami telah merangkum sembilan jenis cedera lutut yang perlu Anda waspadai, seperti ACL, MCL, Robekan Meniskus, Bursitis, Fraktur, Dislokasi, Tendonitis, Robekan Tendon, Collateral Ligament Injuries, Iliotibial
Band Syndrome, dan Posterior Cruciate Ligament (PCL) Injuries. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
1. Anterior Cruciate Ligament Injuries
Anterior Cruciate Ligament atau ACL injuries adalah robekan pada salah satu dari empat ligamen yang menghubungkan tulang kering (tibia) dan tulang paha (femur). Letaknya berada di bagian tengah dan dalam lutut.
Cedera ACl biasanya disebabkan oleh trauma fisik berat yang sering terjadi dalam olahraga yang melibatkan perubahan arah secara tiba-tiba, berhenti mendadak, lompatan dan pendaratan, atau melakukan gerakan berputar, seperti sepak bola, basket, ski, dan sejenisnya.
Gejala yang Biasa Dirasakan oleh Orang yang Mengalami Cedera ACL:
- Sensasi “meletup” di lutut
- Nyeri yang hebat
- Pembengkakan yang cepat
- Rentang gerak menurun bahkan menghilang
- Lutut terasa tidak stabil, terlebih lagi saat menahan beban
- Lutut terasa mau lepas
Cedera ACL sering memerlukan perawatan medis dan dalam beberapa kasus mungkin diperlukan operasi rekonstruksi ligamen untuk memulihkan stabilitas lutut. tube
Setelah itu, rehabilitasi fisioterapi biasanya diperlukan untuk memperkuat otot-otot serta mengembalikan fungsi normalnya untuk menjaga stabilitas rotasi dalam sendi lutut.
2. Medial Collateral Ligament (MCL)
Cedera MCL adalah cedera pada ligamen kolateral medial yang berada di dalam sendi lutut, tepatnya yang menghubungkan tulang paha (femur) dengan tulang kering (tibia).
Medial Collateral Ligament biasanya terjadi akibat adanya tekanan lateral pada lutut, seperti benturan keras atau gerakan yang memaksa lutut melengkung ke arah dalam.
Padahal, keberadaan ligamen kolateral medial inilah yang akan mencegah pergeseran atau kelengkungan berlebihan ke arah valgus. Jika ligamen ini mengalami cedera, sudah pasti terasa sakit dan tidak nyaman hingga Anda tidak dapat melakukan aktivitas dengan normal.
Tingkat keparahan cedera MCL diklasifikasikan ke dalam tiga tingkatan, yaitu:
- MCL Tingkat I: Cedera Ringan sehingga bisa pulih dalam beberapa minggu selama Anda cukup beristirahat dan melakukan kompresi.
- MCL Tingkat II: Cedera sedang yang akan pulih dalam beberapa bulan ke depan. Biasanya penderita memerlukan imobilisasi atau dukungan menggunakan brace lutut.
- MCL Tingkat III: Cedera berat yang membutuhkan pembedahan untuk memperbaiki ligamen yang rusak.
3. Robekan Meniskus
Meniskus adalah irisan tulang rawan yang kenyal dengan struktur berbentuk C yang terletak di antara tulang paha (femur) dan tulang kering (tibia) di dalam sendi lutut.
Meniskus berfungsi sebagai bantalan dan penstabil serta membantu mendistribusikan berat tubuh secara merata di seluruh permukaan sendi.
Robekan meniskus bisa terjadi ketika Anda berolahraga dengan melakukan lompatan atau berputar dengan keras. Sedangkan penyebab lainnya adalah proses alami karena penuaan.
Gejala yang mungkin dirasakan ketika terjadi robekan pada meniskus, yaitu:
- Terdengar atau terasa ada letupan di lutut
- Nyeri pada lutut
- Terjadi pembengkakan
- Kaku dan sulit digerakkan
- Sulit menekuk atau meluruskan lutut
Sedangkan pengobatan untuk cedera meniskus adalah dengan melakukan:
- Terapi fisik
- Penggunaan alat bantu seperti penyangga lutut atau tongkat
- Mengonsumsi obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID)
- Beberapa kondisi juga diharuskan melakukan pembedahan untuk mengangkat bagian meniskus yang rusak.
4. Bursitis
Cedera bursitis adalah kondisi yang terjadi ketika bursa mengalami peradangan atau iritasi. Bursa merupakan kantong berisi cairan yang berfungsi sebagai bantalan dan pelumas antara tulang, tendon, dan otot di dalam sendi untuk mengurangi gesekan dan memperlancar gerakan.
Bursa bisa saja mengalami cedera atau pun pembengkakkan karena adanya tekanan yang berlebihan dan berulang-ulang saat Anda berlutut.
Kebanyakan kasus cedera bursitis tidak parah dan dapat diobati secara mandiri. Namun, jika cederanya cukup parah, Anda mungkin memerlukan antibiotik atau pun menjalani prosedur aspirasi, yakni mengeluarkan cairan berlebih menggunakan jarum.
5. Fraktur
Cedera lutut lainnya yang cukup sering terjadi ketika melakukan olahraga adalah fraktur atau patah tulang dan hal ini pun bisa saja terjadi di area lutut. Tulang sendi yang cukup sering mengalami patahan adalah patella atau tempurung lutut.
Fraktur bisa saja terjadi jika Anda terjatuh saat beraktivitas, mengalami kecelakan, atau pun mengalami osteoporosis.
Meski olahraga adalah kegiatan yang menyehatkan namun bagi beberapa orang dengan kondisi medis tertentu, ia tidak bisa melakukan semua latihan fisik karena bisa memengaruhi kesehatannya.
Contohnya saja, orang dengan berat badan berlebih tidak disarankan untuk melakukan lari cepat karena akan membebani sendi dan memperburuk kondisi lutut.
Gejala faktur cukup mudah dikenali secara kasat mata, seperti:
- Terjadi pembengkakan dan memar di sekitar area patahan
- Tidak mampu menggerakkan bagian tubuh yang mengalami fraktur
- Deformitas atau penampakkan yang tidak normal pada lutut yang terkena fraktur
Rata-rata, pengobatan fraktur harus dilakukan oleh tenaga medis profesional. Apabila cederanya ringan maka dokter akan memberikan penyangga atau gips untuk menjaga posisi tulang dalam posisi yang benar.
Jika frakturnya cukup parah maka akan dilakukan pembedahan untuk memasang pen di sekitar patahan atau pun usaha untuk mengembalikan tulang ke posisi yang benar.
6. Dislokasi
Dislokasi bisa terjadi apabila tulang-tulang lutut terlepas atau tidak berada dalam posisi yang benar. Ini menjadi salah satu jenis cedera yang cukup serius karena dapat menyebabkan kerusakan struktural dan ligamen secara permanen apabila tidak ditangani dengan tepat.
Pergeseran atau pelepasan tulang (dislokasi) bisa terjadi karena adanya benturan keras pada lutut atau pun olahraga yang memerlukan gerakan berputar, seperti sepak bola, basket, dan lain-lain.
Gejala cedera dislokasi lutut dapat mencakup:
- Nyeri yang parah di sekitar lutut
- Pembengkakan yang cepat terjadi setelah dislokasi
- Ketidakmampuan untuk menekuk atau meluruskan lutut
- Deformitas atau penampakan tidak normal pada lutut yang mengindikasikan bahwa tulang paha telah keluar dari sendi
- Kesulitan berjalan atau menopang berat tubuh pada lutut yang terluka
Pengobatan untuk cedera dislokasi hanya bisa dilakukan oleh tenaga medis karena akan ada proses pembedahan atau pun reduksi untuk mengembalikan tulang ke posisi normal serta melakukan rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi tulang.
7. Tendinitis
Tendinitis adalah salah satu jenis cedera yang membuat tendon patella pada lutut mengalami peradangan atau iritasi. Biasanya yang mengalami cedera ini adalah para atlet yang sering berlari atau pun melompat.
Namun, tidak menutup kemungkinan jika orang biasa yang sedang melakukan olahraga pun dapat mengalami tendinitis.
Gejala tendinitis mencakup:
- Nyeri lokal di sekitar area yang terkena tendonitis. Nyeri bisa berupa rasa sakit atau sensasi terbakar
- Pembengkakan akibat peradangan
- Kekakuan atau sulitnya bergerak di area yang mengalami cedera
Sedangkan pengobatan untuk tendinitis tidak jauh berbeda dengan cedera ringan lainnya, yaitu dengan beristirahat, menggunakan perban elastis, meninggikan kaki, mengompres dengan es dan air hangat, serta meminum obat anti-inflamasi nonsteroid.
8. Robekan Tendon
Robekan tendon adalah kondisi di mana jaringan ikat yang menghubungkan otot dengan tulang mengalami kerusakan atau pecah.
Tendon memiliki peran penting dalam menghubungkan otot dengan tulang dan memungkinkan gerakan sendi yang lancar.
Beberapa gejala umum dari robekan tendon, yaitu:
- Nyeri akut atau tumpul di area yang terkena
- Pembengkakan dan peradangan
- Kesulitan atau kelemahan dalam melakukan gerakan tertentu yang melibatkan otot dan tendon yang terkena
- Bunyi atau sensasi "pop" di area lutut
Perawatan untuk robekan tendon tergantung pada tingkat keparahan cedera. Istirahat, terapi fisik, penggunaan penopang atau penyangga, dan obat pereda nyeri sudah cukup untuk mengatasi atau mengobati cedera.
Namun pada beberapa kasus yang serius, operasi dibutuhkan untuk memperbaiki atau menggantikan tendon yang rusak
9. Iliotibial Band Syndrome
Iliotibial Band Syndrome atau IBS adalah cedera yang paling sering terjadi pada atlet lari atau pun mereka yang berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang melibatkan gerakan berulang pada lutut.
Cedera IBS menyebabkan peradangan atau iritasi pada iliotibial band yang merupakan jaringan ikat Panjang dari pinggul hingga tulang kering di sisi luar paha.
Gejala utama dari IBS meliputi nyeri atau ketidaknyamanan di sisi luar lutut. Nyeri ini biasanya terasa saat aktivitas fisik tertentu, seperti berlari atau menuruni tangga.
Pengobatan IBS melibatkan istirahat, penyesuaian aktivitas fisik, terapi fisik, penggunaan perban atau pelindung lutut, serta latihan penguatan dan peregangan tertentu untuk memperkuat dan merenggangkan iliotibial band.
Pada dasarnya, cedera itu hal yang biasa karena saat olahraga Anda akan mendorong penggunaan tubuh dengan lebih intens.
Jika cederanya ringan maka bisa sembuh hanya dengan istirahat tapi kalau cederanya berat maka memerlukan pengobatan khusus oleh tenaga medis.
Pahami jenis cedera yang terjadi pada lutut Anda dan berikan pengobatan yang tepat sesuai dengan gejala yang dirasakan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika kondisi Anda memburuk.
Referensi:
- John Hopkins Medicine, Knee Injuries
- Better Health Channel, Knee Injuries
- Medical News Today, (2017), Ten Common Knee Injuries and Treatment
- Mayo Clinic, ACL Injury