Adakah Sumber Glutamat Selain Penyedap Rasa?
sfidn.com – Glutamat adalah asam amino non-esensial yang secara alami terdapat di dalam tubuh dan makanan. Di dalam tubuh, glutamat memegang peran penting terkait metabolisme. Sementara di dalam makanan, glutamat bertugas memberikan rasa gurih dan lezat. Glutamat yang terdapat di dalam makanan ialah glutamat bebas yang tidak terikat dengan asam amino lain sebagai bagian dari protein. Jadi, jika ditanya apakah ada sumber makanan yang mengandung glutamat selain penyedap rasa, jawabannya ialah ada. Apa sajakah itu?
Keju Parmesan
Parmesan adalah varietas keju bertekstur keras dan berpasir, serta berasa asin. Varietas keju ini dikenal sebagai sumber kalsium dan fosfor yang dapat meningkatkan kesehatan tulang. Parmesan juga cenderung sangat rendah akan laktosa sehingga dapat ditoleransi oleh sebagian besar orang dengan intoleransi laktosa. Berkaitan dengan kandungan glutamat di dalamnya, International Glutamate Information Service mencatat bahwa 100 gram keju parmesan mengandung sekitar 1680 mg glutamat. Bersamaan dengan itu, keju parmesan juga menjadi salah satu varietas keju dengan kandungan protein tertinggi, dimana 100 gramnya dapat mengandung hingga 35 gram protein.
Tomat
Tomat merupakan buah dari famili nightshade yang berasal dari Amerika Selatan. Meski secara botani tergolong buah, tomat seringkali disiapkan dan dikonsumsi layaknya sayuran. Terlepas dari bagaimana tomat dikonsumsi, tomat adalah sumber utama antioksidan lycopene yang telah dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatan, termasuk pengurangan resiko penyakit jantung dan kanker. Melansir dari laman International Glutamate Information Service, tomat juga termasuk makanan dengan kandungan glutamat, dimana 100 gramnya mengandung sekitar 246 mg glutamat.
Jamur
Sama seperti tomat, jamur bukanlah sayuran namun seringkali disajikan seperti sayuran. Jamur yang datang dalam berbagai bentuk, ukuran, dan warna juga telah digunakan selama bertahun-tahun guna menambah rasa pada makanan. Bukan tanpa alasan, 100 gram jamur mengandung sekitar 180 mg glutamat. Mungkin inilah salah satu alasan mengapa jamur banyak dikonsumsi. Selain rasanya yang lezat, jamur juga bebas lemak, rendah sodium, rendah kalori, dan bebas kolesterol.
Brokoli
Brokoli adalah sayuran silangan yang berhubungan dengan kubis, kangkung, kembang kol, dan kecambah brussels. Brokoli termasuk sayuran yang dikenal karena manfaatnya bagi kesehatan. Brokoli memang mengandung banyak nutrisi, termasuk serat, vitamin C, vitamin K, zat besi, dan kalium. Brokoli bahkan menjadi salah satu sumber protein bagi vegetarian dan vegan. Berkaitan dengan glutamat, The Glutamate Association mencatat bahwa 100 gram brokoli dapat mengandung sekitar 176 mg glutamat. Tak heran, brokoli mampu menawarkan kelezatan, baik ketika dikonsumsi mentah maupun matang. Namun, penelitian menunjukkan bahwa brokoli kukus dapat memberikan manfaat yang lebih besar.
Scallop
Scallop adalah jenis kerang yang hidup di perairan asin dan banyak ditemukan di wilayah perikanan lepas pantai. Scallop sangatlah tinggi protein dan beberapa nutrisi lain yang dapat meningkatkan kesehatan otak dan jantung. Scallop juga ternyata mengandung sejumlah glutamat, dimana 100 gram scallop mengandung sekitar 159 mg glutamat. Tak heran, ketika dimasak dengan benar, scallop yang memiliki tekstur lembut akan menawarkan rasa lezat dan sedikit manis. Beberapa orang mungkin mengkhawatirkan scallop mengandung sejumlah logam berat seperti merkuri, timah, dan kadmium. Anggapan tersebut memang benar, namun penelitian menunjukkan bahwa scallop masihlah aman selama tidak dikonsumsi secara berlebihan.
Jagung
Jagung secara bersamaan dianggap sebagai sayuran dan biji-bijian utuh. Jagung utuh beserta tongkolnya dianggap sebagai sayuran, sementara biji jagung kering untuk popcorn diklasifikasikan sebagai biji-bijian utuh. Terlepas dari pengklasifikasiannya, jagung merupakan sumber karbohidrat yang baik. Beberapa orang mungkin mengkhawatirkan kadar karbohidrat dalam jagung dapat memicu lonjakan gula darah. Faktanya, jagung juga mengandung cukup serat yang bisa bantu mengontrol kadar gula darah. Berbicara lebih lanjut tentang kandungan di dalamnya, jagung juga ternyata mengandung sejumlah glutamat. International Glutamate Information Service mencatat bahwa 100 gram jagung mengandung sekitar 106 mg glutamat.
Udang
Udang tergolong makanan laut yang cukup bergizi dan mampu menyediakan sejumlah nutrisi yang sukar ditemui di makanan lain, seperti yodium. Yodium adalah salah satu mineral penting yang diperlukan untuk fungsi tiroid dan kesehatan otak. Udang juga ternyata mengandung cukup selenium yang dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan jantung. Jika dilihat secara keseluruhan, udang termasuk makanan yang rendah akan kalori. SELF Nutrition Data pun mencatat bahwa 90% kalori udang berasal dari protein. Jika menilik dari sisi glutamat, 100 gram udang mengandung sekitar 43 mg glutamat.
Daging Sapi
Daging sapi dikategorikan sebagai daging merah yang pengertiannya merujuk pada daging mamalia dengan kandungan zat besi lebih tinggi daripada ayam atau ikan. Kandungan nutrisi utama di dalamnya pun berupa protein. Karena alasan ini, daging sapi menjadi salah satu asupan yang rutin dikonsumsi oleh atlet dan penggiat kebugaran untuk memaksimalkan pembentukan dan peningkatan massa otot, serta pemulihan pasca berlatih maupun cedera. Bersamaan dengan itu, dagung sapi juga mengandung sejumlah kecil glutamat, dimana per 100 gramnya mengandung sekitar 10 mg glutamat.
Kesimpulan
Sejatinya, glutamat merupakan asam amino non-esensial yang dapat ditemukan di tubuh manusia dan beberapa makanan. Glutamat dalam makanan tidak terikat dengan asam amino lain sebagai bagian dari protein. Glutamat dalam makanan pun mampu memberikan rasa umami. Keju parmesan merupakan makanan yang paling tinggi kandungan glutamatnya. Sementara, tomat, jamur, brokoli, scallop, jagung, udang, dan daging sapi mengandung glutamat dalam jumlah sedang hingga rendah. Terdapat banyak makanan lain yang tercatat mengandung glutamat, mulai dari kacang walnut, daging ayam, hingga ikan mackerel.
Referensi
-
https://glutamate.org/nutrition/a-natural-part-of-our-food/
-
https://msgfacts.com/glutamate-in-food/
-
https://www.usda.gov/
-
https://nutritiondata.self.com/
-
https://www.healthline.com/nutrition/healthiest-cheese
-
https://www.healthline.com/nutrition/foods/tomatoes
-
https://www.healthline.com/nutrition/foods/broccoli
-
https://www.healthline.com/nutrition/scallops#section1
-
https://www.healthline.com/health/food-nutrition/are-mushrooms-good-for-you#1
-
https://www.verywellfit.com/mushroom-nutrition-facts-calories-and-health-benefits-4117115
-
https://www.verywellfit.com/corn-facts-content-calories-and-health-benefits-4116932
-
Lee, K. J., Kim, K. S., Kim, H.N., Seo, J. A., Song, S. W. (2014). Association between dietary calcium and phosphorus intakes, dietary calcium/phosphorus ratio and bone mass in the Korean population. Nutr J, 13(1), 114. doi: 10.1186/1475-2891-13-114
-
Lee, A. W., Cho, S. S. (2015). Association between phosphorus intake and bone health in the NHANES population. Nutr J, 14, 28. doi: 10.1186/s12937-015-0017-0.
-
Silanikove, N., Leitner, G., Merin, U. (2015). The Interrelationships between Lactose Intolerance and the Modern Dairy Industry: Global Perspectives in Evolutional and Historical Backgrounds. Nutrients, 7(9), 7312–7331. doi: 3390/nu7095340
-
Gutiérrez, A. J., González-Weller, D., González, T., et al. (2007). Content of toxic heavy metals (mercury, lead, and cadmium) in canned variegated scallops (Chlamys varia). J Food Prot, 70(12), 2911-5
-
Bendell, LI. (2009). Survey of levels of cadmium in oysters, mussels, clams and scallops from the Pacific Northwest coast of Canada. Food Addit Contam Part B Surveill, 2(2), 131-9. doi: 10.1080/19440040903367765
-
Saavedra, Y., Gonzalez, A., Blanco, J. (2008). Anatomical distribution of heavy metals in the scallop Pecten maximus. Food Addit Contam Part A Chem Anal Control Expo Risk Assess, 25(11), 1339-44. doi: 10.1080/02652030802163398
-
Ai, Y., Jane, J. (2016). Macronutrients in Corn and Human Nutrition. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Society, 15(3), 581-598. doi: 10.1111/1541-4337.12192
-
Shah, T. R., Prasad, K., Kumar, P. (2016). Maize—A potential source of human nutrition and health: A review. Cogent Food & Agriculture, 2(1). doi: 1080/23311932.2016.1166995
-
Wyness, L., Weichselbaum, E., O’Connor, A., et al. (2011). Red meat in the diet: an update. Nutrition Bulletin, 36(1), 34-77. doi: 1111/j.1467-3010.2010.01871.x
-
Yuan, G. F., Sun, B., Yuan, J., Wang, Q. M. (2009). Effects of different cooking methods on health-promoting compounds of broccoli. J Zhejiang Univ Sci B, 10(8), 580-8. doi: 10.1631/jzus.B0920051
-
Kahlon, T. S., Chiu, M. C., Chapman, M. H. (2008). Steam cooking significantly improves in vitro bile acid binding of collard greens, kale, mustard greens, broccoli, green bell pepper, and cabbage. Nutr Res, 28(6), 351-7. doi: 10.1016/j.nutres.2008.03.007
-
Rayman, M. P. (2000). The importance of selenium to human health. Lancet, 356(9225), 233-41
-
Sethi, V., Kapil, U. (2004). Iodine deficiency and development of brain. Indian J Pediatr, 71(4), 325-9
-
Pehrsson, P. R., Patterson, K. Y., Spungen, J. H., et al. (2016). Iodine in food- and dietary supplement–composition databases. Am J Clin Nutr, 104(Suppl), 868S–76S
-
Chung, H. R. (2014). Iodine and thyroid function. Ann Pediatr Endocrinol Metab, 19(1), 8-12. doi: 10.6065/apem.2014.19.1.8