Apa yang Membedakan antara Peregangan Statis dan Dinamis?
sfidn.com – Peregangan terbagi menjadi dua jenis yang berbeda, yaitu statis dan dinamis. Mari ketahui apa yang membedakan di antara dua konsep tersebut pada artikel berikut ini.
Apa yang Membedakan antara Peregangan Statis dan Dinamis?
Peregangan menjadi salah satu aktivitas fisik yang perlu dilakukan sebelum dan sesudah olahraga demi meningkatkan fleksibilitas otot dan rentang gerak serta menghindari risiko kram dan cedera yang sering terjadi ketika otot mengalami kekakuan atau pun ketegangan.
Perlu Anda ketahui bahwa peregangan terbagi menjadi dua jenis, yaitu statis dan dinamis yang mana keduanya memiliki fungsi, bentuk latihan, serta manfaat yang berbeda-beda.
Dengan memahami perbedaan di antara keduanya, Anda dapat mempersiapkan tubuh dengan benar saat akan berolahraga. Kesalahan dalam peregangan bisa berdampak buruk bagi otot dan sendi Anda.
Peregangan Statis dan Contoh Gerakannya
Peregangan statis adalah salah satu bentuk latihan peregangan di mana suatu otot ditarik atau diperpanjang dan dipertahankan dalam posisi tertentu selama beberapa waktu tanpa adanya gerakan berulang.
Beberapa contoh gerakannya, yaitu meregangkan otot pinggang dengan membungkukkan tubuh ke bawah atau meregangkan otot kaki dengan mengangkat kaki ke belakang sambil lutut ditekuk.
Peregangan Dinamis dan Contoh Gerakannya
Peregangan dinamis adalah salah satu bentuk latihan peregangan di mana suatu otot ditarik atau diperpanjang melalui sebuah gerakan yang dilakukan secara berulang-ulang.
Beberapa contoh gerakannya, yaitu memutar bahu ke depan atau ke belakang dan memutar pergelangan kaki ke kanan atau ke kiri.
Perbedaan Utama antara Peregangan Statis dan Dinamis
Anda bisa membedakan peregangan statis dan dinamis dengan lebih mudah apabila Anda telah memahami perbedaan mendasar dari kedua konsep tersebut. Mulai dari gerakan, manfaat, , waktu pelaksanaan, dan keamanannya.
Hingga pada akhirnya, Anda bisa menerapkan kedua peregangan tersebut dengan tepat dengan urutan yang benar sehingga efeknya benar-benar bisa Anda rasakan sebelum maupun setelah olahraga. Berikut beberapa perbedaan utama Anda peregangan statis dan dinamis.
1. Gerakan
Pada peregangan statis, Anda harus melakukan suatu gerakan dan mempertahankannya dalam posisi tertentu selama beberapa waktu. Rentangkan otot yang dituju secara perlahan dan tahan posisi tersebut tanpa adanya perubahan gerakan.
Sebaliknya, peregangan dinamis melibatkan gerakan berulang dari satu posisi ke posisi lain dengan rentang gerak yang lebih cepat. Peregangan jenis ini akan meningkatkan sirkulasi darah dan mempersiapkan otot untuk melakukan aktivitas yang lebih intens berikutnya.
2. Manfaat yang Diberikan
Peregangan statis dan dinamis memiliki manfaat yang berbeda bagi tubuh Anda. Peregangan statis membantu meningkatkan fleksibilitas, rentang gerak, sirkulasi darah, dan koordinasi otot serta mengurangi ketegangan pada otot yang kaku.
Sedangkan peregangan dinamis tidak hanya meningkatkan fleksibilitas tetapi juga meningkatkan aliran darah ke otot yang sedang bekerja. Hal ini membantu meningkatkan kinerja dan mengurangi risiko cedera karena otot menjadi lebih siap untuk melakukan aktivitas yang intens.
3. Waktu Pelaksanaan
Ada satu hal yang sangat penting untuk Anda ketahui bahwasanya peregangan statis sebaiknya dilakukan setelah berolahraga sedangkan peregangan dinamis dilakukan sebelum berolahraga.
Otot yang masih kaku dan belum dipanaskan rentan mengalami nyeri bahkan cedera jika Anda langsung melakukan peregangan statis tanpa melakukan peregangan dinamis maupun pemanasan.
Hal ini bisa terjadi karena otot sedang berada dalam elastisitas yang rendah dan fleksibilitas yang terbatas. Jika Anda memaksakan diri untuk menarik dan memanjangkan otot maka akan menambah ketegangan bukan menurunkannya.
Jadi, lebih baik lakukan peregangan dinamis dan pemanasan terlebih dahulu jika Anda ingin berolahraga, baru melakukan peregangan statis setelah olahraga.
Durasi yang direkomendasikan untuk melakukan peregangan statis adalah 8-10 detik per gerakan. Lakukan selama kurang lebih 10-15 menit untuk memastikan semua otot mendapatkan latihan yang sama.
Sedangkan peregangan dinamis sebaiknya dilakukan sekitar 5-10 menit.
4. Keamanan dan Risiko Cedera
Jika tidak dilakukan dengan benar, peregangan statis dapat meningkatkan risiko cedera, terutama jika dilakukan sebelum peregangan dinamis maupun pemanasan. Peregangan statis sebaiknya dilakukan pada otot yang sudah hangat dan setelah latihan.
Peregangan dinamis cenderung lebih aman dilakukan sebelum olahraga tetapi perlu diingat untuk tidak memaksakan gerakan yang berlebihan.
Peregangan adalah hal yang penting dilakukan sebelum atau pun setelah melakukan latihan fisik yang intens untuk memaksimalkan kinerja otot dan menghindarinya dari cedera yang tidak diinginkan.
Namun, Anda perlu menerapkan peregangan statis dan dinamis dengan benar, baik dari segi gerakan maupun waktu pelaksanaan agar manfaatnya benar-benar bisa Anda rasakan. Jadi, selamat mencoba.