sfidn - Apakah Mendengarkan Musik Dapat Meningkatkan Performa Latihan?

Apakah Mendengarkan Musik Dapat Meningkatkan Performa Latihan?

sfidn.com - Mendengarkan musik adalah aktivitas yang sering dilakukan saat berolahraga. Selain dapat meningkatkan mood, mendengarkan musik saat olahraga ternyata memiliki banyak manfaat lainnya. Beberapa di antaranya adalah mengurangi risiko cedera hingga meningkatkan performa latihan. 

Sebagian dari Anda mungkin masih meragukan apakah musik benar-benar dapat meningkatkan performa saat latihan. Untuk menjawab hal tersebut, SFIDN telah merangkum beberapa hasil penelitian tentang pengaruh musik terhadap performa latihan. Yuk, simak di sini!

Apakah Musik Dapat Meningkatkan Performa Latihan?

 

sfidn-musik-olahraga

 

Berdasarkan penelitian Ergogenic and psychological effects of synchronous music during circuit-type exercise (2010), mendengar musik saat olahraga dapat membantu meningkatkan kualitas latihan dengan meningkatkan stamina dan membuat suasana hati menjadi lebih baik. Penelitian yang dilakukan di Brunel University (2008) telah membuktikan bahwa mendengarkan musik sambil berolahraga dapat meningkatkan daya tahan tubuh Anda hingga 15%. Selain itu, penelitian Music in the Exercise Domain: A Review and Synthesis (part II) (2012) juga mengemukakan bahwa musik yang memotivasi atau memiliki nada selaras dengan aktivitas olahraga dapat berdampak positif bagi fisik dan psikologis. 

Musik dengan irama yang kuat dan ritme yang cepat umumnya membuat Anda semakin semangat berolahraga. Penelitian Let’s Go: Psychological, psychophysical, and physiological effects of music during sprint interval exercise (2019) juga menunjukkan bahwa musik yang ceria dapat membantu melakukan latihan intensitas tinggi. 

Studi dalam International Review of Sport and Exercise Psychology (2012) menunjukkan bahwa musik dengan tempo yang cepat cenderung membantu meningkatkan kinerja atletik ketika seseorang melakukan latihan, baik membantu meningkatkan jarak tempuh maupun kecepatan latihan. Pada tahun 2006, sebuah penelitian berjudul The effects of music tempo and loudness level on treadmill exercise (2006) mengamati pengaruh musik terhadap kecepatan treadmill. Berdasarkan penelitian tersebut, ditemukan bahwa pada saat ritme musik cepat, peserta penelitian tersebut juga meningkatkan kecepatan latihannya. Penelitian lain Bodily Responses to Music (2009) juga menunjukkan bahwa mendengarkan musik dengan ritme yang cepat dapat meningkatkan kinerja fisik selama latihan intensitas rendah hingga sedang. 

 

sfidn-musik-latihan

 

Beberapa studi telah meneliti tempo musik yang cocok digunakan saat latihan. Salah satu penelitian berjudul Revisiting the exercise heart rate-music tempo preference relationship (2011) menunjukkan bahwa untuk mencapai performa terbaik saat latihan sepeda, tempo musik yang sesuai antara 125 dan 140 beats per minute (BPM). Selain itu, penelitian On the stability and relevance of the exercise heart rate-music-tempo preference relationship (2014) menunjukkan bahwa tempo musik yang cocok digunakan untuk latihan treadmill adalah antara 123 dan 131 BPM. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tempo musik dapat disesuaikan dengan jenis latihan. Hal itu disebabkan jenis latihan membutuhkan tempo yang berbeda-beda untuk mencapai performa ideal. 

Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Psychology of Sport & Exercise (2019) yang diikuti oleh 24 peserta perempuan dan laki-laki ditemukan bahwa saat partisipan mendengarkan musik ceria dengan tempo yang cepat, detak jantung dan performa latihan meningkat jika dibandingkan dengan tidak mendengar musik. Selain itu, ditemukan pula bahwa musik dapat membuat mereka menikmati proses latihan. 

Menurut Matthew Stork, Ph.D., peneliti dari University of British Columbia’s School of Health and Exercise Sciences, pengaruh musik terhadap peningkatan performa latihan adalah kombinasi antara faktor fisik dan psikologi. Penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa musik yang didengarkan sebelum aktivitas latihan terbukti meningkatkan semangat dan meningkatkan keinginan latihan. Sementara itu, musik yang didengarkan selama olahraga akan memberikan efek ergogenik, zat yang dapat meningkatkan energi tubuh dan efek psikologis. Selain itu, mendengarkan musik selama berolahraga dapat menunda rasa lelah. 

 

Bagaimana Cara Musik Meningkatkan Performa Latihan?

 

Sebuah studi tahun 2010 yang dilakukan oleh psikolog olahraga C.I. Karageorghis menemukan bahwa musik dapat meningkatkan kinerja atletik dengan menunda rasa lelah. Musik membantu meningkatkan performa latihan dengan meningkatkan aliran darah dan jantung. 

Menurut Robert Sewak, PD, penulis Striking the Right Chord With the Music You Choose, para peneliti pada tahun 1953 menemukan bahwa perubahan tempo sederhana dalam musik dapat menyebabkan laju respirasi berubah dan meningkatkan performa latihan.

Musik dapat meningkatkan performa latihan dengan melalui beberapa tahapan. Pertama, gelombang musik masuk melalui telinga kemudian mengalir menjadi getaran yang berjalan ke saraf otak. Kedua, gelombang tersebut mempengaruhi otak dan diterjemahkan atau output-nya adalah gerakan tubuh. Oleh karena itu, Anda akan lebih bersemangat jika berolahraga sembari mendengarkan musik dengan tempo yang cepat. 

Selain meningkatkan performa latihan, nyatanya musik memiliki beragam manfaat lainnya. Berikut beberapa manfaat musik untuk latihan dan kesehatan. 

--- Related Article ---

Beragam Manfaat Musik 

 
Mengoksigenasi Darah 

Berdasarkan penelitian Effect of music on submaximal cycling (2008), musik dapat mengoksigenasi darah para pengendara sepeda. Dalam studi ini ditemukan bahwa pengendara sepeda yang mengayuh dengan irama musik membutuhkan oksigen 7% lebih sedikit dari mereka yang tidak mendengarkan musik.

Meningkatkan Kesehatan Jantung 

Penelitian The Cardiovascular Effect of Musical Genres (2016) menjelaskan bahwa detak jantung akan berubah saat mendengarkan musik. Oleh karena itu, musik dapat meningkatkan kesehatan jantung Anda. 

Mempercepat Pemulihan saat Latihan 

Salah satu studi berjudul Effect of Rhythm on the Recovery From Intense Exercise (2013), menemukan bahwa mendengarkan musik setelah latihan intensitas tinggi dapat mempercepat proses pemulihan latihan hingga mampu membantu mencegah cedera. 

Musik yang Dapat Meningkatkan Performa Latihan 

 

Berdasarkan studi yang dilakukan C.I. Karageorghis (2010), diketahui bahwa musik yang dapat mendukung performa saat latihan intensitas sedang adalah musik dengan 100—130 beats per minutes (BPM). Sementara itu, musik yang cocok didengarkan saat latihan intensitas tinggi adalah di atas 140 BPM. Selain itu, Anda juga bisa memilih musik yang mengandung lirik penyemangat. Berikut beberapa musik yang dapat digunakan saat latihan:

  • Don’t Stop The Music - Rihanna (122 BPM) 
  • Welcome To The Jungle - Guns ‘n’ Roses (123 BPM)
  • Hips Don’t Lie - Shakira (130 BPM) 
  • Empire State of Mind - Jay Z (173 BPM)
  • Untouchable - Taylor Swift (200 BPM)

Kesimpulan 

 

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa musik dapat meningkatkan performa latihan hingga 15%. Selain dapat meningkatkan performa, musik juga mampu mengoksigenasi darah dan mempercepat pemulihan latihan. Anda dapat menyesuaikan jenis musik dengan intensitas olahraga. Jika melakukan olahraga intensitas tinggi, sebaiknya Anda menggunakan musik di atas 140 beats per minutes (BPM). Sementara itu, jika latihan dilakukan dengan intensitas rendah hingga tinggi, Anda dapat mendengarkan musik 100—130 BPM. 

 

Referensi

  • Brunel University. (2008). “Jog To The Beat: Music Increases Exercise Endurance By 15%”. ScienceDaily. 
  • C.I. Karageorghis, dkk. (2010). Ergogenic and psychological effects of synchronous music during circuit-type exercise. Psychology of Sport and Exercise, doi: https://doi.org/10.1016/j.psychsport.2010.06.004. 
  • C.I. Karageorghis dan David-Lee Priests. (2012). Music in the exercise domain: a review and synthesis (Part I). International Review of Sport and Exercise Psychology, doi: 10.1080/1750984X.2011.631026. 
  • Edworthy, Judy dan Hannah Waring. (2006). “The effects of music tempo and loudness level on treadmill exercise”. Journal of Ergonomics, doi: 10.1080/00140130600899104. 
  • Eliakim, Michael, dkk. (2013). “Effect of rhythm on the recovery from intense exercise”. Journal of Strength and Conditioning Research, doi: 10.1519/JSC.0b013e318260b829.
  • Hodges, D.A. (2008). “Bodily responses to music”, doi: 10.1093/oxfordhb/9780199298457.013.0011.
  • Karageorghis, Costas I, dkk. (2011). “Revisiting the relationship between exercise heart rate and music tempo preference”. Research Quarterly for Exercise and Sports, doi: 10.1080/02701367.2011.10599755.
  • Karageorghis, Costas I. dan Leighton Jones. (2014). “On the stability and relevance of the exercise heart rate–music-tempo preference relationship”. Psychology of Sport and Exercise, doi: 10.1016/j.psychsport.2013.08.004. 
  • Schie, NA, dkk. (2008). “Effect of Music on Submaximal Cycling”. South African Sports Medicine Association, doi: 10.17159/2078-516X/2008/v20i1a291. 
  • Stork, Matthew J. (2019). “Let's Go: Psychological, psychophysical, and physiological effects of music during sprint interval exercise”. Psychology of Sport and Exercise, doi: 10.1016/j.psychsport.2019.101547. 
  • Trappe, Hans-Joachim, dkk. (2016). “The Cardiovascular Effect of Musical Genres”. Deutsches Ärzteblatt International, doi: 10.3238/arztebl.2016.0347.

 


 
Tags:
#latihan  #musik untuk olahraga 
0 Comment
Leave Your Comment

Latest Article