Bagaimana Overdosis Kafein Bisa Menyebabkan Kematian?
sfidn.com – Baru-baru ini, kabar duka datang dari seorang pelatih kebugaran (personal trainer) di Inggris, yang bernama Tom Mansfield. Kematiannya yang menurut dokter disebabkan oleh overdosis kafein telah menarik perhatian publik, khususnya di kalangan para atlet dan binaraga.
Berdasarkan laporan BBC, bubuk kafein yang dikonsumsi oleh pria berusia 29 tahun ini setara dengan 200 cangkir kopi. Tragisnya lagi, Mansfield sebelumnya tidak menyadari bahwa timbangan yang ia gunakan untuk menakar bubuk kafein tersebut memiliki kisaran berat 2 – 5.000 gram, padahal seharusnya ia mengonsumsi 60 – 300 mg sesuai dengan yang direkomendasikan.
Salah perhitungan inilah yang menyebabkan ayah dua anak ini mengalami overdosis bubuk kafein. Menurut hasil pemeriksaan autopsi, kadar kafein yang ditemukan dalam darah Mansfield mencapai 392 mg/L, sedangkan normalnya hanya 2 – 4 mg/L setelah seseorang minum secangkir kopi.
Lantas, bagaimana overdosis kafein bisa menyebabkan kematian? Mari simak ulasan berikut ini!
Overdosis kafein sebenarnya jarang terjadi
Kafein memang menjadi salah satu stimulan yang sering digunakan oleh para atlet, binaraga, maupun sports enthusiast untuk meningkatkan performa latihannya.
Tidak hanya dari teh dan kopi, kafein bisa diperoleh dalam bentuk bubuk, tablet, soda, dan sport drinks.
Melansir dari Healthline, overdosis kafein cukup jarang terjadi. Biasanya, ini melibatkan konsumsi kafein dalam dosis tinggi yang diambil dalam bentuk bubuk atau tablet, bukan minuman.
Alasannya sederhana.
Jennifer Temple, PhD, seorang profesor ilmu olahraga dan nutrisi di Buffalo School of Public Health and Health Professions menjelaskan bahwa sangat sulit untuk mendapatkan kafein sebanyak itu ketika Anda hanya minum minuman berkafein, karena waktu yang dibutuhkan untuk meminumnya.
Adapun dosis kafein yang mematikan bagi kebanyakan orang, lanjut Temple, adalah sekitar 10 gram, dan ini bisa bervariasi setiap orang.
Secangkir kopi mengandung sekitar 100 – 200 mg kafein, minuman energi mengandung 50 – 300 mg kafein, sedangkan sekaleng soda biasanya mengandung kurang dari 70 mg.
Bisa kita lihat di sini bahwa sekalipun itu dengan minuman energi berkafein paling tinggi, Anda masih harus meminum sekitar 30 minuman secara berurutan untuk mencapai kisaran 10 gram.
Kemungkinannya adalah jika Anda mencoba minum sebanyak itu, tubuh Anda akan menghentikan Anda sebelum mencapai tingkat keracunan kafein.
Biasanya, ini dimulai dengan Anda mengalami mual dan muntah, yang dianggap sebagai respons perlindungan karena Anda baru saja sakit dan perlu membuang kelebihan kafein tersebut sebelum menjadi terlalu beracun.
Lain halnya jika Anda mengonsumsi kafein dalam bentuk bubuk atau tablet, Anda dapat menelannya dalam jumlah besar pada saat yang bersamaan.
Satu sendok teh bubuk dapat mengandung 3.200 mg kafein.
Apa dampak kelebihan kafein?
Pada tingkat toksik, terutama jika dikonsumsi dalam waktu singkat, kafein mulai menyebabkan sejumlah efek samping yang tidak menyenangkan, di antaranya:
- Mual.
- Muntah.
- Sakit kepala.
- Kecemasan dan gelisah.
- Mudah marah.
Dampak kelebihan kafein yang lebih parah termasuk:
- Sakit perut.
- Kejang.
- Delusi.
- Halusinasi.
- Peningkatan kadar asam darah.
- Detak jantung tidak teratur atau cepat.
- Berkurangnya aliran darah ke jantung.
Semua efek kelebihan kafein ini dapat meningkatkan risiko kematian.
Lantas, bagaimana overdosis kafein bisa menyebabkan kematian?
Seperti yang telah disebutkan, koma atau kematian akibat overdosis kafein sangat jarang terjadi.
Meski begitu, dalam situs resmi Verywell Mind, ketika orang meninggal karena overdosis kafein, besar kemungkinan terjadi akibat fibrilasi ventrikel (irama jantung yang sangat abnormal) setelah mengonsumsi pil atau bubuk kafein.
Menurut Temple, mengonsumsi banyak minuman energi dalam waktu singkat, walaupun tidak mengakibatkan kematian, dapat mengakibatkan masalah jantung atau sesuatu yang memerlukan kunjungan ruang gawat darurat.
Selain itu, beberapa orang tampaknya lebih terpengaruh oleh kafein daripada yang lain, bahkan pada dosis yang lebih tinggi, sehingga sulit untuk memprediksi siapa yang akan memiliki reaksi buruk.
Menurut penelitian, adanya beberapa individu yang sensitif mungkin disebabkan oleh riwayat kesehatan tertentu yang membuat mereka lebih rentan, sesuatu yang berinteraksi secara berbeda dengan reseptor kafein, atau mungkin tubuh mereka memetabolisme kafein dengan cara yang berbeda.
Di sisi lain, minuman energi juga bisa mengandung stimulan lain, seperti guarana, L-carnitine, dan taurine, yang memperumit bagaimana tubuh bereaksi terhadap kafein.
Cara mengatasi overdosis kafein
Perawatan bertujuan untuk mengeluarkan kafein dari tubuh Anda sambil mengelola gejalanya.
Anda mungkin diberikan arang aktif – obat overdosis kafein – untuk mencegah kafein masuk ke saluran pencernaan.
Namun, apabila kafein sudah masuk ke saluran pencernaan, Anda mungkin ditawarkan obat pencahar atau bilas lambung, yang melibatkan penggunaan tabung untuk mencuci isi perut Anda.
Dokter Anda kemungkinan besar akan memilih metode yang bekerja paling cepat untuk mengeluarkan kelebihan kafein dari tubuh Anda.
Selama prosesnya, jantung Anda akan dipantau melalui EKG (elektrokardiogram) dan Anda juga mungkin menerima bantuan pernapasan bila diperlukan.
Jadi, segeralah temui dokter jika Anda mengalami gejala yang parah.
Berapa dosis aman kafein per hari?
Mayo Clinic menjelaskan bahwa dosis kafein kurang dari 400 mg per hari tampaknya aman untuk orang dewasa yang sehat, atau kurang dari 100 mg per hari untuk remaja yang sehat.
Sebanyak 400 mg kafein setara dengan 4 cangkir kopi yang diseduh, 10 kaleng minuman soda, atau 2 botol minuman energi. Namun ingat, kandungan kafein dalam setiap minuman sangat bervariasi, terutama di antara minuman energi.
FDA juga memperingatkan bahwa satu sendok teh bubuk kafein setara dengan sekitar 28 cangkir kopi. Kadar kafein yang begitu tinggi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, bahkan berisiko kematian.
Jadi, meskipun penggunaan kafein mungkin aman untuk orang dewasa, tetapi ini bukan ide yang baik untuk anak-anak. Remaja dan dewasa muda perlu diperingatkan tentang asupan kafein yang berlebihan atau pencampuran kafein dengan alkohol dan obat-obatan lainnya.
Begitu pula dengan wanita yang sedang hamil atau yang mencoba untuk hamil dan wanita yang sedang menyusui harus berbicara dengan dokter mereka tentang membatasi penggunaan kafein kurang dari 200 mg setiap hari.
Mayo Clinic juga menerangkan bahwa penggunaan kafein yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping yang tidak menyenangkan di kalangan orang dewasa.
Selain itu, kafein mungkin bukan pilihan yang baik untuk orang yang sangat sensitif terhadap efeknya atau sedang mengonsumsi obat atau suplemen tertentu, misalnya efedrin, teofilin, dan echinacea.
Kesimpulan
Kematian akibat overdosis kafein sangat jarang terjadi, kecuali jika Anda mengonsumsi pil atau bubuk kafein dosis tinggi (lebih dari 400 mg per hari). Sementara itu, dosis aman kafein per hari adalah kurang dari 400 mg untuk dewasa sehat, kurang dari 100 mg untuk remaja sehat, dan kurang dari 200 mg untuk ibu hamil dan menyusui.
Referensi:
- BBC (2022). Colwyn Bay Man Died After 200-Coffee Caffeine Overdose.
- BBC News Indonesia (2022). Kasus Seorang Pria yang Meninggal Akibat Overdosis Kafein Setara 200 Cangkir Kopi.
- FDA. 2015-2020 Dietary Guidelines.
- Healthline (2018). Caffeine Overdose: How Much Is Too Much?
- Healthline 92017). How You Can Die From a Caffeine Overdose
- Kumparan (2022). Pria Ini Tewas Overdosis Bubuk Kafein, Setara Tenggak 200 Cangkir Kopi.
- Mayo Clinic (2020). Caffeine: How Much Is Too Much?
- Seifert et al. 2011. Health effects of energy drinks on children, adolescents, and young adults. Pediatrics. 127 (3): 511–528.
- Verywell Mind (2020). Can You Overdose on Caffeine?