Dampak Buruk Konsumsi Gula Berlebih Bagi Otak
sfidn.com – Brown sugar, sirup jagung tinggi fruktosa, dan sukrosa adalah nama lain dari gula. Gula datang dalam berbagai bentuk, mulai dari gula alami dalam buah hingga gula meja olahan. Terlepas dari sumbernya, gula dapat menyebabkan masalah jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan dampaknya dimulai di otak Anda.
Efek gula pada otak bisa terasa kecil, seperti mengidam cokelat terus-menerus. Atau efek besarnya, seperti resistensi insulin dan gangguan fungsi otak setelah bertahun-tahun mengkonsumsi terlalu banyak gula.
Anda mungkin sekarang bertanya-tanya, kenapa gula bisa bermasalah, bagaimana gula mempengaruhi otak, dan segala pertanyaan lainnya. Untuk lebih lengkapnya, artikel ini akan membahas secara rinci tentang hubungan gula dengan otak dan dampak buruknya jika berlebihan.
Hubungan gula dengan otak
Ketika Anda mengkonsumsi gula dan karbohidrat bertepung, tubuh akan memecah makanan menjadi glukosa dan fruktosa untuk energi. Hati Anda harus memproses fruktosa agar dapat digunakan oleh tubuh dan semua sel dalam tubuh Anda menggunakan glukosa. Karena otak Anda adalah rumah bagi banyak sel saraf dalam tubuh, otak menggunakan sebagian besar glukosa dalam tubuh Anda untuk bahan bakarnya.
Faktanya, penelitian menunjukkan otak menyumbang 60% dari penggunaan glukosa tubuh. Jadi, dapat disimpulkan otak Anda membutuhkan glukosa untuk berfungsi. Rekomendasi konsumsi gula yang disarankan menurut WHO adalah 25 gram per hari.
Otak adalah pusat kendali bagi tubuh Anda. Ketika ada terlalu banyak gula di sistem Anda, maka itu membuat pusat kendali rusak. Efek samping negatif tersebut dapat menyebabkan perubahan suasana hati, penambahan berat badan, perubahan hormonal, obesitas, dan bahkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Dampak buruk konsumsi gula berlebihan pada otak
Meskipun beberapa glukosa diperlukan, tapi konsumsi gula berlebih dapat berdampak negatif pada otak Anda. Berikut dampak yang harus Anda ketahui.
1. Kecanduan gula
Makanan dan minuman tinggi gula dapat memiliki efek seperti obat pada otak dan menyebabkan kecanduan gula. Menurut The Huffington Post hal tersebut terjadi ketika seseorang mengkonsumsi gula, indera pengecap lidah menjadi aktif dan mengirim sinyal ke otak terkait perasaan senang.
Seiring berjalannya waktu, jumlah zat yang lebih besar diperlukan untuk mencapai tingkat kesenangan yang sama. Oleh karena itulah, seseorang yang sudah kecanduan akan menginginkan gula dalam jumlah yang meningkat dari waktu ke waktu. Minuman dan makanan manis bisa lebih membuat ketagihan daripada kokain.
2. Menurunkan fungsi kognitif
Peningkatan glukosa dalam darah dapat berbahaya bagi otak yang dapat mengakibatkan fungsi kognitif lambat, menurunkan daya ingat dan perhatian. Bahkan, beberapa penelitian juga menunjukkan konsumsi gula yang berlebihan menyebabkan peradangan pada otak yang membuatnya kesulitan dalam mengingat sesuatu. Namun, kabar baiknya kerusakan memori atau daya ingat yang disebabkan oleh konsumsi gula dapat dibalik dengan mengikuti diet rendah gula dan rendah glycemic.
3. Mempengaruhi suasana hati
Konsumsi gula yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan kebugaran tubuh Anda, terutama kemampuan mempertahankan suasana hati yang baik. Salah satu penyebab utama depresi adalah hormon serotonin. Serotonin adalah hormon yang bertugas untuk membawa pesan antar sel dalam otak. Hormon ini berperan penting dalam memperbaiki suasana hati menjadi lebih baik sehingga Anda jadi merasa bahagia. Gula mengacaukan kemampuan tubuh untuk memproduksi serotonin yang dapat menyebabkan depresi.
Sekitar 90% serotonin diproduksi di usus. Jika fungsi usus Anda terganggu karena kelebihan gula, Anda akan mengalami masalah dengan fungsi usus yang penting seperti pencernaan, pembentukan sel kekebalan dan produksi serotonin. Jumlah gula yang tinggi juga dapat mempengaruhi kemampuan otak Anda untuk memproduksi dan memanfaatkan serotonin dari waktu ke waktu.
4. Berpeluang besar terkena penyakit demensia dan alzheimer
Terlalu banyak konsumsi gula menyebabkan tubuh memproduksi lebih sedikit brain-derived neurotrophic factor (BDNF). Yang mana, BDNF membantu otak dalam pembentukan memori. Jadi, tidak mengejutkan jika konsumsi gula yang berlebihan itu berkaitan dengan penyakit demensia dan penyakit terkait lainnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Forbes juga mengatakan bahwa ada kemungkinan BDNF yang rendah dapat menjadi penyebab utama dari penyakit alzheimer. Intinya yang tampak jelas adalah bahwa tingkat BDNF yang rendah berdampak buruk pada fungsi otak.
5. Menghambat sensor merasa kenyang pada tubuh
Sudah menjadi rahasia umum bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan penambahan berat badan dan bisa menjadi faktor utama obesitas. Hal ini terjadi karena konsumsi gula yang berlebihan dapat mematikan sistem oksitosin anoreksigenik otak, sensor yang diberikan otak untuk mencegah makan berlebihan.
Bukan hal mustahil bila akhirnya otak tidak memberikan sinyal kenyang saat Anda makan, yang kemudian membuat Anda terus makan hingga berlebihan.
Cara alternatif memenuhi keinginan konsumsi manis
Sebelum Anda menambahkan gula tambahan, atau pemanis buatan pada makanan Anda, ketahui dulu bahwa pemanis buatan juga memiliki beberapa efek negatif pada otak. Pemanis, seperti aspartam, sucralose, dan sakarin, bukanlah alternatif yang sehat untuk gula. Pemanis ini terdapat dalam berbagai makanan dan minuman, seperti diet soda, snack bebas gula, dan minuman energi.
Jika Anda memang menginginkan rasa manis untuk makanan yang akan Anda konsumsi, ada beberapa alternatif untuk menikmati suguhan manis sambil menghindari risiko kesehatan. Di bawah ini ada beberapa opsi gula untuk dipertimbangkan:
· Stevia: Stevia adalah pemanis alami yang diekstrak dari daun semak di Amerika Selatan. Stevia adalah solusi sempurna untuk kopi, teh, dan bahkan memanggang.
· Xylitol: Xylitol adalah gula alkohol alami yang berasal dari kulit pohon birch wood dan kulit buah-buahan. Ini juga dapat digunakan dalam kopi, teh, dan untuk memanggang.
· Buah: Buah mengandung gula alami yang dapat memuaskan rasa manis Anda sekaligus memberikan beberapa nutrisi.
Gula jika dikonsumsi dalam batas wajar bisa menjadi energi untuk tubuh Anda. Namun, sebaliknya jika Anda mengkonsumsinya berlebihan dari batas yang dianjurkan, maka itu akan berdampak buruk. Semua dampak buruk pada otak seperti penjelasan di atas akan Anda alami. Jadi, selektiflah dalam mengkonsumsi makanan.
Referensi:
Bulletproof. THE EFFECTS OF SUGAR ON THE BRAIN (TRUST US, IT’S NOT PRETTY)
Innovativehomecare. 5 Negative Effects of Sugar on the Brain.
Hotzehwc, (2018). 6 NEGATIVE EFFECTS OF SUGAR ON YOUR BRAIN.
Verywellmind, (2020). Negative Impact of Sugar on the Brain.