sfidn - Efek Samping Beta-Alanine yang Perlu Diwaspadai

Efek Samping Beta-Alanine yang Perlu Diwaspadai

sfidn.com – Meski tidak parah tetapi ada efek samping dari beta-alanine yang mungkin dapat dialami oleh seseorang. Terutama jika dikonsumsi dalam dosis yang tidak tepat.

 

Apa Itu Beta-alanine?

Beta-alanine adalah asam amino non-esensial yang membantu tubuh memproduksi karnosin (carnosine), yakni molekul dipeptida – gabungan beta-alanine dan histidin – yang berperan dalam menyeimbangkan pH (tingkat keasaman) serta mengurangi akumulasi asam di dalam sel otot selama latihan.

Kontraksi otot yang terjadi secara berulang-ulang akan menghasilkan ion hidrogen yang dapat menyebabkan penurunan tingkat pH (meningkatkan asam laktat). Kondisi ini memicu kelelahan otot yang parah.

Mereka yang sering berlatih fisik sangat memerlukan kehadiran karnosin untuk membantu menetralkan ion hidrogen sehingga mereka bisa melakukan latihan dengan lebih keras dan lama. 

Maka dari itu, para atlet atau pun olahragawan sering mengonsumsi beta-alanine untuk membantu tubuhnya memproduksi karnosin dengan lebih banyak dan lebih cepat.

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa fungsi beta-alanine adalah menjaga tingkat keasaman otot serta meningkatkan fungsi otot.

 

Manfaat Beta-alanine

1. Meningkatkan Daya Tahan Otot

Dengan meningkatkan konsentrasi karnosin dalam jaringan otot, beta-alanine mampu meningkatkan daya tahan otot dan menunda timbulnya kelelahan selama latihan. Tentunya, ini sangat bermanfaat bagi atlet yang terlibat dalam aktivitas lari cepat, angkat beban, dan latihan interval intensitas tinggi (HIIT).

 

2. Meningkatkan Kekuatan dan Daya Ledak

Manfaat beta-alanine yang berikutnya adalah meningkatkan kekuatan dan daya ledak otot, terutama selama latihan durasi pendek dengan intensitas yang maksimal.

 

3. Meningkatkan Massa Otot

Pengonsumsian beta-alanine yang dikombinasikan dengan latihan resistensi dapat meningkatkan massa otot lean (otot tanpa lemak) dibandingkan dengan latihan resistensi saja. 

Hal ini dapat disebabkan oleh kemampuan beta-alanine untuk meningkatkan volume dan intensitas latihan sehingga menghasilkan stimulasi dan adaptasi otot yang lebih besar.

 

4. Mengurangi Kelelahan Otot

Dengan menetralkan akumulasi asam laktat dan ion hidrogen dalam jaringan otot, beta-alanin dapat membantu mengurangi kelelahan otot selama sesi latihan yang panjang atau intens. Hal ini dapat memungkinkan atlet untuk mempertahankan tingkat kinerja yang lebih tinggi selama waktu yang lebih lama.

 

Efek Samping Beta-alanine

Di balik manfaat yang luar biasa, beta-alanine tetap memiliki efek samping yang perlu Anda waspadai. Terlebih lagi jika Anda mengonsumsinya dalam dosis yang tidak tepat.

Meski tidak berat tetapi efek samping dari beta-alanine bisa membuat tubuh Anda terasa tidak nyaman sehingga sulit melakukan aktivitas sehari-hari dengan benar.

Berikut adalah efek samping beta-alanine yang paling umum terjadi:

 

1. Sensasi Terbakar atau Kesemutan (Parestesia)

Salah satu efek samping beta-alanine yang paling umum adalah sensasi terbakar atau kesemutan di kulit, terutama di bagian wajah dan lengan.

Kondisi ini disebabkan oleh aktivasi reseptor sensorik di kulit yang merespons peningkatan kadar beta-alanine dalam darah. Sensasi ini biasanya bersifat sementara dan hilang dengan seiring waktu.

 

2. Gangguan Lambung

Beberapa orang mengalami gangguan lambung, seperti mual, muntah, atau diare setelah mengonsumsi beta-alanine. Hal ini bisa terjadi ketika mengonsumsinya dalam dosis yang tinggi atau dikonsumsi saat perut kosong.

 

3. Gejala Alergi

Sebagian kecil pengguna beta-alanine mungkin mengalami reaksi alergi terhadap makanan atau pun suplemen ini. Gejala alerginya sangat bervariasi, mulai dari ruam kulit hingga sesak napas. 

Jika Anda mengalami reaksi alergi setelah mengonsumsi beta-alanine, segera hentikan penggunaannya dan dapatkan bantuan medis.

 

4. Gangguan Tidur

Gangguan tidur, seperti sulit tidur sering terjadi setelah mengonsumsi beta-alanine, terutama jika dikonsumsi pada malam hari. Hal ini mungkin karena efek stimulan beta-alanine yang dapat memengaruhi pola tidur seseorang.

 

5. Beta-alanine dapat Berinteraksi dengan Obat Tertentu

Beta-alanine dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat, seperti obat antihipertensi dan pengencer darah. Konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi beta-alanine jika Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

 

6. Penurunan Kadar Taurin

Penurunan kadar taurin adalah salah satu efek samping beta-alanine meskipun kasusnya tidak sering terjadi. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi beta-alanine dalam dosis tinggi dapat mengganggu metabolisme taurin atau menekan sintesisnya.

Taurin berperan dalam menjaga keseimbangan elektrolit, mengatur kontraksi otot, dan melindungi sel-sel dari stres oksidatif. Kekurangan taurin dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan fungsi otot, penurunan kinerja fisik, gangguan jantung, dan gangguan neurologis.

 

Sumber Beta-alanine

Selain diproduksi secara mandiri oleh tubuh manusia, Anda bisa menemukan beta-alanine di berbagai makanan, seperti ayam, daging, dan ikan. Bahkan, saat ini tersedia suplemen beta-alanine yang bisa dengan mudah Anda dapatkan di toko suplemen olahraga.

Dosis aman beta-alanine yang dianjurkan adalah 1,2 gram per hari. Jumlah ini sudah cukup untuk mempertahankan karnosin di otot. Namun, Anda juga bisa mempertimbangkan salah satu dari dua fase pemuatan, yaitu 3,2 gram per hari selama 8 minggu atau 6,4 gram per hari selama 4 minggu.

 

Beta-alanine adalah asam amino yang cukup penting bagi tubuh, terutama bagi orang-orang yang rutin berolahraga untuk membantunya menyeimbangkan pH dan mengurangi akumulasi asam di dalam sel otot. 

Meski begitu, ada efek samping yang tetap perlu Anda waspadai agar ketika muncul gejalanya, Anda bisa menyadari hal tersebut dan mengambil tindakan yang tepat.

Cobalah berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memilih penggunaan suplemen beta-alanine, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang sudah ada atau sedang mengonsumsi obat-obatan lainnya.

 

--- Related Article ---


Referensi:

Medical News Today, (2023), What does Beta-alanine do?

Bulk, (2022), Whey Protein vs Mass Gainer: Which is Better?
 


 
Tags:
#suplemen  #beta-alanine 
0 Comment
Leave Your Comment

Latest Article