Efek Samping Diet Rendah Kalori yang Perlu Anda Waspadai
sfidn.com – Diet rendah kalori bisa menjadi kunci utama dalam menurunkan berat badan. Namun, mengurangi asupan kalori secara signifikan bisa menimbulkan efek samping yang kurang baik bagi tubuh.
Kebutuhan Kalori Harian Wanita dan Pria
Kebutuhan kalori harian untuk wanita dewasa adalah sekitar 1.600-2.400 kalori, sedangkan pria dewasa membutuhkan sekitar 2.200-3.200 kalori per hari.
Orang-orang yang memangkas lebih dari setengah asupan kalori yang dibutuhkan tubuh, biasanya tidak mendapatkan penurunan berat badan yang berkelanjutan. Bahkan, mereka rentan mengalami gangguan kesehatan.
Batas minimum kalori bagi wanita sebaiknya tidak kurang dari 1.200 kal per hari. Sedangkan pria, tidak kurang dari 1.500 kal per hari.
Kalori adalah sumber energi utama bagi tubuh. Selain itu, kalori juga dibutuhkan untuk menjalankan fungsi otak, proses metabolisme tubuh, pertumbuhan sel dan jaringan, mempertahankan suhu tubuh yang stabil, mendukung fungsi organ, dan masih banyak lagi.
Jika tubuh tidak memiliki kalori yang cukup maka semua fungsi vital yang sudah disebutkan tadi akan terganggu dan memicu berbagai masalah kesehatan.
Efek Samping Diet Rendah Kalori
Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat Anda melakukan diet sangat rendah kalori:
1. Kekurangan Nutrisi (Malnutrisi)
Kekurangan nutrisi (malnutrisi) sering terjadi pada oleh orang-orang yang melakukan diet rendah kalori atau Very Low-Calorie Diet (VLCD).
Dengan pembatasan kalori yang ekstrem, tubuh tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menjalankan fungsinya dengan optimal. Ini bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti anemia, osteoporosis, gangguan sistem kekebalan, dll.
2. Kelelahan Sepanjang Hari
Dengan asupan kalori yang sangat rendah, tubuh tidak mendapatkan energi yang cukup untuk menjalankan fungsi sehari-hari. Ini dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan, kurangnya motivasi, dan penurunan produktivitas.
Selain itu, kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas fisik juga berkurang karena tidak ada cadangan energi yang mencukupi untuk membuat tubuh tetap bergerak.
3. Dehidrasi dan Bau Mulut
Orang yang melakukan diet rendah kalori sering mengurangi asupan karbohidrat secara signifikan sehingga menyebabkan tubuh memasuki keadaan ketosis.
Ketosis merupakan suatu kondisi di mana tubuh membakar lemak sebagai sumber energi utama dan menghasilkan keton sebagai produk sampingan. Keton dapat menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.
Selain itu, orang yang melakukan diet juga rentan mengalami dehidrasi. Selain dari air minum, tambahan cairan biasanya didapatkan dari sayuran dan buah-buahan. Namun, jika Anda membatasi pengonsumsiannya maka sumber cairan tersebut akan berkurang.
4. Hormon Leptin dan Ghrelin Terganggu
Leptin adalah hormon yang mengatur rasa kenyang, sedangkan ghrelin adalah hormon yang merangsang rasa lapar.
Diet yang sangat rendah kalori dapat mengganggu keseimbangan kedua hormon tersebut. Akibatnya, tubuh tidak merasa kenyang meski sudah makan serta rasa lapar dan keinginan untuk makan menjadi meningkat. Ini bisa membuat proses diet menjadi gagal atau tidak menyenangkan.
5. Gangguan Psikologis
Rasa lapar yang muncul saat diet rendah kalori bisa membuat Anda terus menerus mengkhawatirkan makanan. Kekurangan nutrisi juga dapat menurunkan fungsi otak.
Oleh karena itu, salah satu efek samping dari diet rendah kalori, yaitu adanya gangguan psikologis yang membuat seseorang mengalami kecemasan, stres, depresi, suasana hati yang buruk, dan mudah tersinggung.
6. Sembelit
Asupan makanan yang berkurang bisa menyebabkan penurunan aktivitas usus. Itu karena tubuh tidak mendapatkan protein dan serat yang cukup untuk membentuk tinja yang normal serta kontraksi usus menjadi lemah. Semua hal tersebut bisa membuat Anda mengalami sembelit saat diet rendah kalori.
7. Metabolisme Melambat
Pada dasarnya, tubuh bisa beradaptasi dengan asupan kalori yang sangat rendah dengan cara memperlambat proses metabolisme untuk menghemat energi.
Sayangnya, metabolisme yang lambat bisa membuat Anda lebih sulit untuk menurunkan berat badan dan tubuh mudah gemuk kembali setelah program diet selesai.
8. Hilangnya Massa Otot
Tubuh akan membakar lemak saat cadang kalori tidak tersedia dan tubuh juga bisa membakar protein untuk mendapatkan energi ketika cadangan lemak sudah habis. Akibatnya, massa otot bisa hilang ketika sedang melakukan diet rendah kalori dalam jangka waktu yang lama.
9. Mengalami Batu Empedu
Batu empedu menjadi salah satu efek samping yang cukup serius saat diet rendah kalori. Kondisi ini bisa terjadi karena hati harus mengeluarkan kolesterol ekstra saat berat badan menurun.
Jumlah kolesterol yang terlalu banyak dalam empedu bisa menyebabkan batu empedu. Penyakit ini lebih rentan lagi dialami oleh wanita yang mengalami obesitas.
Batu empedu adalah endapan yang mengeras atau mengkristal di dalam kantung empedu yang bisa menyebabkan sumbatan atau infeksi.
10. Gangguan Hormon pada Wanita
Efek samping lainnya dari diet rendah kalori adalah gangguan hormon pada wanita. Hormon yang tidak seimbang bisa memengaruhi siklus menstruasi dan masalah reproduksi lainnya. Misalnya, jadwal menstruasi menjadi tidak teratur atau bahkan menstruasi tidak terjadi.
Itulah beberapa efek samping yang sangat mungkin terjadi ketika Anda melakukan diet ekstrem dengan memangkas lebih dari setengah asupan kalori harian. Sebaiknya, lakukan diet dengan cara yang aman agar nantinya bisa menjadi gaya hidup sehat yang berkelanjutan.