Fat Burner: Manfaat, Efek Samping, dan Tips Aman Mengonsumsinya
sfidn.com - Prinsip dasar dalam menurunkan berat badan adalah defisit kalori, salah satunya dengan memangkas asupan lemak. Selain menjalani diet yang sehat dan olahraga yang tepat, tujuan Anda ini dapat dimaksimalkan dengan menggunakan fat burner.
Ada pembakar lemak yang tersedia secara alami dan biasanya mudah diperoleh melalui makanan. Ada pula fat burner dalam bentuk suplemen yang biasanya mengandung bahan-bahan alami dan kimia. Meski suplemen ini sudah banyak dijual di pasaran, banyak pula yang bekerja tidak efektif dan menimbulkan efek samping berbahaya.
Oleh sebab itu, Anda perlu memahami apa itu fat burner, potensi efek samping, dan tips aman menggunakannya melalui artikel ini.
Apa itu fat burner?
Fat burner adalah zat atau suplemen makanan yang dapat membakar kelebihan lemak dari tubuh dengan:
- Meningkatkan metabolisme lemak (termogenesis).
- Memecah lemak (lipolisis).
- Menekan nafsu makan.
Umumnya, suplemen ini mengandung bahan-bahan seperti kafein, ekstrak teh hijau, bubuk protein, serat larut, yohimbine, L-carnitine, asam linoleat terkonjugasi, forskolin, kromium, glukomanan, dan Raspberry Ketone.
Fat burner bekerja dengan menstimulasi proses pembakaran lemak tubuh, bukan membakar lemak secara langsung. Sebab, yang bisa membakar lemak adalah Anda membakar kalori melalui olahraga dan diet yang sehat secara konsisten.
Dengan kata lain, peran fat burner adalah membantu mempercepat proses pembakaran lemak dan bukan yang utama dalam menurunkan berat badan. Jika Anda menemukan produk suplemen dengan klaim “dapat membakar kelebihan lemak meski hanya duduk santai di sofa”, yes, segeralah beralih ke yang lain!
Potensi efek samping fat burner
The Food and Drug Administration (FDA) sendiri memiliki keterbatasan dalam mengatur suplemen makanan. Artinya, produsen bisa memasukkan “zat” apa saja dalam “jumlah” berapa pun ke dalam suplemen dan tidak dicantumkan di label kemasannya.
Bila Anda tidak jeli dan teliti dalam memilih dan menggunakan suplemen fat burner, beberapa potensi efek samping berikut dapat terjadi:
- Merasa cemas, gelisah, atau kelelahan akibat konsumsi kafein terlalu banyak.
- Dapat meningkatkan berat badan jika terlalu banyak menggunakan bubuk protein, terutama yang mengandung gula tambahan atau zat aditif lainnya.
- Penggunaan yohimbine telah dikaitkan dengan mual, kecemasan, serangan panik, dan tekanan darah tinggi.
- Berisiko mengalami gagal hati akut jika menggunakan pembakar lemak alami terlalu banyak, terutama dalam bentuk suplemen.
- Beberapa bahan mungkin dapat berinteraksi dengan obat tertentu yang sedang Anda minum dan memperburuk gejala penyakit Anda, misalnya hipertensi dan diabetes.
Jadi, penting untuk memastikan kualitas dan keamanan suplemen pembakar lemak sebelum Anda menggunakannya. Bila perlu, konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi Anda terlebih dahulu.
Tips aman mengonsumsi fat burner
Ada beberapa tips aman menggunakan fat burner untuk menurunkan berat badan, yaitu:
- Pilihlah pembakar lemak alami atau suplemen fat burner dengan bahan-bahan alami dan telah teruji secara klinis.
- Hindari produk yang terbuat dari bahan kimia berbahaya, karena berisiko tinggi menyebabkan efek samping.
- Pastikan sudah ada BPOM untuk menjamin keamanannya.
- Konsumsi setengah dosis dari yang dianjurkan terlebih dahulu. Hal ini karena setiap orang memiliki sensitivitas kafein yang berbeda-beda, sehingga penting untuk menyesuaikan dosisnya dengan kenyamanan tubuh. Jika sudah terbiasa, Anda bisa meningkatkan dosis sesuai dengan yang dianjurkan.
- Tidak dikonsumsi dalam keadaan perut kosong, karena berisiko menyebabkan perih dan gangguan lambung.
- Jangan dikonsumsi lebih dari dosis yang disarankan.
- Selalu kenali perubahan yang terjadi pada tubuh Anda saat mengonsumsinya. Jika muncul rasa tidak nyaman setiap saat, artinya Anda tidak cocok dengan pembakar lemak tersebut. Silahkan berhenti atau cari penggantinya dengan yang lebih cocok dan tetap aman.
Kesimpulan
Fat burner berperan untuk membantu mempercepat pembakaran lemak tubuh, bukan membakar lemak secara langsung. Tentunya, ini tidak akan berarti jika Anda tidak berolahraga dan diet yang sehat secara konsisten. Meski tergolong aman, penting untuk mengenali setiap perubahan yang terjadi pada tubuh Anda selama menggunakannya. Terapkan beberapa tips di atas untuk mengurangi risiko efek samping yang mungkin dapat terjadi.
Referensi:
FDA (2019). Dietary Supplements
Healthline (2020). What You Need to Know About Fat-Burning Supplements and Creams
Very Well Fit (2020). Taking Fat Burners for Better Weight Loss Results
Fitbod (2021). How Do Fat Burners Work? (And, Are They Actually Effective?)