Ini Dia Serba-serbi Suplemen Glutamin yang Harus Anda ketahui
sfidn.com - Glutamin adalah salah satu jenis asam amino yang memiliki fungsi penting bagi tubuh. Glutamin merupakan pembangun protein dan berperan penting untuk meningkatkan imunitas tubuh dan meningkatkan kesehatan usus. Penelitian yang dimuat dalam Nutrients (2018) melaporkan bahwa 70% glutamin internal tubuh diproduksi di otot rangka yang bergerak ke usus kecil, ginjal, dan sel darah putih. Namun, kadar glutamin setiap orang tentunya berbeda. Hal itu bergantung pada berbagai faktor, seperti kehamilan, kelelahan, dan stres fisiologis.
Apa Itu Glutamin?
Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam Journal of Human Sport & Exercise (2012), glutamin, yang merupakan asam amino secara alami diproduksi oleh tubuh dan juga banyak ditemukan dalam makanan. Asam amino adalah molekul yang banyak berperan dalam tubuh. Fungsi asam amino dalam tubuh adalah sebagai bahan penyusun protein. Dilansir dari U.S. National Library of Medicine, protein mampu mengangkut zat dalam darah serta melawan virus dan bakteri berbahaya dalam tubuh.
Glutamin, sebagai salah satu asam amino dalam tubuh hadir dalam dua bentuk yang berbeda, yaitu L-glutamin dan D-glutamin. Berdasarkan penelitian dalam Accounts of chemical research (2008), L- dan D-glutamin hampir identik, namun memiliki susunan molekul yang sedikit berbeda. Bentuk glutamin yang ditemukan dalam makanan dan suplemen umumnya adalah L-glutamin. Namun, sebagian suplemen hanya mencantumkan istilah glutamin dalam labelnya.
Penelitian berjudul On the origin of terrestrial homochirality for nucleosides and amino acids (2009) mengungkapkan bahwa manfaat L-glutamin lebih besar dibandingkan D-glutamin. L-glutamin digunakan untuk membantu pemecahan protein dalam tubuh. Hal itu diperjelas dalam penelitian yang dimuat pada The Journal of Nutrition (2008), glutamin, seperti asam alfa-amino lainnya yang terlibat dalam pengaturan sintesis dan pemecahan protein. Namun, secara khusus glutamin juga memengaruhi metabolisme BCAA, pemeliharaan usus, dan meningkatkan imunitas tubuh.
Faktanya, salah satu penelitian yang dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition (1992), menemukan bahwa empat hari diet tinggi protein dan tinggi lemak, 25% kadar glutamin dalam plasma darah dan jaringan otot menurun. Jika glutamin dalam tubuh menurun, Anda akan mengalami tanda-tanda defisiensi, termasuk penyusutan massa otot, rasa lelah meningkat, dan peningkatan kerentanan terhadap infeksi. Oleh karena itu, glutamin penting untuk dikonsumsi tubuh.
Makanan Mengandung Glutamin
Glutamin secara alami ditemukan dalam berbagai makanan. Dalam The Journal of Nutrition (2008), diungkapkan bahwa glutamin lebih banyak ditemukan pada produk hewani yang mengandung protein tinggi. Namun, beberapa makanan nabati juga memiliki persentase protein yang tinggi. Berdasarkan penelitian European Journal of Clinical Nutrition (2009), berikut beberapa makanan yang mengandung L-glutamin tinggi.
Makanan | Kandungan glutamin |
Telur | 4.4% (0.5 g per 100 gram telur) |
Daging | 4.8% (1.2 g per 100 gram daging) |
Susu skim | 8.1% (0.3 g per 100 gram susu) |
Tofu | 9.1% (0.6 g per 100 gram tofu) |
Jagung | 16.2% (0.4 g per 100 gram jagung) |
Manfaat Glutamin
1. Meningkatkan sistem imun dan meringankan cedera
Salah satu fungsi glutamin yang paling penting adalah meningkatkan sistem imun. Berdasarkan jurnal berjudul Nutrition, Anabolism, and the Wound Healing Process: An Overview (2009), glutamin adalah bahan bakar yang penting untuk sel kekebalan, termasuk sel darah putih dan sel dalam usus. Jika kebutuhan glutamin lebih besar daripada kemampuannya untuk memproduksi, tubuh akan memecah simpanan protein, seperti otot, untuk melepaskan lebih banyak jenis asam amino ini.
Selain itu, saat Anda mengalami cedera, glutamin akan membantu meringankannya. Studi berjudul Effects of glutamine supplementation on patients undergoing abdominal surgery (2009) juga menekankan bahwa glutamin dapat meningkatkan kesehatan, mengurangi infeksi, dan meringankan efek samping setelah operasi.
2. Berperan dalam kesehatan usus
Manfaat sistem kekebalan glutamin berkaitan dengan perannya dalam kesehatan usus. Dalam tubuh manusia, usus dianggap sebagai bagian terbesar dari sistem kekebalan. Hal itu disebabkan banyaknya sel usus dengan fungsi kekebalan. Berdasarkan penelitian berjudul Glutamine as an immunonutrient (2011), glutamin adalah sumber energi penting untuk sel-sel usus.
Glutamin dapat mencegah bakteri atau racun berbahaya berpindah dari usus ke seluruh tubuh. Selain itu, glutamin juga penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel usus.
3. Mengurangi nyeri otot dan membantu pemulihan
Seperti yang telah diungkapkan di bagian sebelumnya, glutamin berperan sebagai penyusun protein. Hal itu membuat glutamin diyakini dapat membantu peningkatan massa otot. Namun, dalam sebuah penelitian berjudul European Journal of applied physiology (2001), glutamin yang dikonsumsi selama enam minggu tidak terbukti dapat meningkatkan massa dan kekuatan otot.
Beberapa studi juga menunjukkan bahwa glutamin tidak memiliki efek dalam meningkatkan massa otot. Namun, dalam penelitian berjudul International Journal of sport nutrition and exercise metabolism (2015), menjelaskan bahwa suplemen glutamin dapat mengurangi nyeri otot dan meningkatkan pemulihan setelah latihan intens. Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa glutamin dapat meringankan rasa lelah selama dua jam berlari.
Dosis Konsumsi Glutamin
Salah satu studi yang dimuat dalam The Journal of Nutrition (2008), mengungkapkan bahwa glutamin dapat dikonsumsi sekitar 5 gram hingga 45 gram per hari selama enam minggu. Dalam sebagian penelitian, telah diyakini bahwa tidak ada efek jangka pendek maupun panjang ketika mengonsumsi suplemen glutamin. Namun, diperlukan penelitian lanjutan untuk membuktikan hal ini. Jika Anda memutuskan untuk mengonsumsi suplemen glutamin, sebaiknya mulai dengan dosis yang umum, yaitu sekitar 5 gram per hari.
Kesimpulan
Glutamin adalah salah satu jenis asam amino dalam tubuh. Glutamin terdiri atas dua jenis, yaitu L-glutamin dan D-glutamin. Namun, manfaat L-glutamin dalam tubuh lebih besar dibandingkan D-glutamin. Anda bisa menambah asupan glutamin dari beberapa makanan, seperti telur, daging, susu skim, tofu, dan jagung. Glutamin bermanfaat untuk meningkatkan sistem imun dan meringankan cedera, meningkatkan kesehatan usus, dan mengurangi nyeri otot. Untuk mengonsumsi suplemen glutamin, sebaiknya Anda mulai dengan dosis 5 gram per hari.
Referensi
- https://medlineplus.gov/genetics/understanding/howgeneswork/protein/
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/10485436/
- Breslow, Ronald dan Zhang-Ling Cheng. (2009). “On the origin of terrestrial homochirality for nucleosides and amino acids”. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America.
- Cadow, D G, dkk. (2001). “Effect of glutamine supplementation combined with resistance training in young adults”. European Journal of Applied Physiology.
- Cruzat, Vinicius, dkk. (2018). “Glutamine: Metabolism and Immune Function, Supplementation and Clinical Translation”. Nutrients.
- Demling, Robert H. (2009). “Nutrition, Anabolism, and the Wound Healing Process: An Overview”. Open Access Journal of Plastic Surgery.
- Durani, Susheel. (2008). “Protein design with L- and D-alpha-amino acid structures as the alphabet”. Accounts of chemical research.
- Gleeson, Michael. (2008). “Dosing and efficacy of glutamine supplementation in human exercise and sport training”. The Journal of Nutrition.
- Hakimi, Mehdi, dkk. (2012). “The effects of glutamine supplementation on performance and hormonal responses in nonathlete male students during eight week resistance training”. Journal of Human Sport & Exercise.
- Hyeyoung Kim. (2011). “Glutamine as an immunonutrient”. Yonsei Medical Journal.
- Legault, Zachary, dkk. (2015). “The Influence of Oral L-Glutamine Supplementation on Muscle Strength Recovery and Soreness Following Unilateral Knee Extension Eccentric Exercise”. International journal of sports nutrition and exercise metabolism.
- Lenders, C M, dkk. (2009). “Evaluation of a novel food composition database that includes glutamine and other amino acids derived from gene sequencing data”. European journal of clinical nutrition.
- Matthews, Dwight E dan R G Campbell. (1992). “The effect of dietary protein intake on glutamine and glutamate nitrogen metabolism in humans”. American Journal of Clinical Nutrition.
- Yue-ping Fan, dkk. (2009). “Effects of glutamine supplementation on patients undergoing abdominal surgery”. Chinese Medical Sciences Journal.