Jenis-jenis Vegetarian dan Aturannya yang Menarik untuk Diketahui
sfidn.com – Ketika mendengar kata "vegetarian," banyak yang mengira kalau pola makan ini hanya sebatas menghindari pengonsumsian daging hewan.
Meski anggapan tersebut tidak salah tapi sebenarnya ada berbagai jenis vegetarian dengan aturan dan penerapannya yang berbeda-beda. Beberapa jenis vegetarian memiliki aturan yang lebih fleksibel, sementara yang lainnya lebih ketat.
Jenis-jenis Vegetarian dan Aturannya
Berikut adalah jenis-jenis vegetarian dan aturannya yang perlu Anda ketahui:
1. Flexitarian
Flexitarian adalah tipe vegetarian yang paling fleksibel. Mereka umumnya mengikuti pola makan nabati tapi tetap mengonsumsi daging atau produk hewani sesekali.
Tujuan dari flexitarian adalah mengurangi atau membatasi pengonsumsian daging hewan, bukan menghilangkannya sama sekali.
Pola makan flexitarian dapat memberikan manfaat kesehatan karena pengurangan pengonsumsian daging diyakini mampu menurunkan risiko penyakit serius. Selain itu, jenis vegetarian ini juga dianggap lebih ramah lingkungan karena mengurangi permintaan terhadap produksi daging.
2. Pescatarian
Pescatarian adalah tipe vegetarian yang menghindari daging merah dan unggas tapi tetap mengonsumsi ikan dan makanan laut lainnya.
Banyak yang memilih pescatarian sebagai langkah awal untuk beralih ke pola makan vegetarian. Meski demikian, ada perdebatan di kalangan vegetarian tentang apakah pescatarian benar-benar termasuk vegetarian atau bukan.
Keuntungan dari jenis vegetarian ini adalah asupan protein harian Anda bisa tetap terjaga serta Anda bisa mendapatkan manfaat omega-3 dari makanan laut yang baik untuk jantung.
Baca Juga:
Sumber Zat Besi untuk Vegan yang Berasal dari Tumbuhan
3. Pollotarian
Pollotarian adalah pola makan vegetarian yang tetap mengonsumsi daging unggas, seperti ayam atau kalkun tetapi menghindari daging merah, ikan, serta produk turunannya.
Jenis vegetarian pollotarian ini biasanya dipilih oleh orang-orang yang ingin menjaga kesehatan jantung karena unggas dianggap lebih sehat dibandingkan daging merah.
4. Lacto Vegetarian
Lacto vegetarian adalah pola makan yang menghindari daging, ikan, unggas, dan telur tetapi masih mengonsumsi produk yang dihasilkan oleh hewan, seperti keju, yogurt, dan susu.
Mereka yang menerapkan pola makan ini masih bisa mendapatkan sumber kalsium dan protein dari produk olahan susu tersebut.
Pola makan lacto vegetarian bisa membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung. Namun, konsumsi produk susu yang tinggi bisa tetap meningkatkan kadar kolesterol.
Baca Juga:
Sumber Kalsium untuk Vegan yang Bukan Produk Hewani
5. Ovo Vegetarian
Ovo vegetarian tidak mengonsumsi daging, ikan, unggas, dan produk susu tapi masih mengonsumsi telur sehingga menjadi satu-satunya sumber protein hewani dalam pola makan ini.
Keuntungan dari pola makan ovo vegetarian adalah Anda tetap mendapatkan protein dan nutrisi penting dari telur. Hanya saja, risiko kolesterol tetap ada apabila mengonsumsi makanan ini dalam jumlah banyak.
6. Lacto Ovo Vegetarian
Lacto ovo vegetarian adalah jenis vegetarian yang paling umum. Mereka menghindari daging, ikan, dan unggas tetapi masih mengonsumsi produk susu dan telur. Pola makan ini banyak diikuti karena memberikan fleksibilitas dalam asupan makanan sehari-hari.
Mereka yang menjadikan lacto ovo vegetarian bisa memperoleh manfaat berupa penurunan risiko penyakit kardiovaskular.
7. Vegan
Vegan adalah jenis vegetarian yang paling ketat. Mereka sama sekali tidak mengonsumsi produk hewani maupun turunannya, termasuk madu yang berasal dari lebah.
Selain dalam hal makanan, para vegan juga sering kali menghindari penggunaan produk non-makanan yang berasal dari hewan, seperti pakaian atau kosmetik.
Mengadopsi pola hidup vegan memiliki banyak manfaat, termasuk penurunan risiko kematian akibat kanker dan penyakit jantung.
Secara etis, vegan juga memberikan dampak positif pada lingkungan karena dapat menyelamatkan ratusan hewan per tahun. Jadi, jenis vegetarian mana yang menarik untuk Anda coba?