sfidn - Kasein: Manfaat, Cara Kerja, dan Efek Samping

Kasein: Manfaat, Cara Kerja, dan Efek Samping

sfidn.com - Kasein adalah jenis protein yang ditemukan dalam susu sekaligus memberikan warna putih pada susu. Ada sekitar 80% kasein yang terkandung dalam susu sapi. Makanan yang mengandung kasein selain susu adalah yogurt, keju, susu formula, serta suplemen makanan. 

Umumnya, protein susu ini dikonsumsi untuk meningkatkan kinerja atletik, mengelola diabetes, penyakit hati akibat konsumsi alkohol, dan berbagai kondisi kesehatan lainnya. 

Artikel ini akan memberikan Anda informasi lebih lengkap tentang manfaat kasein, cara kerja, serta efek sampingnya bagi tubuh Anda.

Apa itu kasein?

Kasein adalah protein lengkap yang mengandung semua asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Dalam bentuk paling murninya, kasein adalah padatan berwarna putih tanpa rasa. Semua mamalia dapat menghasilkan kasein sebagai komponen dalam susu untuk keturunannya.

Tidak terkecuali dengan ASI manusia, yang terdiri dari 40% kasein dan 60% whey protein, sedangkan susu sapi mengandung 80% kasein dan 20% whey protein. Karena kasein dapat mengikat kalsium dan fosfor, susu adalah sumber yang baik dari mikronutrien ini.

Cara kerjanya di dalam tubuh

Sudah menjadi rahasia umum kalau protein kasein adalah salah satu resep terbaik untuk membangun massa otot. Dengan kandungan asam amino esensialnya yang lengkap, kasein dapat membantu pemulihan dan pembangunan kekuatan otot. 

Setelah Anda melakukan latihan yang menantang, tubuh Anda akan memperbaiki robekan kecil di serat otot untuk membangunnya kembali menjadi lebih besar dan lebih kuat. Di sinilah peranan kasein sebagai tambahan protein untuk mendukung pertumbuhan jaringan otot Anda.

Selain itu, protein kasein lebih lambat dicerna daripada protein lainnya, sehingga dapat mengontrol nafsu makan dan meningkatkan rasa kenyang.

Penggunaan

Dalam bentuknya yang terisolasi, kasein digunakan sebagai komponen utama dalam pembuatan keju, susu formula, dan suplemen protein.

Para binaragawan dapat mengonsumsi suplemen ini segera setelah berolahraga atau sebelum tidur untuk meningkatkan pemulihan. 

Struktur kasein

Di alam, kasein hadir sebagai molekul yang tersuspensi dalam cairan sekitarnya. Struktur ini disebut juga dengan misel. Anda bisa membayangkannya sebagai gelembung kecil yang utuh, lalu dicampur ke dalam larutan.

Ada empat subtipe kasein, yaitu:

  • aS1-Kasein
  • aS2-Kasein
  • b-Kasein
  • k-Kasein

Kecuali k-kasein, tiga subtipe kasein lainnya sensitif terhadap kalsium dan fosfor, sehingga mampu mengikat dan meningkatkan penyerapan kedua mineral ini di dalam tubuh.

Sementara itu, k-Casein memiliki fungsi struktural dalam misel, yang menjaga misel tetap utuh sampai enzim pencernaan mengeluarkannya. Setelah k-kasein dimetabolisme, misel akan mengental menjadi massa yang tidak larut, sehingga lebih tahan terhadap kerusakan. 

Karena misel memerlukan beberapa langkah untuk pemecahan, kasein dianggap sebagai protein yang lambat dicerna.

Manfaat kasein

Bagi orang dewasa, kasein sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tulang dan pembentukan otot – dengan catatan dikombinasikan dengan latihan ketahanan reguler. 

Secangkir susu mengandung sekitar 300 mg kalsium, yang sebagian besar ditemukan dalam misel kasein.

Umumnya, orang dewasa membutuhkan sekitar 1.000-1.200 mg kalsium per hari.

Di sisi lain, karena pentingnya asupan kalsium dan protein yang cukup untuk tulang, maka menambahkan makanan yang mengandung kasein dapat membantu menurunkan risiko osteoporosis.

Selain mengandalkan asam aminonya yang lengkap, para binaragawan mengonsumsi kasein karena daya cernanya yang lambat. Dibandingkan dengan protein kedelai dan whey yang dialirkan ke darah dengan cepat, kasein perlu waktu 6-7 jam untuk bisa dicerna sepenuhnya.

Ini sangat bermanfaat untuk memasok asam amino ke jaringan otot yang rusak dalam waktu yang lebih lama setelah latihan, sehingga mempromosikan pemulihan yang lebih baik. Pencernaan yang lambat juga meningkatkan rasa kenyang dan mengekang mengidam makanan yang tidak sehat.

Efek samping

Berikut beberapa risiko efek samping yang dapat ditimbulkan kasein:

1. Alergi

Karena kasein adalah protein dalam susu, yang merupakan salah satu alergen makanan paling umum, sehingga dapat menimbulkan masalah bagi bayi yang alergi susu.

Alergi susu biasanya dimulai sejak bayi atau anak usia dini, tetapi juga dapat berkembang di kemudian hari. 

Jika bayi Anda mengalami alergi susu, maka penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan formula berbasis kasein terhidrolisis. Meski rasanya pahit dan cenderung tidak disukai, kasein terhidrolisis dapat membantu bayi yang alergi tetap mendapatkan nutrisi yang diperlukan selama masa pertumbuhan kritisnya.

Jika Anda yang alergi terhadap susu, konsultasikan dengan dokter Anda apakah Anda harus menjalani tes untuk mendeteksi protein spesifik yang bertanggung jawab atas alergi Anda. Sebab, ada kemungkinan alergi yang Anda alami bukan terhadap kasein, melainkan protein lain seperti whey.

Ingat! Alergi susu tidak boleh disamakan dengan intoleransi laktosa. Banyak orang tidak toleran terhadap laktosa (gula alami dalam susu), tetapi masih dapat mentolerir kasein dalam yogurt atau keju dengan baik. 

Alergi terhadap susu sapi lebih cenderung menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, sesak, atau pusing, sedangkan intoleransi laktosa tidak.

2. Autisme

Selama bertahun-tahun, para ahli telah mencurigai adanya hubungan potensial antara konsumsi kasein dan gangguan spektrum autisme

Orang tua dan pengasuh sering kali memberikan rencana makan bebas kasein kepada anak-anak yang autisme untuk mendorong perkembangan khas dan mengurangi perilaku yang menantang.

Beberapa keluarga juga mengklaim adanya perbaikan perilaku yang signifikan saat mengikuti pola makan bebas kasein.

Namun, sebagian besar buktinya masih belum meyakinkan. Alhasil, belum cukup kuat untuk berasumsi bahwa kasein adalah sesuatu yang harus dikhawatirkan pada anak autis.

3. Efek kesehatan yang merugikan

Sesuatu yang dikonsumsi secara berlebihan pastilah berdampak buruk bagi tubuh, termasuk kasein. Terlebih lagi, kekurangan protein jarang terjadi bagi kebanyakan orang, dan suplemen sebenarnya tidak diperlukan.

Kecuali, jika Anda memang memiliki tujuan kesehatan dan kebugaran tertentu, seperti atlet.

Mengapa? Karena protein adalah makronutrien yang menyumbangkan energi atau kalori. Jika Anda mengonsumsi kalori melebihi kebutuhan normal tubuh Anda, termasuk dari makanan sumber protein berbasis kasein, tetap dapat mengakibatkan kenaikan berat badan yang tidak sehat.

Di sisi lain, kelebihan protein juga dapat memperburuk keadaan orang dengan gangguan fungsi ginjal, karena menambah beban kerja ginjal yang sudah lemah.

Maka dari itu, sebelum Anda mengonsumsi kasein atau produk berprotein tinggi lainnya, tidak ada salahnya konsultasikan dulu dengan dokter Anda untuk memastikannya aman bagi tubuh.

Kesimpulan

Kasein adalah jenis protein susu yang sangat bermanfaat dalam pembentukan otot, pemulihan otot pasca latihan, serta mengontrol nafsu makan. Namun, Anda juga harus berhati-hati jika memiliki alergi susu, karena dapat menimbulkan reaksi yang tidak nyaman. Konsultasikan dengan ahli kesehatan Anda agar jumlah yang Anda konsumsi sesuai dengan kebutuhan unik tubuh Anda.

--- Related Article ---

 

Referensi:

  • Dupont et al. 2016. Tolerance and growth in children with cow’s milk allergy fed a thickened extensively hydrolyzed casein-based formula. BMC Pediatr 16, 96.
  • Healhtline (2016). Why Casein Is One of The Best Proteins You Can Take.
  • Healthline (2018). What's the Difference Between Casein and Whey Protein?
  • Joy et al. 2018. Daytime and nighttime casein supplements similarly increase muscle size and strength in response to resistance training earlier in the day: a preliminary investigation. J Int Soc Sports Nutr 15, 24.
  • National Kidney Foundation (2019). CKD Diet: How Much Protein is the Right Amount?
  • NIH (2021). Calcium.
  • Park et al. 2014. A milk protein, casein, as a proliferation promoting factor in prostate cancer cells. World J Mens Health. 32 (2): 76-82.
  • Stahe et al. 2017. Nutritional and dietary interventions for autism spectrum disorder: a systematic review. Pediatrics. 139 (6).
  • Sousa et al. 2018. Bodybuilding protein supplements and cow's milk allergy in adult. Eur Ann Allergy Clin Immunol. 50 (1): 42-44.
  • Verywell Health (2021). What Is Casein?
  • WebMD. Casein Protein.
  • International Milk Genomics Consortium (2018). Milk Casein Proteins: Ancient, Diverse, and Essential.

 
Tags:
#kasein  #kasein adalah  #manfaat kasein  #struktur kasein  #makanan yang mengandung kasein  #fungsi kasein dalam susu  #apa itu kasein 
0 Comment
Leave Your Comment

Latest Article