sfidn - Kenapa Wanita Lebih Rentan Mengalami Cedera ACL?

Kenapa Wanita Lebih Rentan Mengalami Cedera ACL?

sfidn.com – Tahukah Anda jika wanita lebih rentan mengalami cedera ACL dibandingkan dengan pria. Kira-kira, apa penyebabnya? Yuk, cari tahu jawabannya pada artikel berikut ini.

 

Apa yang Dimaksud dengan ACL?

ACL (Anterior Cruciate Ligament) adalah salah satu dari empat ligamen utama yang terletak di lutut. Ligamen ini berfungsi untuk mencegah tulang tibia (tulang kering) bergerak terlalu jauh ke depan dari tulang paha, serta menjaga stabilitas rotasi lutut.

Cedera ACL paling sering disebabkan oleh cedera non-kontak, yakni pada olahraga atau aktivitas yang melibatkan gerakan cepat dan mendadak, seperti saat mengubah arah, berputar, atau mendarat setelah melompat.

Hal tersebut terjadi ketika lutut berada dalam kondisi sedikit tertekuk (10-30 derajat fleksi) dan ditempatkan dalam tekanan valgus—yakni ketika lutut bergerak ke arah garis tengah tubuh—dengan kaki yang tertanam di tanah, sementara tibia berputar ke dalam relatif terhadap tulang paha.

Cedera ini bisa terjadi pada olahraga seperti sepak bola, basket, netball, bola tangan, voli, dan ski menuruni bukit.

 

Siapa yang Berisiko Mengalami Cedera ACL?

70% cedera ACL terjadi karena gerakan non-kontak, sedangkan 30% disebabkan oleh kontak fisik. Insiden cedera ACL adalah 1 dari 3000 di populasi umum, dan 1 dari 1750 pada individu berusia 16-45 tahun.

Cedera ACL umum terjadi pada olahraga dengan gerakan berputar, seperti:

  • Sepak bola
  • Bola basket
  • Netball (risiko tertinggi)
  • Bola tangan
  • Bola voli
  • Ski menuruni bukit
  • Senam

Seorang atlet wanita memiliki risiko 2-10 kali lebih besar untuk mengalami cedera ACL dibandingkan pria yang melakukan olahraga serupa.

Dalam sepak bola, perempuan 3-5 kali lebih berisiko mengalami cedera ACL, sedangkan di basket risikonya 2-7 kali lebih tinggi. Pada cedera non-kontak, wanita lebih mungkin mengalami cedera pada kaki penyangganya, sementara pria cenderung mengalaminya pada kaki yang menendang.

 

Mengapa Wanita Berisiko Lebih Tinggi?

Ada beberapa alasan mengapa wanita berisiko lebih tinggi untuk mengalami cedera ACL. Mulai dari perbedaan anatomi tubuh, biomekanik, neuromuskular, hormonal, dan genetik.

Alasan mengapa wanita lebih rentang mengalami ACL:

  • Wanita cenderung memiliki BMI lebih tinggi.
  • Pelvis yang lebih lebar memberikan tekanan valgus lebih besar pada lutut.
  • Hipermobilitas dan kelonggaran sendi yang lebih tinggi.
  • Takik lutut yang lebih kecil, membuat ACL lebih rentan terjepit.
  • Teknik pendaratan yang buruk (lutut sering bertemu saat mendarat).
  • Fleksi lutut dan pinggul yang lebih sedikit saat mendarat meningkatkan beban pada ACL.
  • Ketahanan kelelahan yang lebih rendah pada wanita yang meningkatkan risiko cedera.
  • Kekuatan otot paha depan yang dominan dibandingkan otot paha belakang.
  • Stabilitas inti yang lebih lemah.
  • Risiko cedera ACL 2,4 kali lebih besar pada fase pra-ovulasi dari siklus menstruasi.
  • Efek hormon meningkatkan kelonggaran sendi, terutama selama ovulasi.
  • Risiko cedera tertinggi terjadi seminggu sebelum dan sesaat setelah menstruasi.
  • Pil kontrasepsi oral dapat mengurangi risiko cedera ACL.
  • Kolagen tipe I dan V, komponen utama ligamen, berperan dalam risiko cedera ACL.
  • Gen COL1A1 dan COL5A1 berhubungan dengan peningkatan risiko ruptur ligamen krusiatum dan cedera tendon achilles.

 

Gejala Cedera ACL

Cedera ACL biasanya terasa sangat menyakitkan dengan beberapa gejala utama sebagai berikut:

  • Terdengar bunyi letupan di lutut
  • Lutut menjadi sangat bengkak dalam waktu singkat
  • Lutut terasa tidak stabil dan mungkin menyerah saat digunakan untuk mengubah arah
  • Jika ada robekan meniskus maka lutut bisa terkunci 
  • Ketidakstabilan lutut saat bergerak melompat, mempercepat, memperlambat, atau memutar.

Cedera ACL membutuhkan penanganan yang serius dan dalam banyak kasus, pemulihan penuh hanya bisa dilakukan melalui operasi.
 

--- Related Article ---

 


 
Tags:
#cedera  #ACL 
0 Comment
Leave Your Comment

Latest Article