Keto Flu – Definisi, Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, dan Lainnya
sfidn.com – Diet keto dikenal mampu menurunkan berat badan seseorang dengan signifikan. Namun, apakah Anda tahu kalau banyak orang yang mengalami gejala mirip flu saat melakukan diet tersebut?
Fenomena ini dikenal sebagai "keto flu" atau yang disebut juga sebagai induksi keto.
Mari kita telusuri lebih dalam mengenai apa itu keto flu, mengapa itu bisa terjadi, apa saja gejalanya, dan tindakan apa yang harus dilakukan. Simak informasinya pada artikel berikut ini.
Apa Itu Keto Flu?
Keto flu adalah serangkaian gejala yang biasanya dialami oleh orang yang baru saja memulai diet ketogenik (diet rendah karbohidrat, tinggi lemak). Gejala ini bersifat ringan dan berlangsung secara singkat.
Biasanya antara beberapa hari sampai beberapa minggu.
Gejala keto flu meliputi:
- Mual
- Muntah
- Dehidrasi
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Sulit tidur
- Sembelit
Gejala Tambahan yang Mungkin Terjadi di Hari ke-1 dan ke-4:
- Bau mulut
- Kram
- Kelemahan
- Diare
- Ruam
Gejala Keto flu Jangka Pendek
- Dehidrasi
- Gula darah rendah
- Energi menurun
Gejala keto flu bisa muncul saat tubuh sudah memasuki keadaan ketosis, yakni saat tubuh mulai memecah lemak menjadi asam lemak dan keton, lalu menjadikannya bahan bakar untuk menghasilkan energi.
Selama ini, tubuh cenderung menggunakan glukosa yang berasal dari karbohidrat sebagai sumber energi utama daripada lemak. Sedangkan lemak baru akan dibakar menjadi energi kalau glukosa di dalam sudah tidak lagi tersedia.
Kondisi inilah yang akhirnya membuat tubuh sering kali tidak memiliki kesempatan untuk membakar lemak dan menjadikannya sebagai energi utama. Apalagi jika asupan karbohidrat Anda setiap harinya masih cukup tinggi. Ini membuat cadangan glukosa di hati dan otot tetap banyak.
Penyebab Terjadinya Keto Flu
Pada diet keto, asupan karbohidrat sangat dibatasi hingga kurang dari 50 gram per hari yang mana sebelumnya bisa mencapai 200-300 gram per hari. Akibatnya, terjadi perubahan metabolisme di mana tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi utamanya.
Proses adaptasi tubuh ke keadaan ketosis ini memicu perubahan kadar elektrolit, hidrasi, dan fungsi tubuh lainnya sehingga menimbulkan efek samping berupa gejala keto flu.
Kenapa Orang yang Diet Keto Bau Mulut?
Salah satu gejala keto flu adalah bau mulut yang tidak sedap. Hal ini disebabkan oleh produksi keton, terutama aseton yang dihasilkan oleh tubuh selama proses ketosis. Aseton ini dapat dikeluarkan melalui napas yang menyebabkan bau mulut yang khas.
Kenapa Seseorang Mengalami Dehidrasi saat Diet Keto?
Orang-orang mungkin mengalami dehidrasi saat melakukan diet keto karena adanya perubahan dalam pola makan. Diet keto sangat rendah karbohidrat dan tinggi lemak, yang mengubah cara tubuh memproses dan menyimpan air.
Kurangnya asupan karbohidrat membuat jumlah insulin dalam aliran darah menurun. Akibatnya, individu akan mengeluarkan natrium, kalium, dan magnesium bersama urin. Kekurangan elektrolit bisa membuat tubuh dehidrasi.
Selain itu, ketosis juga menyebabkan penurunan resistensi air karena tubuh kekurangan insulin. Insulin berguna untuk membantu tubuh menahan air dan garam. Oleh karena itu, tanpa adanya cukup insulin, tubuh akan mengeluarkan lebih banyak air sehingga menyebabkan individu mengalami dehidrasi.
Apakah Keto Flu merupakan Tanda Ketoasidosis?
Penting untuk memahami perbedaan antara keto flu dan ketoasidosis. Keto flu adalah kondisi ringan dan bersifat sementara, sedangkan ketoasidosis adalah kondisi serius di mana tubuh memproduksi keton dalam jumlah besar sehingga menyebabkan darah menjadi sangat asam.
Ketoasidosis bisa mengancam nyawa dan memerlukan perawatan medis segera. Namun, kebanyakan orang yang menjalani diet keto tidak akan mengalami ketoasidosis.
Cara Mengobat Keto Flu
Anda mungkin tidak bisa sepenuhnya menghindari gejala keto flu karena itu adalah bentuk reaksi alami tubuh untuk beradaptasi dengan proses metabolisme yang baru.
Namun, Anda bisa melakukan beberapa hal untuk mengurangi gejala atau pun mengobatinya. Caranya adalah dengan:
1. Mengonsumsi Lemak yang Berbeda
Dibandingkan mengonsumsi lemak yang memiliki trigliserida rantai menengah, seperti minyak kelapa, mentega, minyak sawit, cobalah menggantinya dengan makanan yang memiliki trigliserida rantai panjang, seperti minyak zaitun. Ini akan membantu mengurangi gejala kram, diare, dan muntah.
2. Mengonsumsi Obat Tertentu
Beberapa dokter mungkin akan meresepkan obat penghambat reseptor histamin 2 atau penghambat pompa proton kepada orang yang mengalami refluks asam.
3. Makan Lebih Banyak Serat
Untuk mencegah atau mengobati sembelit, cobalah untuk makan lebih banyak serat, seperti biji-bijian utuh, kacang-kacangan, alpukat, bayam, brokoli, dan lain-lain.
Jika masih belum berhasil, Anda bisa mengonsumsi obat pencahar untuk melancarkan Buang Air Besar (BAB) Anda dan jangan lupa konsumsi air dalam jumlah banyak.
4. Mengonsumsi Lebih Banyak Vitamin dan Mineral
Salah satu efek jangka panjang dari diet keto adalah kekurangan vitamin dan mineral. Sebelum terlambat, cobalah untuk rutin mengonsumsi kalsium, Vitamin D, zinc, dan selenium.
Sebenarnya, Anda tidak perlu takut untuk menerapkan diet keto karena manfaatnya jauh lebih besar bagi tubuh. Gejala keto flu yang mungkin terjadi hanya bersifat sementara dan biasanya tidak berat.
Dengan mengikuti panduan di atas, Anda bisa menjalankan program diet ini dengan lebih aman dan nyaman. Jadi, selamat mencoba.