sfidn - L-Carnitine 101 : Manfaat, Efek Samping, dan Dosisnya

L-Carnitine 101 : Manfaat, Efek Samping, dan Dosisnya

sfidn.com - L-Carnitine merupakan bentuk pecahan dari asam amino yang sering dikonsumsi melalui suplemen. L-Carnitine sering dikonsumsi untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan fungsi otak. Namun, berbagai klaim tentang suplemen L-Carnitine ternyata tidak selalui sesuai dangan fakta sains. Pada artikel kali ini, kita akan membahas manfaat, efek samping, dosis aman konsumsi, hingga bagaimana cara kerja L-Carnitine di dalam tubuh.

 

Apa itu L-Carnitine?

L-Carnitine adalah salah satu suplemen nutrisi dan makanan. Berbagai penelitian menjelaskan bahwa L-carnitine mampu memainkan peran penting dalam hal produksi energi dengan mengangkat asam lemak ke dalam sel mitokondria di dalam tubuh. Mitokondria berperan penting sebagai mesin penggerak di dalam sel tubuh, dan membakar lemak untuk dijadikan energi yang bisa digunakan.

 

Pada dasarnya, tubuh manusia mampu menghasilkan L-Carnitine dari asam amino lisin dan metionin. Namun, STEIBER, A dalam penelitiannya yang berjudul Carnitine: a nutritional, biosynthetic, and functional perspective menjelaskan bahwa agar tubuh mampu memproduksi L-Carnitinte dalam jumlah yang cukup, tubuh juga membutuhkan banyak vitamin C. Penelitian lainnya yang diterbitkan dalam jurnal Current Drug Metabolism menjelaskan bahwa L-Carnitine bisa didapatkan dalam jumlah yang kecil dengan cara mengonsumsi sumber makanan hewani, seperti daging atau ikan. Para vegan atau mereka yang mengidap masalah genetik tertentu diklaim berpotensi tidak bisa memproduksi atau mendapatkan L-Carnitine dalam jumlah yang cukup. Oleh karena itu, para peneliti menilai L-Carnitine sebagai nutrisi esensial kondisional.

 

Jenis-Jenis Carnitine

L-carnitine adalah salah satu jenis carnitine yang bisa ditemukan dalam tubuh, makanan, dan suplementasi. Carnitine pun terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. D-Carnitine: Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Bulletin of Experimental Biology and Medicine menjelaskan bahwa bentuk yang tidak aktif ini mampu mengakibatkan defisiensi karnitin di dalam tubuh dengan menghambat penyerapan bentuk karnitin lain yang lebih bermanfaat.

 

2. Acetyl-L-Carnitine: atau yang sering disebut dengan ALCAR, diklaim sebagai bentuk karnitin yang paling efektif untuk otak. Sebuah studi yang dikeluarkan dalam jurnal Frontiers in Bioscience menunjukan bahwa jenis karnitin ini berpotensi baik bagi mereka yang mengidap penyakit tertentu.

 

3. Propionyl-L-carnitine: Bentuk karnitin yang satu ini sangat cocok untuk melancarkan masalah peredaran darah, seperti penyakit pembuluh darah perifer dan tekanan darah tinggi. Para peneliti mengkalim bahwa bentuk karnitin ini mampu meningkatkan produksi oksida nitrat yang mampu meningkatkan aliran darah.

 

4. L-carnitine L-tartrate: Jenis karnitin ini biasa ditambahkan pada suplemen olahraga karena tingkat penyerapannya yang cepat. Berbagai penelitian telah menemukan bahwa jenis ini mampu membantu meredakan nyeri otot dan pemulihan pasca latihan.

 

Pada umumnya, jenis Acetyl-L-carnitine dan L-Carnitine menjadi bentuk karnitin yan paling efektif untuk digunakan secara luas. Namun, Anda tetap harus memilih bentuk karnitin terbaik sesuai dengan kebutuhan dan tujuan Anda.

 

Peran L-Carnitine di Dalam Tubuh

Peran utama L-Carnitine di dalam tubuh melibatkan fungsi mitokondria dan produksi energi. Di dalam sel tubuh, L-Carnitine mampu membantu mengangkut asam lemak ke dalam mitokondria, dimana asam lemak tersebut akan dibakar untuk dijadikan energi.  Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Pharmacokinetics menjelaskan bahwa sekitar 98% cadangan L-Carnitine berada di dalam jaringan otot, sisanya berada di hati dan darah.

 

Selain itu, L-Carnitine pun mampu membantu meningkatkan fungsi mitokondria, yang berperan penting dalam memerangi penyakit dan melawan penuaan dini. Sebuah studi yang dilakukan tahun 2004 di Research Center Amsterdam menjelaskan bahwa terdapat berbagai manfaat positif dari berbagai bentuk karnitin, yang  setiap bentuk tersebut bisa digunakan sesuai dengan kondisi yang sedang dialami, seperti penyakit jantung dan otak.

 

Apakah Mampu Membantu Menurunkan Berat Badan?

Secara teori, mengonsumsi suplemen L-Carnitine untuk menurunkan berat badan memang terdengar masuk akal. Karena, L-Carnitine mampu membantu mentrasfer asam lemak ke dalam sel untuk dibakar sebagai energi, sehingga banyak yang berpikir bahwa suplemen ini mampu meningkatkan pembakaran lemak dan menurunkan berat badan. Namun, tubuh manusia sangatlah kompleks, dan hasil penelitian pada tubuh manusia dan hewan saat ini bercampur baur sehingga banyak dijadikan pegangan.

 

Sebuah studi yang diterbitkan dalam International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism meneliti 38 wanita selama 8 minggu yang diminta untuk berolahraga sebanyak 4 kali perminggu, dan ditemukan bahwa tidak ada penurunan berat badan yang berbeda pada mereka yang mengonsumsi L-Carnitine dan yang tidak mengonsumsi L-Carnitine. Terlebih lagi, lima dari peserta yang mengonsumsi L-Carnitine pada penelitian tersebut dilaporkan mengalami mual atau diare. Penelitian lainnya dilakukan oleh sekelompok peneliti dari University of Stirling pada tahun 2005 yang memantau efek L-carnitine pada proses pembakaran lemak selama 90 menit latihan sepeda statis. Hasilnya, selama 4 minggu mengonsumsi suplemen L-Carnitine, para peneliti tidak menemukan adanya peningkatan pembakaran lemak.

 

Namun, satu analisis dari sembilan studi yang dikeluarkan dalam jurnal Obesity Reviews melaporkan bahwa kebanyakan orang gemuk atau para lansia yang mengonsumsi L-carnitine berhasil menurunkan 1,3 kg berat badannya. Penelitian lebih lanjut akan hal ini tetap diperlukan untuk mengonfirmasi manfaat L-Carnitine bagi mereka yang berusia lebih muda dan yang lebih aktif dalam bergerak. Jadi, walaupun ternyata mampu membantu menurunkan berat badan pada mereka yang mengalami obesitas atau para lansia, diet dan olahraga yang menyeluruh harus tetap dilakukan terlebih dahulu.

 

Efek pada Fungsi Otak

L-Carnitine diklaim mampu memberikan manfaat yang positif bagi otak. Beberapa penelitian yang melibatkan hewan menunjukan bahwa jenis asetil, Acetyl-L-carnitine (ALCAR), mampu membantu mencegah terjadinya penurunan mental yang berkaitan dengan usia dan meningkatkan sinyal pembelajaran bagi otak. Sementara itu, penelitian yang melibatkan manusia melaporkan bahwa mengonsumsi Acetyl-L-carnitine setiap hari mampu memulihkan penurunan fungsi otak yang terkait dengan penyakit Alzheimer dan penyakit otak lainnya.

 

Jenis karnitin ini mampu menunjukan manfaat yang serupa untuk fungsi otak pada kebanyakan para lansia yang tidak mengalami kondisi Alzheimer atau  penyakit otak lainnya. Pada kasus tertentu, jenis karnitin ini bahkan mampu melindungi jaringan otak dari kerusakan sel. Sebuah studi yang dilakukan di University of Stirling, Itali selama 90 hari melaporkan bahwa mereka yang kecanduan alkohol dan mengonsumsi 3 gram Acetyl-L-carnitine perhari mampu mengalami peningkatan yang signifikan dalam fungsi otak secara keseluruhan. Namun, tetap diperlukan lebih banyak penelitian terhadap jangka panjangnya akan hal ini.

 

Manfaat Kesehatan Lainnya

Beberapa manfaat kesehatan lainnya yang telah dikaitkan dengan suplemen L-carnitine adalah:

 

1. Kesehatan Jantung

Beberapa penelitian seperti yang diterbitkan dalam jurnal Hypertension menunjukan adanya potensi L-Carnitine untuk mengurangi tekanan darah dan proses peradangan yang terkait dengan penyakit jantung. Dalam penelitian tersebut, konsumsi 2 gram Acetyl-L-carnitine perhari mampu mengakibatkan penurunan hampir 10 poin dalam tekanan darah sistolik – angka tertinggi dari pembacaan tekanan darah dan indikator penting dari kesehatan jantung dan risiko penyakit jantung.

 

Selain itu, para penaliti mengaitkan L-Carnitine dengan pemulihan pasien penderita gangguan jantung yang parah, seperti penyakit jantung koroner dan gagal jantung kronis. Satu studi yang diterbitkan pada Journal of the American College of Cardiology di University of Bari, Italy melaporkan bahwa mereka yang mengonsumsi suplemen L-Carnitine selama 12 bulan terbukti mengalami penurunan gagal jantung dan kematian.

 

2. Performa Latihan

Ada begitu banyak bukti saat mengaitkan efek L-Carnitine dengan performa latihan. Namun, beberapa penelitian mencatat adanya efek jangka panjang jika mengonsumsi dengan dosis yang lebih banyak. Manfaat ini tidak bisa langsung dirasakan, perlu waktu hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk merasakan manfaat dari L-Carnitine. Hal tersebut dikarenakan L-Carnitine berbeda dari suplemen kafein atau kreatin yang bisa langsung dirasakan dalam hal meningkatkan performa latihan. Beberapa manfaat L-Carnitine yang berkaitan dengan latihan adalah sebagai berikut.

 

A. Pemulihan: Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal American Journal of Physiology-Endocrinology and Metabolism melaporkan bahwa L-Carnitine mampu mempercepat pemilihan pasca latihan.

B. Pasokan Oksigen Otot: Sekelompok peneliti dari University of Connecticut menjelaskan bahwa L-carnitine terbukti mampu meningkatkan suplai oksigen ke otot tubuh.

C. Stamina: Sekelompok peneliti tersebut juga menjelaskan bahwa L-Carinitine mampu meningkatkan aliran darah dan memproduksi oksida nitrat, untuk membantu mengurangi rasa lelah dan meningkatkan mood latihan

D. Nyeri Otot: Sebuah penelitian lampau tahun 1996 melaporkan bahwa L-Carnitine mampu mengurangi nyeri otot pasca latihan.

E. Produksi Sel Darah Merah: 2 penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Blood Purification dan jurnal Frontiers in Physiology menjelaskan bahwa L-Carnitine juga mampu membantu mengangkut oksigen keseluruh tubuh, termasuk ke dalam otot, yang berkaitan dengan produksi sel darah merah.

 

3. Diabetes Tipe 2

Para peneliti juga sepakat bahwa L-Carnitine mampu mengurangi gejala diabetes tipe 2 dan berbagai faktor-faktor yang memengaruhinya. Satu studi yang dikeluarkan dalam European Journal of Clinical Nutrition melibatkan para penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi obat anti-diabetes, mereka diminta untuk mengganti obat tersebut dengan suplemen karnitin. Hasilnya, kadar gula darah mereka terbukti berkurang secara signifikan dibanding dengan para penderita lain yang hanya diberi plasebo. Para peneliti dari Washington University School of Medicine pun menambahkan bahwa L-Carnitine mampu memerangi diabetes dengan meningkatkan enzim kunci yang disebut dengan AMPK, dimana enzim tersebut mampu meningkatkan kemampuan tubuh dalam memproses karbohidrat.

 

Keamanan dan Efek Samping

Pada umumnya, mengonsumsi L-Carnitine sebanyak 2 gram atau kurang perhari relatif aman dan bebas dari segala bentuk efek samping. Sebuah penelitian pada tahun 2001 yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari University of Connecticut menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi 3 gram L-Carnitine per hari selama 21 hari tidak mengalami adanya efek samping yang negatif. Villani, R. G dkk. dalam penelitiannya juga menambahkan bahwa dosis sekitar 2 gram sehari tampak aman untuk dikonsumsi dalam jangka panjang. Namun, para peneliti dari Council for Responsible Nutrition mencatat ada beberapa efek samping ringan dalam konsumsi L-Carnitine, seperti mual dan sakit lambung.

 

Terlebih lagi, ada beberapa penelitian yang mengklaim bahwa suplemen L-Carnitine mampu meningkatkan kadar trimethylamine-N-oxide (TMAO) dalam darah seiring berjalannya waktu. Kadar TMAO yang tinggi sering dikaitkan dengan meningkatknya resiko aterosklerosis, suatu penyakit yang menyumbat pembuluh darah. Untuk itu, dibutuhkan lebih banyak penelitian lagi terhadap keamanan dari suplemen L-carnitine.

 

Haruskah Mengonsumsi Suplemen L-Carnitine?

Kandungan L-carnitine didalam tubuh dipengaruhi oleh seberapa banyak makanan yang Anda makan dan berapa banyak yang mampu diproduksi oleh tubuh. Oleh karena itu, kadar L-Carnitine yang lebih rendah sering ditemukan pada para vegetarian dan vegan, karena mereka membatasi ataupun menghindari sumber makanan hewani. Oleh karena itu, ada kemungkinan para vegan dan vegetarian ingin memenuhi kebutuhan L-Carnitine dengan cara mengonsumsi suplemen. Namun sayangnya, belum ada penelitian yang mengonfirmasi manfaat suplemen karnitin pada dua kelompok yang spesifik ini.

 

Disisi lain, para lansia juga bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari suplemen L-Carnitine. Penelitian yang diterbitkan oleh The American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan bahwa produksi karnitin di dalam tubuh cenderung berkurang seiring bertambahnya usia. Selain itu, resiko defisiensi karnitin juga lebih tinggi pada mereka yang memiliki penyakit seperti penyakit sirosis dan penyakit ginjal. Mereka yang memiliki penyakit tersebut akan sangat merasakan manfaat dari suplementasi karnitin. Sama seperti suplemen pada umumnya, diperlukan saran yang tepat dari dokter sebelum mengonsumsi suplemen L-Carnitine.

 

Dosis yang Disarankan

Dosisi standar dalam konsumsi suplemen L-Carnitine adalah 500-2000 mg perhari. Walaupun anjuran dosis pada satu penelitian dan penelitian lainnya berbeda, namun berikut ini kami berikan kesimpulan atas konsumsi L-Carnitine pada setiap jenisnya.

 

Acetyl-L-carnitine: Jenis karnitin yang baik untuk kesehatan dan fungsi otak ini bisa dikonsumsi mulai dari 600-2500 mg per hari.

L-carnitine L-tartrate: Jenis karnitin yang paling efektif untuk performa latihan ini bisa dikonsumsi mulai dari 1.000 – 4.000 mg perhari.

Propionyl-L-carnitine: Jenis karnitin terbaik guna meningkatkan aliran darah mereka yang memiliki tekanan darah tinggi atau kesehatan terkait bisa dikonsumsi mulai dari 400-1.000 perhari.

 

Dosis yang dikonsumsi hingga 2.000 mg per hari dinilai masih tergolong aman dan efektif dalam jangka panjang.

 

--- Related Article ---

 

Kesimpulan

L-Carnitine secara luas lebih dikenal sebagai suplemen pembakar lemak, namun terdapat banyak sekali penelitian dengan hasil yang berbeda mengenai hal tersebut. Kemungkinan penurunan berat badan pun tidak terlalu signifikan. Namun, berbagai penelitian telah mendukung manfaatnya dari segi kesehatan, seperti fungsi otak dan melawan penyakit. Suplemen karnitin juga diklaim sangat bermanfaat untuk mereka yang memiliki produksi karnitin yang lebih rendah, para lansia, vegan, dan vegetarian. Dari berbagai jenis suplemen karnitin yang sudah di jelakan, asetil-L-karnitin dan L-karnitin adalah jenis suplemen karnitin yang paling efektif dan paling terkenal di sekitar kita.

 

Referensi:

  1. https://link.springer.com/article/10.2165/00044011-199917040-00008
  2. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11726261
  3. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12930169
  4. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2201659
  5. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2201652
  6. Ando, S., Tadenuma, T., Tanaka, Y., Fukui, F., Kobayashi, S., Ohashi, Y., & Kawabata, T. (2001). Enhancement of learning capacity and cholinergic synaptic function by carnitine in aging rats. Journal of Neuroscience Research, 66(2), 266–271.doi:10.1002/jnr.1220
  7. Arsenian, M. A. (1997). Carnitine and its derivatives in cardiovascular disease. Progress in Cardiovascular Diseases, 40(3), 265–286.doi:10.1016/s0033-0620(97)80037-0
  8. Arenas, J., Huertas, R., Campos, Y., Díaz, A. E., Villalón, J. M., & Vilas, E. (1994). Effects ofl-carnitine on the pyruvate dehydrogenase complex and carnitine palmitoyl transferase activities in muscle of endurance athletes. FEBS Letters, 341(1), 91–93.doi:10.1016/0014-5793(94)80246-7
  9. Bloomer, R. J., Tschume, L. C., & Smith, W. A. (2009). Glycine Propionyl-L-carnitine Modulates Lipid Peroxidation and Nitric Oxide in Human Subjects. International Journal for Vitamin and Nutrition Research, 79(3), 131–141.doi:10.1024/0300-9831.79.3.131
  10. Broad, E. M., Maughan, R. J., & Galloway, S. D. R. (2005). Effects of Four Weeks L-Carnitine L-tartrate Ingestion on Substrate Utilization during Prolonged Exercise. International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism, 15(6), 665–679.doi:10.1123/ijsnem.15.6.665
  11. Cave, M. C., Hurt, R. T., Frazier, T. H., Matheson, P. J., Garrison, R. N., McClain, C. J., & McClave, S. A. (2008). Obesity, Inflammation, and the Potential Application of Pharmaconutrition. Nutrition in Clinical Practice, 23(1), 16–34.doi:10.1177/011542650802300116 
  12. CALVANI, M., BENATTI, P., MANCINELLI, A., D’IDDIO, S., GIORDANO, V., KOVERECH, A., … BRASS, E. P. (2004). Carnitine Replacement in End-Stage Renal Disease and Hemodialysis. Annals of the New York Academy of Sciences, 1033(1), 52–66.doi:10.1196/annals.1320.005
  13. Eder, K., Felgner, J., Becker, K., & Kluge, H. (2005). Free and Total Carnitine Concentrations in Pig Plasma after Oral Ingestion of Various L-Carnitine Compounds. International Journal for Vitamin and Nutrition Research, 75(1), 3–9.doi:10.1024/0300-9831.75.1.3
  14. Evans, A. M., & Fornasini, G. (2003). Pharmacokinetics of L-Carnitine. Clinical Pharmacokinetics, 42(11), 941–967.doi:10.2165/00003088-200342110-00002
  15. Flanagan, J. L., Simmons, P. A., Vehige, J., Willcox, M. D., & Garrett, Q. (2010). Role of carnitine in disease. Nutrition & Metabolism, 7(1), 30.doi:10.1186/1743-7075-7-30 
  16. FERRARI, R., MERLI, E., CICCHITELLI, G., MELE, D., FUCILI, A., & CECONI, C. (2004). Therapeutic Effects of l-Carnitine and Propionyl-l-carnitine on Cardiovascular Diseases: A Review. Annals of the New York Academy of Sciences, 1033(1), 79–91.doi:10.1196/annals.1320.007
  17. Fisher, J. S., Gao, J., Han, D.-H., Holloszy, J. O., & Nolte, L. A. (2002). Activation of AMP kinase enhances sensitivity of muscle glucose transport to insulin. American Journal of Physiology-Endocrinology and Metabolism, 282(1), E18–E23.doi:10.1152/ajpendo.2002.282.1.e18
  18. Giamberardino, M., Dragani, L., Valente, R., Di Lisa, F., Saggin, R., & Vecchiet, L. (1996). Effects of Prolonged L-Carnitine Administration on Delayed Muscle Pain and CK Release After Eccentric Effort. International Journal of Sports Medicine, 17(05), 320–324.doi:10.1055/s-2007-972854
  19. Giamberardino, M., Dragani, L., Valente, R., Di Lisa, F., Saggin, R., & Vecchiet, L. (1996). Effects of Prolonged L-Carnitine Administration on Delayed Muscle Pain and CK Release After Eccentric Effort. International Journal of Sports Medicine, 17(05), 320–324.doi:10.1055/s-2007-972854
  20. Hathcock, J. N., & Shao, A. (2006). Risk assessment for carnitine. Regulatory Toxicology and Pharmacology, 46(1), 23–28.doi:10.1016/j.yrtph.2006.06.007
  21. Iliceto, S., Scrutinio, D., Bruzzi, P., D’Ambrosio, G., Boni, L., Di Biase, M., … Rizzon, P. (1995). Effects of l-carnitine administration on left ventricular remodeling after acute anterior myocardial infarction: the l-Carnitine Ecocardiografia Digitalizzata Infarto Miocardico (CEDIM) trial. Journal of the American College of Cardiology, 26(2), 380–387.doi:10.1016/0735-1097(95)80010-e
  22. Lombard, K. A., Olson, A. L., Nelson, S. E., & Rebouche, C. J. (1989). Carnitine status of lactoovovegetarians and strict vegetarian adults and children. The American Journal of Clinical Nutrition, 50(2), 301–306.doi:10.1093/ajcn/50.2.301
  23. Lossa, S., Mollica, M. P., Lionetti, L., Crescenzo, R., Botta, M., Barletta, A., & Liverini, G. (2002). Acetyl-L-Carnitine Supplementation Differently Influences Nutrient Partitioning, Serum Leptin Concentration and Skeletal Muscle Mitochondrial Respiration in Young and Old Rats. The Journal of Nutrition, 132(4), 636–642.doi:10.1093/jn/132.4.636
  24. Matsumoto, Y., Amano, I., Hirose, S., Tsuruta, Y., Hara, S., Murata, M., & Imai, T. (2000). Effects of L-Carnitine Supplementation on Renal Anemia in Poor Responders to Erythropoietin. Blood Purification, 19(1), 24–32.doi:10.1159/000014474
  25. Mairbäurl, H. (2013). Red blood cells in sports: effects of exercise and training on oxygen supply by red blood cells. Frontiers in Physiology, 4.doi:10.3389/fphys.2013.00332 
  26. Molfino, A., Cascino, A., Conte, C., Ramaccini, C., Fanelli, F. R., & Laviano, A. (2010). Caloric Restriction and L-Carnitine Administration Improves Insulin Sensitivity in Patients With Impaired Glucose Metabolism. Journal of Parenteral and Enteral Nutrition, 34(3), 295–299.doi:10.1177/0148607109353440 
  27. Miguel-Carrasco, J. L., Mate, A., Monserrat, M. T., Arias, J. L., Aramburu, O., & Vazquez, C. M. (2008). The Role of Inflammatory Markers in the Cardioprotective Effect of L-Carnitine in L-NAME-Induced Hypertension. American Journal of Hypertension, 21(11), 1231–1237.doi:10.1038/ajh.2008.271
  28. Orer, G. E., & Guzel, N. A. (2014). The Effects of Acute L-carnitine Supplementation on Endurance Performance of Athletes. Journal of Strength and Conditioning Research, 28(2), 514–519.doi:10.1519/jsc.0b013e3182a76790
  29. Pekala, J., Patkowska-Sokola, B., Bodkowski, R., Jamroz, D., Nowakowski, P., Lochynski, S., & Librowski, T. (2011). L-Carnitine - Metabolic Functions and Meaning in Humans Life. Current Drug Metabolism, 12(7), 667–678.doi:10.2174/138920011796504536
  30. Pooyandjoo, M., Nouhi, M., Shab-Bidar, S., Djafarian, K., & Olyaeemanesh, A. (2016). The effect of (L-)carnitine on weight loss in adults: a systematic review and meta-analysis of randomized controlled trials. Obesity Reviews, 17(10), 970–976.doi:10.1111/obr.12436
  31. Rahbar, A. R., Shakerhosseini, R., Saadat, N., Taleban, F., Pordal, A., & Gollestan, B. (2005). Effect of L-carnitine on plasma glycemic and lipidemic profile in patients with type II diabetes mellitus. European Journal of Clinical Nutrition, 59(4), 592–596.doi:10.1038/sj.ejcn.1602109  
  32. REBOUCHE, C. J. (2004). Kinetics, Pharmacokinetics, and Regulation of l-Carnitine and Acetyl-l-carnitine Metabolism. Annals of the New York Academy of Sciences, 1033(1), 30–41.doi:10.1196/annals.1320.003
  33. Sano, M., Bell, K., Cote, L., Dooneief, G., Lawton, A., Legler, L., … Mayeux, R. (1992). Double-blind Parallel Design Pilot Study of Acetyl Levocarnitine in Patients With Alzheimer’s Disease. Archives of Neurology, 49(11), 1137–1141.doi:10.1001/archneur.1992.00530350051019
  34. Spasov, A. A., Iezhitsa, I. N., Kravchenko, M. S., Pisarev, V. B., & Snigur, G. L. (2006). Effects of L-, D-, and DL-carnitine on morphometric parameters of skeletal muscle and exercise performance of laboratory animals receiving carnitine-deficient diet. Bulletin of Experimental Biology and Medicine, 142(4), 458–460.doi:10.1007/s10517-006-0391-x
  35. Spiering, B. A., Kraemer, W. J., Hatfield, D. L., Vingren, J. L., Fragala, M. S., Ho, J.-Y., … Volek, J. S. (2008). Effects of L-Carnitine L-Tartrate Supplementation on Muscle Oxygenation Responses to Resistance Exercise. Journal of Strength and Conditioning Research, 22(4), 1130–1135.doi:10.1519/jsc.0b013e31817d48d9
  36. STEIBER, A. (2004). Carnitine: a nutritional, biosynthetic, and functional perspective. Molecular Aspects of Medicine, 25(5-6), 455–473.doi:10.1016/j.mam.2004.06.006
  37. Traina, G. (2016). The neurobiology of acetyl-L-carnitine. Frontiers in Bioscience, 21(7), 1314–1329.doi:10.2741/4459    
  38. Vermeulen, R. C. W., & Scholte, H. R. (2004). Exploratory Open Label, Randomized Study of Acetyl- and Propionylcarnitine in Chronic Fatigue Syndrome. Psychosomatic Medicine, 66(2), 276–282.doi:10.1097/01.psy.0000116249.60477.e9 
  39. Villani, R. G., Gannon, J., Self, M., & Rich, P. A. (2000). L-Carnitine Supplementation Combined with Aerobic Training Does Not Promote Weight Loss in Moderately Obese Women. International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism, 10(2), 199–207.doi:10.1123/ijsnem.10.2.199

 
Tags:
#suplemen  #supplement 
0 Comment
Leave Your Comment

Latest Article