sfidn - Masih Percaya dengan Mitos Olahraga ini? Hilangkan Sekarang Juga!

Masih Percaya dengan Mitos Olahraga ini? Hilangkan Sekarang Juga!

sfidn.com - Seperti yang sudah kita ketahui, olahraga terbukti mampu memberikan segudang manfaat. Selain membuat tubuh menjadi lebih bugar, olahraga juga mampu meningkatkan suasana hati. Sayangnya, terdapat berbagai mitos yang berkembang di masyarakat terkait olahraga. Jika Anda memegang teguh mitos ini, sebaiknya hilangkan mitos tersebut dari benak Anda sekarang juga. Kenapa? berikut penjelasnnya.

 

Berbagai Mitos Olahraga yang Salah

1. Olahraga Wajib Mengeluarkan banyak keringat

Mitos pertama yang masih berkembang sampai saai ini adalah banyaknya keringat yang keluar saat berolahraga berbanding lurus dengan penurunan berat badan. Oleh karena itulah banyak orang yang berusaha keras melakukan olahraga hingga tubuhnya bermandikan keringat. Padahal, pemikiran tersebut hanya mitos belaka. Banyak atau tidaknya keringat yang keluar dari tubuh dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti metabolisme tubuh, jenis olahraga yang dijalani, sampai waktu dan tempat melakukan olahraga.

 

Setiap manusia memiliki tubuh yang berbeda-beda, jadi tubuh masih berpotensi mengalami penurunan badan karena berolahraga walau tanpa bermandikan keringat. Di sisi lain, olahraga yang terlampau berat dan terlalu berkeringat justru malah berpotensi negatif untuk tubuh. Untuk beberapa orang, seperti para lansia dan ibu hamil, tubuh yang bermandikan keringat akan meningkatkan resiko dehidrasi, pusing, hingga tekanan darah rendah.

 

2. Kualitas Olahraga Dinilai Berdasarkan Durasi Waktu Berolahraga

Seorang ahli fitness serta penulis buku Turn On Your Inner Light: Fitness for Body, Mind, and Soul, mengatakan bahwa “Ini mitos olahraga yang keliru,” Faktanya, olahraga ringan selama 30 menit minimal 5 kali perminggu sudah sangat efektif untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kebugaran tubuh. Disisi lain, melakukan olahraga lebih dari 90 menit berpotensi merusak tubuh, seperti cedera otot dan cedera persendian. Pada dasarnya, durasi yang Anda lakukan dalam berolahraga tidaklah begitu penting, yang penting adalah konsistensi dalam melakukannya.

 

3. No Pain, No Gain

Pasca melakukan latihan olahraga, seringkali rasa nyeri dan pegal di sekujur tubuh sering kita rasakan. Untuk mengangkat gelas saja rasanya tidak sanggup. Ada yang beranggapan bahwa kondisi ini pertanda latihan olahraga yang dilakukan membuahkan hasil. Padahal, olahraga yang berkualitas justru tidak akan membuat tubuh merasa menderita. Hal ini didukung dengan pernyataan Jennifer Solomon, MD, dokter spesialis tulang belakang dan olahraga di Hospital for Special Surgery, New York City, dia mengatakan bahwa rasa nyeri yang datang setelah berolahraga merupakan cara tubuh memberikan peringatan bahwa latihan yang dilakukan sudah berlebihan. Oleh karena itu, latihan olahraga yang ekstrim demi mendapatkan hasil yang maksimal sebenarnya tidak perlu dilakukan. Ingatlah, bahwa segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan tidak selalu baik. Lupakan mitos ini dan bijaklah dalam melakukan latihan olahraga.

 

4.  Rajin Sit-Up demi Memangkas Lemak Perut           

Sebagian besar orang mengatakan bahwa cara memangkas lemak perut adalah dengan rajin melakukan sit-up. Faktanya, pembakaran lemak yang dihasilkan karena melakukan gerakan ini tidaklah terlalu siginifikan. Pada dasarnya, sit-up adalah gerakan yang dilakukan untuk membentuk dan meningkatkan otot inti agar lebih kuat. Sederhananya, sit-up bukanlah satu-satunya gerakan yang mampu mengecilkan perut dan memperkuat otot inti. Masih terdapat banyak metode lain dalam memangkas lemak perut, seperti seman perut, dll.

 

--- Related Article ---

 

5. Jogging Beresiko Buruk untuk Lutut

Mitos lainnya yang salah besar adalah gerakan jogging menimbulkan sejumlah masalah serius untuk lutut. Anggapan ini didasari alasan bahwa jogging atau lari mampu memberikan tekanan eksra pada kaki yang mampu menyebabkan cedera pada area lutut. Faktanya, beberapa penelitian justru menunjukan hal yang positif. Para peneliti menjelaskan bahwa olahraga jogging mampu membuat tulang dan ligamen tubuh menjadi lebih kuat dan padat. Selama lutut berada dalam kondisi yang sehat dengan berat badan yang ideal, berlari tidak akan berdampak negatif bagi lutut. Akan berbeda lagi kondisinya jika Anda mengalami masalah tulang ataupun obesitas, olahraga jogging memang sangat tidak disarankan. Akan lebih baik jika mengonsultasikannya ke ahli medis, ataupun personal trainer terlebih dahulu.

 

Itulah berbagai mitos terkait olahraga yang harus Anda tinggalkan sekarang juga, karena mitos tersebut akan menghambat Anda untuk terus berolahraga. Terimakasih, semoga berguna.


 
Tags:
#olahraga  #fakta dan mitos 
0 Comment
Leave Your Comment

Latest Article