Mengungkap Jumlah Kalori yang Terbakar saat Anda Istirahat
sfidn.com – Tahukah Anda, bahkan ketika Anda sedang istirahat, tubuh masih tetap membakar kalori, lho.
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang jumlah kalori yang terbakar saat Anda sedang istirahat serta faktor-faktor yang memengaruhi tingkat pembakaran kalori di tubuh Anda.
Apa Itu Resting Metabolic Rate (RMR)
Berpikir tentang membakar kalori mungkin langsung mengingatkan Anda dengan aktivitas fisik yang intens, seperti berlari, bersepeda, angkat beban, atau yang lainnya.
Nyatanya, tubuh manusia juga bisa membakar kalori saat Anda sedang istirahat. Proses ini merupakan bagian dari apa yang disebut sebagai Resting Metabolic Rate (RMR) atau laju metabolisme istirahat.
RMR merujuk pada jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh saat berada dalam keadaan istirahat, yaitu saat Anda sedang tidak bergerak dan dalam keadaan duduk santai atau tidur.
Baca Juga:
Diet Defisit Kalori: Pengertian, Cara, dan Efek Sampingnya
Fungsi Resting Metabolic Rate (RMR)
Fungsi dari proses RMR, yaitu untuk menjaga fungsi-fungsi dasar, seperti pernapasan, sirkulasi, dan pemeliharaan sel-sel tubuh meskipun Anda sedang tidak melakukan apa-apa.
Resting Metabolic Rate (RMR) sering digunakan sebagai dasar dalam menghitung total kebutuhan kalori harian seseorang.
Misalnya, Anda tahu berapa banyak kalori yang dibakar oleh tubuh ketika dalam keadaan istirahat maka Anda dapat menyesuaikan asupan kalori berdasarkan tingkat aktivitas harian untuk mencapai tujuan kesehatan atau penurunan berat badan.
Faktor yang Mempengaruhi Resting Metabolic Rate (RMR)
RMR sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti berat badan, tinggi badan, usia, jenis kelamin, dan komposisi tubuh.
Berat Badan
Semakin berat badan Anda maka semakin banyak kalori yang akan terbakar dalam keadaan istirahat. Tubuh yang lebih besar membutuhkan energi lebih banyak untuk mempertahankan fungsi-fungsi dasarnya.
1. Komposisi Tubuh
Perbandingan antara massa otot dan lemak dalam tubuh juga memainkan peran yang penting. Otot memerlukan lebih banyak energi untuk dipertahankan daripada lemak.
Orang dengan persentase otot yang lebih tinggi daripada massa lemak cenderung memiliki RMR yang lebih tinggi.
2. Usia
Seiring bertambahnya usia, massa otot cenderung berkurang. Padahal, otot membutuhkan lebih banyak kalori. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan RMR.
3. Jenis Kelamin
Biasanya, laki-laki memiliki persentase otot yang lebih tinggi daripada perempuan. Maka dari itu, laki-laki cenderung memiliki RMR yang lebih tinggi dengan berat badan dan tingkat aktivitas yang serupa.
4. Genetika
Faktor genetika juga memainkan peran dalam menentukan RMR seseorang. Seseorang mungkin memiliki kecenderungan genetik untuk memiliki metabolisme yang lebih cepat atau lebih lambat.
5. Kondisi Kesehatan
Beberapa kondisi kesehatan seperti hipertiroidisme atau sindrom metabolik dapat mempengaruhi tingkat metabolisme seseorang.
Baca Juga:
Berapa Kalori yang Bisa Dibakar dengan Olahraga Tabata?
Cara Menghitung Perkiraan Resting Metabolic Rate (RMR)
Ada beberapa formula yang dapat digunakan untuk menghitung perkiraan RMR Anda. Salah satu yang paling umum digunakan adalah Rumus Harris-Benedict.
Rumus ini mempertimbangkan berat badan, tinggi, usia, dan jenis kelamin Anda untuk menghitung jumlah kalori yang diperlukan untuk menjaga fungsi-fungsi dasar tubuh.
Rumus Harris-Benedict untuk pria:
RMR = 88.362 + (13.397 × berat badan dalam kg) + (4.799 × tinggi dalam cm) - (5.677 × usia dalam tahun)
Rumus Harris-Benedict untuk wanita:
RMR = 447.593 + (9.247 × berat badan dalam kg) + (3.098 × tinggi dalam cm) - (4.330 × usia dalam tahun)
RMR rata-rata pria per harinya adalah 1.600 kalori. Sedangkan untuk wanita, ada di angka 1400 kalori. Jika tingkat metabolisme istirahat Anda ada di atas atau di bawah rata-rata angka tersebut maka kurang ideal.
Jika terlalu tinggi tapi Anda tidak banyak beraktivitas maka kemungkinannya ada tiga. Entah metabolisme Anda sangat bagus, Anda memiliki berat badan berlebih, atau kondisi kesehatan yang kurang baik. Begitu pun sebaliknya.
Apabila angka rmr di bawah rata-rata, bisa jadi metabolisme Anda kurang baik, berat badan yang kurang, atau ada masalah dalam kesehatan.
Contoh Perhitungan Resting Metabolic Rate (RMR)
Contoh Perhitungan RMR untuk Pria:
Misalkan ada seorang pria dengan karakteristik berikut:
Berat badan: 75 kg
Tinggi badan: 180 cm
Usia: 30 tahun
Maka perhitungan RMR untuk pria tersebut menggunakan rumus Harris-Benedict adalah:
RMR = 88.362 + (13.397 × berat badan dalam kg) + (4.799 × tinggi dalam cm) - (5.677 × usia dalam tahun)
RMR = 88.362 + (13.397 × 75) + (4.799 × 180) - (5.677 × 30)
RMR = 88.362 + 1004.775 + 863.22 - 170.31
RMR = 1786.047 kkal/hari
Contoh Perhitungan RMR untuk Wanita:
Misalkan ada seorang wanita dengan karakteristik berikut:
Berat badan: 60 kg
Tinggi badan: 160 cm
Usia: 25 tahun
Maka perhitungan RMR untuk wanita tersebut menggunakan rumus Harris-Benedict adalah:
RMR = 447.593 + (9.247 × berat badan dalam kg) + (3.098 × tinggi dalam cm) - (4.330 × usia dalam tahun)
RMR = 447.593 + (9.247 × 60) + (3.098 × 160) - (4.330 × 25)
RMR = 447.593 + 554.82 + 495.68 - 108.25
RMR = 1390.843 kkal/hari
Baca Juga:
Berapa Kalori yang Bisa Terbakar dengan Jumping Jacks?
Membaca Hasil Resting Metabolic Rate (RMR)
Ini artinya, saat sang pria sedang beristirahat, ia akan membakar kalori sekitar 1786.047 kkal/hari dan untuk sang wanita sekitar 1390.843 kkal/hari.
Pertanyaan untuk Anda sekarang, yaitu apakah asupan kalori Anda per harinya melebihi angka RMR, di bawahnya, atau sudah mencukupi?
Jika asupan kalori terlampau tinggi maka kalori tersebut tidak akan terbakar dan menjadi lemak yang mengendap dalam tubuh.
Sedangkan asupan kalori yang kurang akan berakibat pada ketidakmampuan tubuh untuk menjaga fungsi-fungsi dasar dengan baik. Jadi, perhatikan jumlah asupan kalori dan RMR Anda agar seimbang. ***