sfidn - Minyak Kelapa, Benarkah Bermanfaat?

Minyak Kelapa, Benarkah Bermanfaat?

sfidn.com - Minyak kelapa di klaim sebagai salah satu sumber makanan sehat dengan manfaat yang berlimpah, seperti menjaga kesehatan jantung, meningkatkan massa otot, hingga peningkatan produksi testosteron. Namun, apakan klaim tersebut benar adanya?

Kelebihan tentang minyak kelapa ini sering kali dikaitkan dengan masyarakat Polinesia. Masyarakat disana memiliki tingkat penderita penyakit jantung yang lebih rendah dan hal itu disebut-sebut karena mereka mengonsumsi minyak kelapa. Berita tersebut memang benar adanya bahwa masyarakat Polinesia banyak mengonsumsi kelapa secara keseluruhan, baik sebagai buah, serat, air dan bahkan mereka menjadikan kelapa sebagai santan. Karena itulah mereka merasakan manfaat dari polifenol dan nutrisi yang ada di dalam kelapa, jadi bukan hanya di konsumsi sebagai minyak kelapa melainkan sebagai sumber makanan pokok.

Berdasarkan survei terpercaya, terdapat 72% orang Amerika yang percaya dengan minyak kelapa sehat, sedangkan dari kalangan ahli gizi hanya 37% yang berpikiran sama. Sementara itu, para pebisnis dan penjual selalu mengatakan bahwa minyak kelapa mampu membantu menurunkan berat badan, meningkatkan massa otot dan juga imunitas. Padahal, itu hanya asumsi tanpa penelitian yang berakhir mitos, berikut ini adalah penjelasannya.

Debat kusir Tentang Minyak Kelapa dan Kesehatan Jantung

Terdapat banyak studi yang menghasilkan hal-hal menakjubkan dari konsumsi minyak kelapa. Namun, ada juga penelitian yang tidak mendapatkan manfaat sama sekali dari konsumsi minyak kelapa. Lebih buruknya lagi, American Heart Association (AHA) mengatakan bahwa kita tidak boleh mengonsumsi minyak kelapa karena ada kandungan lemak jenuh di dalamnya yang berkaitan dengan penyakit jantung. Namun, penelitian lainnya justru menemukan bahwa minyak kelapa mampu meningkatkan kesehatan jantung.

Tentunya hal ini membingungkan kita sebagai masyarakat awam. Di satu sisi, minyak kelapa mampu meningkatkan kadar kolesterol jahat karena kandungan lemak jenuh, namun disisi lain minyak kelapa juga mampu meningkatkan kadar kolesterol baik. Tentu kita bisa menemukan banyak bukti yang mengatakan bahwa penyebab utama dari penyakit jantung itu bukan seutuhnya dari kolesterol, namun karena terjadinya peradangan.

Terlepas dari debat kusir ini, tentunya kita tidak punya banyak waktu untuk menunggu pihak yang menang. Untuk itu, ada baiknya jika kita mengganti minyak yang lain seperti minyak zaitun, karena minyak zaitun telah menunjukan hasil yang lebih positif untuk kesehatan jantung.

Benarkah Terdapat Kandungan MCT?

Umumnya, berbagai klaim yang mengatakan bahwa minyak kelapa mampu menurunkan berat badan dan peningkatan massa otot berasal dari asumsi mereka yang berpikir bahwa minyak kelapa memiliki kandungan trigliserida rantai menengah (MCT) yang mampu di cerna lebih cepat oleh tubuh. Oleh karena itulah penyimpanan minyak kelapa sebagai lemak kemungkinannya sangatlah kecil.

Sebenarnya, kita bisa menemukan banyak penelitian yang mengonfirmasi hal ini, tapi penelitian tersebut lebih sering menggunakan minyak murni yang memiliki kandungan 100% MCT. Sebagian penelitian lainnya menemukan bahwa minyak kelapa hanya memiliki kandungn MCT sebesar 13-15% saja. Kandungan MCT umumnya berupa asam laurat, dan memang benar adanya bahwa kandungan ini dikategorikan sebagai minyak MCT, namun asam laurat mampu termetabolisme seperti halnya dengan asam lemak rantai panjang, sehingga masih diperlukan penelitian yang lebih panjang lagi terkait khasiat MCT pada minyak kelapa.

--- Related Article ---

Haruskah Mengonsumsi Minyak Kelapa?

Minyak kelapa masih tetap bisa Anda gunakan sebagai penambah rasa makanan, atau sebagai emulsiffier pada kopi. Anda juga bisa memberi tambahan sediki minyak kelapa pada air yang sering digunakan untuk menanak nasi putih guna mengurangi asupan kalori di dalamnya. Namun, harus digaris bawahi bahwa manfaat minyak kelapa untuk membakar lemak atau membentuk otot belum sepenuhnya valid. Memang benar kita bisa menemukan bukti bahwa minyak kelapa bisa meningkatkan hormon testosteron, namun hal tersebut juga bisa dilakukan dengan minyak zaitun.

Sebagai kesimpulan, walaupun serupa seperti lemak jenuh, namun Anda nampaknya perlu membatasi konsumsi minyak kelapa sebesar 1-9% dari total kebutuhan kalori harian.

 


 
Tags:
#Lemak  #minyak  #minyak kelapa 
0 Comment
Leave Your Comment

Latest Article