Obesophobia: Penyebab, Gejala, Risiko dan Penanganannya
sfidn.com – Sebagian dari kita sangat menjaga berat badan dan kenaikan timbangan adalah hal yang ditakutkan. Ketakutan ini jika masih berada dalam batas normal adalah wajar.
Namun, berbeda jika sudah berada dalam batas bahaya, yang ditandai dengan melakukan diet ekstrem, olahraga berlebihan dan bahkan sampai mogok makan saat berat badan naik.
Rasa takut akan berat badan bertambah juga bisa menjadi tanda mengalami Obesophobia. Lalu, apa sih obesophobia ini?
Nah, di sini kita akan membahas langsung obesophobia, mulai dari penyebab, gejala, risiko sampai penangannya. Jadi, mari kita simak lebih lanjut!
Obesophobia: Penyebab, Gejala, Risiko dan Penanganannya
Apa itu obesophobia?
Obesophobia, juga disebut pocrescophobia adalah rasa takut akan bertambahnya berat badan. Ketakutan ini paling umum terjadi pada remaja wanita, tetapi pria dan wanita dari segala usia dapat mengalami obesofobia juga.
Seseorang dengan obesofobia sering mengalami kecemasan yang parah seputar diskusi terkait berat badan, penambahan berat badan, dan timbangan.
Ketakutan akan kenaikan berat badan bisa menjadi begitu kuat sehingga seseorang mulai tidak menyukai orang yang kelebihan berat badan.
Penyebab obesophobia
Seperti banyaknya gangguan mental, penyebab pasti dari obesophobia masih belum diketahui. Banyak yang percaya bahwa ketakutan ini terkait dengan kecemasan sosial dan kepercayaan diri yang rendah.
Namun, secara spesifik penyebab obesophobia bisa dipicu karena factor-faktor berikut:
1. Stigma berat badan
Stigma berat badan adalah praktik menilai orang berdasarkan berat badan mereka. Ini adalah bagian penting dari masyarakat barat modern, yang mana mereka sering memuji tubuh yang ramping dan langsing.
Beberapa orang mungkin juga mengalami stigma berat badan lainnya dari faktor lingkungan, seperti harapan keluarga atau tekanan teman sebaya yang mengharuskan dirinya memiliki berat badan ideal.
Stigma berat badan dapat ditunjukkan juga dengan mendiskriminasi orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas.
Akibatnya, hal ini dapat menyebabkan individu tertentu untuk mengembangkan rasa takut akan mendapatkan berat badan berlebih.
2. Perfeksionis
Dalam budaya yang mengidealkan kerampingan badan, penambahan berat badan digambarkan sebagai suatu hal yang buruk. Hal ini dapat menyebabkan obesofobia, terutama pada mereka yang sangat membutuhkan perfeksionisme.
Perfeksionisme, seperti sigma berat badan, yang mana ini mungkin terkait dengan tekanan dari teman dan keluarga. Selain itu, beberapa orang juga kemungkinan memiliki kecenderungan genetik untuk perfeksionisme.
3. Gangguan kecemasan
Jenis gangguan kecemasan lainnya dapat menyebabkan obesofobia. Misalnya, seseorang dengan gangguna obesofobia mungkin berasal dari gangguan kecemasan sosial, yang kemudian melibatkan rasa takut akan penolakan sosial.
Kemungkinan Anda juga takut berat badan bertambah karena sikap masyarakat terhadap kenaikan berat badan yang dianggap buruk.
4. Pengalaman pribadi
Obesofobia bisa terjadi karena pengalaman pribadi. Jika seseorang pernah diejek karena berat badan atau penampilannya, ia mungkin mengaitkan penambahan berat badan dengan penilaian negatif. Inilah yang kemudian membuatnya takut akan bertambahnya berat badan.
Gejala obesophobia
Gejala dari obesophobia ini dapat melibatkan emosi negatif saat mereka berpikir atau berbicara tentang penambahan berat badan. Selain itu, gejalanya juga bisa ditunjukkan dari hal berikut:
- Olahraga berlebihan untuk mengimbangi konsumsi makanan
- Terlalu sering menggunakan obat pencahar atau diuretik
- Menghitung kalori secara obsesif
- Terlalu sering menimbang berat badan
- Menghindari makan
- Menjadi kurus atau kurang gizi
- Tidak suka atau menghindari berada di sekitar mereka yang kelebihan berat badan
Seseorang dengan obesofobia, mirip dengan fobia lainnya, mereka juga mungkin mengalami gejala berikut ketika mengalami kenaikan berat badan atau membicarakan hal terkait berat badan:
- Sesak napas
- Detak jantung cepat
- Gemetaran
- Nyeri dada atau ketidaknyamanan
- Merasa pingsan, pusing, atau pening
- Mual atau sakit perut
- Dorongan kuat untuk melarikan diri
Komplikasi dan risiko obesophobia
Obsesi berlebihan terhadap berat badan Anda dapat menyebabkan berbagai gangguan makan. Ini adalah perilaku makan berbahaya yang perlu disembuhkan. Ada berbagai bentuk gangguan makan yang diinduksi obesofobia, di antaranya:
1. Anoreksia nervosa
Seseorang yang mengidap Anoreksia Nervosa berpikir bahwa mereka kelebihan berat badan, meskipun pada kenyataannya ia memiliki berat badan yang rendah.
Seiring dengan obesofobia, gejala umum dari anoreksia nervosa meliputi:
- Kekurusan ekstrim
- Bentuk tubuh yang terdistorsi
- Obsesi dengan berat badan dan bentuk tubuh
- Asupan makanan yang sangat terbatas
- Olahraga berlebihan
- Menggunakan pencahar atau diuretik
- Muntah yang dipaksakan
Selain itu, anoreksia nervosa tidak hanya melibatkan masalah dengan makanan atau berat badan. Bagi orang-orang dengan kondisi ini, diet ekstrim dan penurunan berat badan adalah cara untuk mengatasi masalah emosional yang mendasarinya.
Karena kurangnya kalori yang dibutuhkan tubuh, anoreksia nervosa dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti pengecilan otot dan kegagalan multi-organ.
2. Bulimia nervosa
Bulimia Nervosa melibatkan sebuah situasi berulang, yakni makan dalam jumlah banyak dan kemudian dibuang kembali dengan cara dimuntahkan.
Saat makan berlebihan, penderita obesofobia mencoba makan banyak makanan dalam waktu singkat. Namun, setelah makan berlebihan, mereka menyadari bahwa mereka telah memasukkan sejumlah besar kalori yang tidak perlu ke dalam tubuh mereka.
Untuk menghilangkan kelebihan kalori itu, mereka melakukan praktik tidak sehat seperti puasa berlebihan, olahraga berlebihan, dan muntah paksa.
Gejala bulimia nervosa lainnya, yaitu:
- Kritik ekstrim tentang berat dan bentuk tubuh seseorang
- Perubahan suasana hati yang intens
- Menyembunyikan makanan untuk makan berlebihan
- Kecemasan tentang makanan
- Menghindari situasi yang melibatkan makanan
Seseorang yang mengidap bulimia juga bisa terjadi pada yang memiliki bentuk badan yang sedikit kurus, sedang, atau bahkan yang memiliki kelebihan berat badan.
3. Purging disorder
Purging disorder mirip dengan Bulimia Nervosa, hanya saja tidak melibatkan tahap makan yang berlebihan.
Sebaliknya, orang yang mengalami gangguan ini berusaha menghilangkan kalori mereka melalui muntah yang tidak sehat dan dipaksakan.
Beberapa menggabungkannya dengan puasa intermiten yang ketat, olahraga yang berlebihan, dan rezim pembatasan lainnya untuk membuatnya lebih efektif.
Penanganan obesophobia
Obesofobia bukanlah penyakit fisik. Ini merupakan kondisi medis psikologis yang dapat ditangani oleh profesional kesehatan mental.
Oleh karena itu, disarankan untuk mencari bantuan medis jika Anda memiliki obesofobia dan gangguan makan. Karena bersifat psikologis, penyakit ini diobati dengan intervensi medis reguler dalam jangka waktu yang lama.
Ada dua metode utama untuk mengobati obesofobia. Mereka adalah psikoterapi dan obat-obatan.
1.Psikoterapi
Dalam psikoterapi, Anda berbicara dengan profesional kesehatan mental selama beberapa sesi. Mereka dapat membantu mengurangi kecemasan Anda tentang penambahan berat badan dan meningkatkan citra tubuh Anda.
Metode yang paling umum adalah terapi perilaku kognitif dan bisa dilakukan dengan cara-cara berikut:
- Mengenali pola berpikir yang terdistorsi
- Mengubah keyakinan yang tidak sehat
- Belajar kebiasaan positif
2. Pengobatan
Biasanya, fobia tidak diobati dengan obat-obatan. Namun, jika dokter Anda menganggap obesofobia Anda terkait dengan gangguan kecemasan, mereka mungkin akan meresepkan obat anti-kecemasan.
Berikut obat-obatan yang biasanya direkomendasi:
- Antidepresan
- Antipsikotik
- Penstabil suasana hati
Karena kecemasan dan gangguan makan sering terjadi bersamaan, Anda mungkin juga menerima pengobatan lain jika didiagnosis dengan gangguan makan.
Penanganan lain untuk obesophobia
Mengatasi fobia yang tidak diinginkan seperti obesophobia dapat menjadi tantangan. Penting untuk mengetahui bahwa Anda tidak sendirian.
Dikombinasikan dengan pilihan pengobatan tradisional yang disebutkan, banyak orang menemukan kelegaan dengan bergabung dengan kelompok pendukung.
Ini dapat membantu Anda bertemu dengan orang lain yang mengalami tantangan serupa dan berbagi cara untuk mengatasinya.
Selain itu, orang yang berolahraga secara teratur, berlatih meditasi, atau penjurnalan dapat menemukan pengurangan kecemasan yang terkait dengan obesofobia.
Kesimpulan
Takut menambah berat badan juga dikenal sebagai obesophobia atau pocrescophobia. Ini adalah fobia spesifik yang menyebabkan ketakutan irasional dan terus-menerus untuk bertambahnya berat badan.
Jika Anda berpikir Anda menderita obesofobia, pertimbangkan untuk berbicara dengan dokter perawatan primer Anda.
Mereka dapat merujuk Anda ke terapis atau penyedia layanan kesehatan mental yang dapat mengembangkan rencana perawatan khusus untuk Anda.
Perawatan untuk obesophobia bisa dilakukan dengan 2 cara, yakni psikoterapi dan pengobatan. Banyak orang juga merasa bermanfaat untuk bergabung dengan kelompok pendukung untuk meningkatkan keterampilan mengatasi atau bermeditasi untuk menghilangkan kecemasan.
Referensi:
Healthline, (2010). Obesophobia: Fear of Gaining Weight.
Clevelandclinic. Obesophobia (Fear of Gaining Weight).
Verywellhealth, (2021). What Is Fear of Gaining Weight (Obesophobia)?
HealthifyMe, (2022). Obesophobia: All You Need to Know.