Pro dan Kontra Olahraga Tanpa Alas Kaki

sfidn.com – Berolahraga tanpa sepatu atau alas kaki lainnya memang sudah biasa dilakukan saat yoga atau pun pilates. Namun, tren ini semakin populer di berbagai jenis olahraga yang berbeda sehingga menimbulkan pro dan kontra.

Di pusat kebugaran tradisional, berolahraga tanpa alas kaki sebenarnya masih cukup tabu untuk dilakukan. Tempat-tempat tersebut masih mengharuskan pengunjung untuk menggunakan sepatu demi alasan keselamatan.

Meski demikian, di luar negeri sudah banyak pelatih pribadi dan pakar kebugaran yang mulai mengadopsi latihan tanpa alas kaki untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang potensial.

Ya, benar. Olahraga tanpa alas kaki, seperti sepatu, kaus kaki, atau yang lainnya, ternyata memiliki beberapa manfaat yang menguntungkan. Namun, ada beberapa pertimbangan yang harus Anda ketahui. Yuk, simak informasi lengkapnya berikut ini.

Mengapa Orang Memilih Berolahraga Tanpa Alas Kaki?

Latihan tanpa alas kaki semakin populer di kalangan penggiat kebugaran. Menurut Dave Mace, pendiri dan pelatih kepala di Maximum Potential Calisthenics, popularitas ini meningkat karena maraknya sepatu minimalis, influencer daring, dan literatur yang mendukung manfaatnya. 

Beberapa alasan mengapa orang memilih berolahraga tanpa alas kaki, tidak lain untuk meningkatkan kelincahan, stabilitas pergelangan kaki, dan posisi sendi.

Namun, penting untuk memahami bahwa tidak semua orang cocok untuk langsung berlatih tanpa alas kaki. 

Mace menjelaskan bahwa orang yang tidak terbiasa mungkin lebih cepat lelah atau lebih rentan mengalami cedera. 

Oleh karena itu, bagi pemula disarankan untuk memulainya dengan berjalan tanpa alas kaki selama lima (5) menit sehari di sekitar rumah sebelum mencoba latihan yang lebih intens.

Manfaat Olahraga Tanpa Alas Kaki

Olahraga tanpa alas kaki bisa memberikan beberapa manfaat bagi fisik Anda, seperti:

1. Meningkatkan Stabilitas

Olahraga tanpa alas kaki dapat membantu meningkatkan stabilitas kaki dan tubuh karena jari-jari kaki Anda akan melebar sehingga menciptakan permukaan kontak yang lebih besar dengan tanah. 

Ini juga dapat membantu Anda untuk menyesuaikan kembali bentuk kaki yang mungkin berubah karena penggunaan sepatu yang berlebihan.

2. Meningkatkan Koordinasi dan Keseimbangan

Berolahraga tanpa alas kaki dapat meningkatkan koordinasi dan keseimbangan tubuh. Itu karena saat kembali ke pola gerakan alami dapat meningkatkan keterlibatan otot dan aktivasi proprioseptor. Dengan begitu,

Anda bisa mengurangi risiko terjatuh atau pun mengalami cedera.

3. Memperkuat Otot Kaki

Berolahraga tanpa alas kaki apa pun bisa melibatkan semua otot kaki dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan saat Anda menggunakan sepatu atau pun kaus kaki. 

Kebanyakan sepatu dirancang untuk mendorong Anda maju bukan untuk memberikan keseimbangan sehingga otot kaki tidak bekerja secara optimal. 

Latihan tanpa alas kaki dapat memperkuat otot kaki, mengurangi pronasi, dan meningkatkan kekencangan otot.

4. Peningkatan Mobilitas Kaki

Berolahraga tanpa alas kaki dapat meningkatkan mobilitas pergelangan kaki dengan menghubungkan jaringan dari jari-jari kaki hingga pergelangan kaki. 

Mengenakan sepatu secara terus-menerus dapat menyebabkan kaki menjadi lemah dan mengganggu distribusi berat badan alami. Latihan tanpa alas kaki memungkinkan kaki bergerak lebih bebas.

5. Kesadaran Sensorik yang Lebih Baik

Salah satu manfaat utama berolahraga tanpa alas kaki adalah umpan balik sensorik yang diperoleh saat kaki terhubung langsung dengan tanah. 

Otak mendapatkan informasi tentang cara mendaratkan kaki dan seberapa besar tekanan yang harus diberikan. 

Saat memakai sepatu, permukaan tanah lebih sulit untuk dirasakan sehingga kita cenderung mengimbanginya secara berlebihan dan berpotensi menyebabkan kerusakan pada sendi.

Baca Juga:

Benarkah Lari Mundur Bermanfaat untuk Kesehatan?

Pertimbangan Sebelum Berolahraga Tanpa Alas Kaki

Sebelum memutuskan untuk berolahraga tanpa alas kaki, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan. 

Orang yang tidak terbiasa berjalan atau berlatih tanpa alas kaki mungkin lebih cepat lelah atau lebih rentan cedera. 

Disarankan untuk memulai dengan berjalan tanpa alas kaki selama beberapa menit sehari di sekitar rumah sebagai adaptasi dan langkah awal.

Jika Anda lebih suka memiliki sedikit bantalan sebelum melakukan transisi mendadak, sepatu minimalis dapat menjadi pilihan yang baik. 

Sepatu minimalis memberikan dukungan dan bantalan tambahan yang membantu tubuh beradaptasi secara bertahap.

Tempat yang Tidak Disarankan untuk Berolahraga Tanpa Alas Kaki

Tidak semua tempat cocok untuk berolahraga tanpa alas kaki. Beberapa pusat kebugaran mungkin tidak mengizinkan latihan tanpa sepatu karena alasan keselamatan dan kebersihan.

Lantai di tempat gym mungkin tidak selalu bersih karena banyak keringat yang terjatuh dari orang-orang yang berolahraga. Ini bisa memicu terjadinya infeksi saat berkontak langsung dengan tubuh Anda.

Pastikan untuk memeriksa aturan dan kondisi kebersihan tempat latihan sebelum memutuskan untuk berolahraga tanpa sepatu.

Jenis latihan juga perlu dipertimbangkan. Latihan berdampak tinggi seperti melompat atau berlari mungkin lebih aman dilakukan dengan sepatu untuk melindungi sendi dan mencegah cedera. 

Selain itu, hindari berolahraga tanpa alas kaki di permukaan yang tidak rata atau tajam untuk mengurangi risiko cedera.

Kesimpulan

Berolahraga tanpa alas kaki dapat memberikan manfaat kesehatan tertentu tapi harus dilakukan di lingkungan yang aman dan bersih. 

Setiap individu harus mempertimbangkan kenyamanan diri sendiri maupun orang lain dan berbicara dengan profesional kesehatan jika memiliki pertanyaan atau keraguan tentang alas kaki yang tepat untuk berolahraga. 

Berlatih tanpa alas kaki sebaiknya dimulai secara perlahan untuk menghindari cedera dan membiasakan tubuh dengan perubahan tersebut. 

Dengan pendekatan yang hati-hati dan bertahap, Anda dapat menikmati manfaat latihan tanpa alas kaki sambil meminimalkan risiko cedera.