Seberapa Efektif HEPA Filter Mencegah Penularan COVID-19?
sfidn.com - Kasus COVID-19 kian merebak, dan masyarakat terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah penularan penyakit infeksi mematikan ini. Salah satunya dengan menggunakan HEPA filter, alat yang dapat menyaring partikel-partikel sangat kecil di udara, termasuk virus dan bakteri.
Nah, sebenarnya apa sih HEPA filter ini? Seberapa penting dan efektifkah alat ini dalam mengurangi penyebaran COVID-19? Let’s keep reading!
Apa itu HEPA filter?
HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter adalah jenis penyaring partikulat di udara, termasuk debu, serbuk sari, jamur, bakteri, dan partikel lainnya yang berukuran 0,3 mikron (µm), dengan efisiensi tinggi (setidaknya 99,97%).
Mikron adalah ukuran sepersejuta meter atau 1/25,000 inci. Partikel dengan ukuran mikron tidak terlihat dengan mata telanjang.
Para ilmuwan menyebut ukuran 0,3 mikron sebagai MPPS (Most Penetrating Particle Size), atau ukuran partikel yang paling tajam. Partikel dengan ukuran ini menghindari filter udara lebih banyak daripada partikel yang lebih besar atau lebih kecil.
Meskipun standar HEPA dan proses sertifikasinya tidak ditetapkan hingga tahun 1983, pengembangan HEPA filter sebenarnya sudah dimulai sejak Perang Dunia II (1940-an). Saat itu, ilmuwan Amerika yang mengerjakan Proyek Manhattan menciptakan HEPA filter pertama untuk menangkap partikel radioaktif yang dilepaskan selama pembuatan bom atom.
Seberapa pentingkah HEPA filter?
Sumber: Smart Air (2021)
“Hal penting tentang filter HEPA adalah sangat efektif dalam menangkap hampir semua ukuran partikel. Alat ini dapat menangkap virus, bakteri, serbuk sari, PM2.5, alergen, dan masih banyak lagi. Jenis filter ini adalah komponen terpenting dari pembersih udara apa pun,” ujar Robertson.
“Sebuah filter bisa dikatakan sebagai HEPA harus melalui prosedur yang ketat. Di Eropa, HEPA filter harus menghilangkan setidaknya 99,95% (ISO) partikel, sedangkan di AS, alat ini harus menghilangkan setidaknya 99,97% partikel di udara,” tambah Robertson.
Karena persyaratan di atas memiliki standar yang sangat ketat, jenis filter yang efisiensinya di bawah 99,95% atau lebih dari 99,99% bukan lagi jenis HEPA, melainkan:
- PA (filter udara partikulat yang efisien): 85-99,95%.
- HEPA (filter udara partikulat efisiensi tinggi): 99,95-99,999%.
- ULPA (filter udara penetrasi sangat rendah): lebih dari 99,999%.
Beberapa contoh partikel yang dapat ditangkap oleh filter HEPA adalah:
- Tungau: 0,5-50 mikron.
- Debu: 0,5-100 mikron.
- Rambut manusia: 50-100 mikron.
- Bakteri: 0,35-10 mikron.
- Spora tanaman: 6-100 mikron.
- Asap: 0,01-1 mikron.
Cara kerja filter HEPA
Mungkin sejauh ini Anda berpikir cara kerja HEPA filter itu seperti jaring. Jika sebuah partikel ukurannya lebih kecil dari lubang di jaring, maka dia akan lolos. That’s true! Ini lebih jelasnya:
1. Impaksi
Proses penyaringan partikel dengan ukuran lebih besar dari 1 mikron. Sebagai perbandingan, ukuran rambut manusia memiliki lebar sekitar 50 mikron. Jadi, 1 mikron ini sebenarnya cukup kecil, ya!
Saat udara mengalir melalui media filter, partikel yang lebih besar cukup berat, sehingga saat udara berubah arah dan mengalir di sekitar serat, inersia partikel yang lebih berat ini mendorongnya ke depan, menyebabkannya berbenturan dan menempel ke media penyaring.
2. Intersepsi
Lalu, apa yang terjadi dengan partikel yang ukurannya lebih kecil dari 1 mikron? Anda bisa membayangkan ukuran virus dan bakteri yang biasanya 0,3 - 1 mikron.
Biasanya, partikel ini tidak cukup berat untuk memiliki inersia, tetapi tidak cukup ringan untuk berdifusi melalui aliran udara, sehingga bisa muat di antara celah filter.
Mereka akan mengikuti aliran udara saat melewati serat filter. Karena masih ‘agak berat’, beberapa dari partikel tersebut tidak bisa bergerak cepat. Akibatnya, terperangkap saat menyentuh serat filter.
3. Difusi
Pertanyaan selanjutnya, apakah partikel yang ukurannya di bawah itu (kurang dari 0,3 mikron) bisa lolos? Karena sangat kecil dan ringan, partikel ini tidak benar-benar mengalir dengan udara, melainkan berdifusi melalui udara.
Mereka tidak hanya mengikuti jalur udara di sekitar serat filter, melainkan berdampak pada serat dan terperangkap. Partikel sangat kecil dan ringan ini akan terpental seperti bola pin ketika menabrak molekul gas (disebut Gerak Brown). Jadi, ilustrasinya partikel bergerak dengan pola zigzag acak.
Karena tidak bergerak dalam garis lurus, melainkan dalam pola zigzag, akhirnya partikel menabrak serat dan tersangkut.
4. Pengayakan
Ini adalah mekanisme paling umum dalam filtrasi, terjadi ketika partikel terlalu besar untuk muat di antara ruang serat filter dan menjadi tersangkut.
Seberapa efektif HEPA filter mencegah penularan COVID-19?
Karena HEPA filter memiliki tingkat efisiensi yang sangat tinggi (99,97%), tidak heran kalau alat ini dapat membantu mencegah penularan COVID-19 di dalam ruangan.
Filter HEPA membantu melindungi Anda dari lingkungan yang mungkin terkontaminasi dengan ‘partikel’ berbahaya. Filter udara ini dapat menjebak dan mencegah partikel sekecil 0,3 mikron, sehingga tidak lepas dari pembersih udara Anda dan kembali ke udara.
Inilah mengapa Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan penggunaan HEPA filter pada pembersih udara di ruangan Anda, dengan pertimbangan risiko penularan virus corona di dalam ruangan lebih tinggi dibandingkan di luar ruangan.
Konsentrasi partikel virus lebih banyak di dalam daripada di luar ruangan, yang mana masih ada angin sepoi-sepoi yang bisa mengurangi konsentrasi virus. Sementara di dalam ruangan, perlu adanya tambahan strategi untuk mencegah paparan virus, salah satunya dengan menggunakan HEPA filter.
Semakin rendah konsentrasi partikel virus di dalam ruangan, semakin kecil kemungkinannya dapat terhirup, kontak mata, hidung, dan mulut, atau jatuh dari udara dan menumpuk di permukaan. Akhirnya, bisa mengurangi penularan virus corona di dalam ruangan.
Perhatikan juga hal ini
Filter udara ‘standar’ tidak akan menangkap partikel dan melepasnya kembali ke udara. Lain halnya dengan HEPA filter yang menangkap partikel sekecil 0,3 mikron dan menahannya agar tidak kembali ke udara. Alhasil, meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan, serta perlindungan terhadap partikel sangat kecil dan berbahaya.
Selain itu, pastikan juga kalau filter HEPA yang Anda pilih benar-benar terverifikasi dan harus melewati standar pemerintah yang ketat, agar memenuhi syarat sebagai filter HEPA bersertifikat.
Kesimpulan
Salah satu cara efektif untuk mengurangi penularan COVID-19 adalah meningkatkan ventilasi ruangan dengan menggunakan HEPA filter di pembersih ruangan Anda. Jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan lainnya, yaitu physical distancing, memakai masker, mencuci tangan, dan vaksinasi. Stay safe and stay healthy!
Referensi:
Achoo Allergy. Introduction to HEPA Filters.
CDC (2021). Ventilation in Buildings.
Coway. What is a HEPA filter?
Smart Air (2021). What Are HEPA Filters and How Do They Work?
US Environmental Protection Agency. What is a HEPA filter?
Winix. What is a HEPA filter and why is it important?
WebMD (2021). HEPA Filters for Allergies.