Selain Binaragawan, Apakah Asam Amino Esensial Juga Baik untuk Anak?
sfidn.com – Asam amino merupakan salah satu molekul penting tubuh yang berperan dalam membentuk protein, mensintesis hormon serta neurotransmiter. Dalam dunia fitness, asam amino yang dikaitkan dengan peningkatan performa latihan, pencegahan penyusutan otot, dan penurunan berat badan ialah yang berjenis asam amino esensial. Asam amino ini tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh sehingga hanya didapatkan melalui asupan makanan, minuman, atau suplementasi. Di saat yang sama, asam amino esensial disebut tidak hanya baik untuk penggiat fitness, melainkan juga untuk anak. Terlebih, sebuah studi yang dipublikasikan secara online di EbioMedicine menyatakan bahwa kurangnya asam amino esensial dan kolin dalam makanan dikaitkan dengan pertumbuhan yang terhambat.
Dampak Kekurangan Asam Amino Esensial Terhadap Pertumbuhan Anak
Secara global, 150 juta anak disebut mengalami kekurangan gizi. Sekitar 25% anak di bawah umur 5 tahun pun dinyatakan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang terhambat. Dampak yang paling terlihat dari kasus ini ialah perawakan yang pendek. Terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan ini juga berkaitan dengan kemampuan kognitif dan perlawanan terhadap penyakit serta infeksi. Karena itulah, pertumbuhan yang terhambat dapat mempersingkat masa hidup.
Pertumbuhan dan perkembangan anak yang terhambat sering ditemukan di negara-negara berpenghasilan rendah. Kemungkinannya, hal ini disebabkan karena tidak tercukupinya asupan protein. Sebuah penelitian dilakukan di pedesaan Malawi, Afrika, dengan mengambil sampel darah 313 anak berusia 12-59 bulan. Hasilnya, lebih dari 60% anak mengalami pertumbuhan yang terhambat dan 64% anak masuk ke dalam kategori kecil dilihat dari pengukuran tinggi dan berat badan berdasarkan kurva yang ditentukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Lebih dari 80% anak-anak dengan pertumbuhan terhambat ini ditemukan memiliki kadar asam amino esensial 15%-20% lebih rendah daripada anak-anak dengan pertumbuhan normal. Kadar beberapa zat lain, seperti asam amino kondisional, asam amino non-esensial, dan enam sphingolipid yang mereka miliki juga secara signifikan lebih rendah.
Dari hasil inilah, peneliti meyakini bahwa kekurangan asam amino dapat menyebabkan kompleks protein tertentu yang berfungsi sebagai sensor nutrisi di dalam sel, yang mana dapat menghambat sintesis protein, lipid, serta pertumbuhan sel.
Kebutuhan Asam Amino Esensial untuk Anak
Seperti disebutkan sebelumnya, asam amino esensial adalah salah satu molekul pembentuk protein yang vital bagi keseluruhan sel tubuh. Dimana protein sendiri dapat berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan otak dan perkembangan mental anak. Karena itulah, anak-anak membutuhkan asupan protein setidaknya 10% hingga 35% dari total kalori harian. Jumlah ini setara dengan 13 gram protein untuk usia 1–3 tahun, 19 gram untuk usia 4-8 tahun, dan 34 gram untuk usia 9-13 tahun. Sementara, untuk remaja laki-laki dan perempuan masing-masing membutuhkan 52 gram dan 46 gram protein.
Kualitas suatu makanan berprotein dapat dinilai dari seberapa lengkap kandungan asam aminonya. Semakin lengkap ragam asam amino-nya, maka akan semakin tinggi pula nilai proteinnya. Sumber makanan berprotein ini dapat ditemukan di sumber makanan hewani dan nabati. Hanya saja, kandungan yang ada di sumber makanan nabati tidak selengkap seperti di sumber makanan hewani. Meski begitu, mengkombinasikan keduanya dapat dilakukan guna memenuhi kebutuhan harian. Daging, ikan, susu, telur, dan keju merupakan sumber makanan berprotein yang mengandung hampir semua jenis asam amino esensial.
Di saat yang sama, American Academy of Pediatrics tidak merekomendasikan suplementasi asam amino pada anak-anak karena dikhawatirkan dapat menimbulkan efek samping seperti sakit perut atau kelelahan. Terlebih lagi, anak-anak dengan usia lebih tua dan remaja mulai mengenal suplementasi asam amino yang disebut dapat membangun massa tubuh dan meningkatkan kekuatan otot. Federation of American Societies for Experiential Biology juga mengatakan hal tersebut bisa beresiko apabila mereka tidak mengetahui betul jumlah asam amino yang terkandung di dalamnya.
Namun, suplementasi asam amino dikatakan dapat juga bermanfaat bagi sejumlah orang. Suplemen asam amino dapat membantu anak-anak dengan gangguan hiperaktif dan defisit perhatian, dimana mereka memiliki kadar trypthopan lebih rendah yang sebenarnya penting dalam hal pemerhatian dan pembelajaran. Sebuah studi di tahun 2012 juga menunjukkan anak-anak dengan bentuk autisme tertentu memiliki kadar asam amino yang rendah karena mutasi genetik.
Kesimpulan
Asam amino merupakan salah satu molekul pembentuk protein. Mereka memiliki peranan penting, baik dalam pembangunan struktur maupun fungsi tubuh. Terutama pada asam amino esensial, mereka dapat berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Karena itulah asupan protein dengan kandungan asam amino esensial lengkap sangat dibutuhkan sehari-harinya.
Referensi
-
https://www.livestrong.com/article/491888-amino-acid-supplements-for-kids/
-
https://www.medicalnewstoday.com/articles/306983.php
-
https://medlineplus.gov/ency/article/002222.htm
-
Journal of Alternative and Complementary Medicine: An Experimental Evaluation of Targeted Amino Acid Therapy With At-Risk Children
-
Behavioral Brain Function: Altered Tryptophan and Alanine Transport in Boys With Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder
-
Science: Mutations in BCKD-Kinase Leads to a Potentially Treatable Form of Autism With Epilepsy
-
Children's Healthcare of Atlanta: The Facts About Supplement Use for Teens
-
Nationwide Children's Hospital: Supplements: To Use, or Not to Use?
-
Joanne, E. A. Kenneth, H. B. (2017). Effects of protein or amino-acid supplementation on the physical growth of young children in low-income countries. Nutr Rev, 75(9), 699–717. doi: 1093/nutrit/nux027
-
Semba, R. D., Shardell, M., Sakr, A. F. (2016). Child Stunting is Associated with Low Circulating Essential Amino Acids. EbioMedicine, 6:246-252. doi: 10.1016/j.ebiom.2016.02.030
-
Uauy, R., Kurpad, A., Tano-Debrah, K., Otoo, G. E., Aaron, G. A., Toride, Y., Ghosh, S. (2015). Role of Protein and Amino Acids in Infant and Young Child Nutrition: Protein and Amino Acid Needs and Relationship with Child Growth. J Nutr Sci Vitaminol, 61 Suppl:S192-4. doi: 10.3177/jnsv.61.S192