Vitamin C dan Kaitannya dengan Imun Tubuh
sfidn.com – Sistem kekebalan tubuh atau immune system merupakan sistem pertahanan yang terdiri dari sel, jaringan, dan organ kompleks, dimana mereka bekerja sama untuk melindungi tubuh dari kuman dan mikroorganisme jahat. Melalui serangkaian proses yang disebut dengan respons imun, sistem kekebalan ini menangkal semua zat, kuman, dan mikroorganisme yang menyebabkan tubuh terkena infeksi atau penyakit. Maka dari itu, sistem kekebalan tubuh yang baik akan senantiasa menjaga tubuh agar tetap sehat.
Namun, sistem kekebalan setiap orang tidaklah sama. Sistem kekebalan atau imun pun tidak selalu stabil. Beragam nutrisi akhirnya disarankan untuk dikonsumsi demi menjaga dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh, seperti protein, vitamin (A, C, dan K), hingga zinc. Namun, yang paling populer adalah vitamin, terutama vitamin C. Hal ini dikarenakan vitamin C dapat merangsang pembentukan antibodi yang akan meningkatkan kekebalan tubuh.
Untuk lebih jelasnya, mari ketahui lebih lanjut bagaimana vitamin C dapat meningkatkan imun tubuh.
Vitamin C dalam Meningkatkan Imun Tubuh
Vitamin merupakan zat yang tubuh butuhkan untuk tumbuh dan berkembang secara normal. Setidaknya, ada 13 vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Salah satunya yakni vitamin C yang selalu dikaitkan manfaatnya dengan sistem kekebalan tubuh dan peranannya dalam pemulihan penyakit flu. Vitamin C atau dikenal juga sebagai asam L-askorbat adalah vitamin yang larut dalam air dan tidak disimpan oleh tubuh. Maka dari itu, untuk mempertahankan kadar vitamin C di dalam tubuh, manusia perlu mengonsumsinya lewat makanan atau suplemen, tidak seperti hewan yang dapat memproduksi sendiri.
Peranan vitamin C bagi kekebalan tubuh telah dibuktikan melalui banyak studi. Beberapa diantara studi itu menyatakan bahwa vitamin C dapat mendukung fungsi tubuh dalam menghalangi patogen atau mikroorganisme parasit. Beberapa sel sistem kekebalan tubuh memang mengakumulasi vitamin C dan membutuhkan vitamin untuk menjalankan tugasnya, seperti fagosit dan sel-T. Fagosit sendiri merupakan jenis sel darah putih yang berperan dalam sistem kekebalan tubuh dengan cara fagositosis atau menelan patogen. Peran fagosit ini berupa perlawanan akan infeksi dan partikel asing, baik bakteri maupun sel mati yang mungkin masuk ke dalam tubuh. Sementara, sel-T merupakan kelompok sel darah putih yang memainkan peran utama dalam membedakan jenis patogen dan meningkatkan kekebalan tubuh setiap kali terpapar patogen tersebut. Jadi, ketika kekurangan vitamin C, resistensi tubuh dalam melawan patogen tertentu dapat berkurang.
Kekurangan vitamin C pun mengakibatkan gangguan imunitas dan kerentanan yang lebih tinggi terkena infeksi maupun penyakit. Lebih lanjut, infeksi pun dapat mempengaruhi kadar vitamin C dalam tubuh. Hal ini dikarenakan adanya peningkatan peradangan di dalam tubuh. Maka dari itu, suplementasi vitamin C dapat dilakukan untuk mengoptimalkan sel dan jaringan pada sistem kekebalan.
Manfaat Lain dari Vitamin C untuk Kesehatan Tubuh
Vitamin C juga memainkan peran penting terkait fungsi tubuh, seperti produksi kolagen, L-karnitin, dan beberapa neurotransmiter. Vitamin C juga dapat mencegah infeksi dan membunuh bakteri tuberkolosis. Untuk lebih jelasnya, berikut ini beberapa manfaat dari vitamin C dalam peranannya untuk kesehatan tubuh.
-
Mengurangi durasi flu. Vitamin C seringkali dikaitkan dengan pemulihan pasca flu. Menurut studi pada tahun 2009 dan 2017, para peneliti menyimpulkan bahwa vitamin C dapat mengurangi durasi penyakit flu pada orang sehat, namun tidak dapat mencegah dan mempengaruhi tingkat keparahannya.
-
Penyembuhan luka. Seperti disebutkan sebelumnya, vitamin C berperan dalam produksi kolagen yang merupakan komponen utama dari jaringan ikat untuk penyembuhan luka. Pada tahun 1982 pun, peneliti menyimpulkan bahwa luka pada orang dengan asupan vitamin C dapat sembuh lebih cepat. Peran vitamin C sebagai antioksidan pun membantu dalam memperbaiki jaringan dan mengurangi kerusakan akibat peradangan dan oksidasi.
-
Mencegah infeksi. Orang dengan kadar vitamin C yang memadai dianggap lebih mampu melawan infeksi dibandingan orang yang kekurangan vitamin C. Vitamin C juga membantu mencegah infeksi pernafasan akut, terutama pada orang yang kekurangan gizi dan orang yang memiliki tekanan fisik.
-
Membunuh bakteri tuberkolosis. Para peneliti juga menemukan bahwa vitamin C dapat membunuh bakteri tuberkolosis (TB) yang resistan terhadap obat dalam kultur laboratorium. Sebuah studi di tahun 2013 pun menyatakan bahwa menambahkan vitamin C ke obat TB dapat mempersingkat terapi.
Dosis yang Tepat dalam Mengonsumsi Vitamin C
Mengonsumsi vitamin C memang memiliki banyak manfaat untuk tubuh, namun jika melebihi dari 1000 mg sehari, usus tidak akan menyerap semuanya dan justru menyebabkan diare atau ketidaknyamanan pencernaan. Asupan vitamin C harian setiap orang pun berbeda-beda tergantung usia. Berikut ini jumlah asupan vitamin C harian untuk semua usia berdasarkan National Institutes of Health.
-
Bayi (sampai 6 bulan) = 40 mg
-
Bayi (7-12 bulan) = 50 mg
-
Anak-anak (1-3 tahun) = 15 mg
-
Anak-anak (4-8 tahun) = 25 mg
-
Anak-anak (9-13 tahun) = 45 mg
-
Remaja laki –laki (14-18 tahun) = 75 mg
-
Remaja perempuan (14-18 tahun) = 65 mg
-
Pria dewasa = 90 mg
-
Wanita dewasa = 75 mg
-
Remaja perempuan hamil = 80 mg
-
Wanita hamil = 85 mg
-
Remaja perempuan menyusui = 115 mg
-
Wanita menyusui = 120 mg
Referensi
-
https://medlineplus.gov/vitamins.html
-
https://medlineplus.gov/vitaminc.html
-
https://kidshealth.org/en/parents/immune.html
-
https://www.medicalnewstoday.com/articles/219352.php
-
https://www.verywellhealth.com/the-benefits-of-vitamin-c-supplements-89083
-
https://www.eatright.org/food/vitamins-and-supplements/types-of-vitamins-and-nutrients/how-vitamin-c-supports-a-healthy-immune-system
-
https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-HealthProfessional/
-
https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-Consumer/
-
Li Y, Schellhorn HE. New Developments And Novel Therapeutic Perspectives For Vitamin J Nutr 2007;137:2171-84
-
Ströhle, A., Hahn, A. (2009). Vitamin C and Immune Function. Medizinische Monatsschrift fu?R Pharmazeuten, 32(2), 49-54
-
Carr, A. C., Maggini, S. (2017). Vitamin C and Immune Function. Nutrients, 9(11), pii: E1211. doi: 10.3390/nu9111211
-
Hemilä, H., Chalker, E. (2013). Vitamin C for Preventing and Treating The Common Cold. Cochrane Database Syst Rev, (1):CD000980. doi: 10.1002/14651858.CD000980.pub4
-
Catherine, V., Travis, H., Brian, W., William, R. J. Jr. (2013). Mycobacterium Tuberculosis is Extraordinarily Sensitive to Killing by a Vitamin C-induced Fenton reaction. Nature communications, 4, 1881. doi: 1038/ncomms2898