Whey Protein Isolate dan Whey Protein Concentrate, Apa sih Perbedaannya?
sfidn.com - Dewasa ini, suplemen yang paling populer adalah bubuk protein, minuman suplemen, dan snack bar. Diantara ketiganya, yang paling paling mudah dan umum ditemukan adalah suplemen bubuk whey protein yang tentunya dari susu. Kita tahu bahwa ada berbagai jenis whey, termasuk whey proetin isolate dan whey protein concentrate. Nah, pada artikel kali ini kami akan menjelaskan perbedaan dari kedua jenis whey protein ini, dan whey protein manakah yang lebih baik?
Apa itu Whey Protein?
Sebagian besar protein yang ada pada snack protein bar, minuman dan suplemen bubuk berasal dari susu. Seperti yang dikutip dari laman dairyprocessinghandbook.com, cairan yang tersisa dari produksi keju dan yogurt tersebut adalah whey protein. Cairan ini mampu dicerna secara cepat oleh tubuh.
Sekelompok ilmuan dari University of Copenhagen, Denmark menjelaskan bahwa sebelum diproses menjadi keju, kandungan yang terdapat di dalam susu adalah 20% whey protein dan 80% kasein. Hal ini ditambah dengan pernyataan dari ilmuan bernama Robert R. Wolfe yang mengatakan bahwa whey dan kasein merupakan protein berkualitas tinggi karena memiliki seluruh kandungan asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh. Dia juga mengatakan bahwa whey protein sangat bermanfaat untuk meningkatkan produksi protein baru di dalam otot.
Terdapat beberapa jenis whey yang ada didalam suplemen. Bentuk whey yang paling umum adalah whey protein isolate dan whey protein konsentrat. Kedua bentuk ini diproduksi dengan menggunakan teknik pemrosesan yang berbeda dan bervariasi di dalam kandungan nutrsinya.
Lantas, Apa Perbedaan Whey Protein Isolate dan Whey Protein Concentrate
Terdapat beberapa perbedaan nutrisi pada whey protein isolate dan concentrate. Perbedaan ini dikarenakan berbedanya proses pembuatan. Hal ini tertulis dalam laman dairyprocessinghandbook.com yang mengatakan bahwa saat whey protein cair dikumpukan dari hasil pembuatan keju atau yoghurt, maka whey akan melewati beberapa langkah pemrosesan untuk ditingkatkan lagi kandungan proteinnya.
Setelah konsentrasi protein sudah cukup tercapai, maka cairannya dapat dikeringkan untuk selanjutnya berubah menjadi bubuk whey protein concentrate yang memilki kandungan protein sebesar 80% berdasarkan beratnya. Sedangkan 20% sisa dari bubuk whey protein concentrate memiliki kandungan lemak dan karbohidrat. Masih dari laman web yang sama, whey protein isolate memiliki proses yang berbeda untuk bisa mengurangi kandungan lemak dan karbohidrat dari whey protein, sehingga kandungan whey protein isolate mencapai 90% atau lebih dari berat yang telah diproduksi.
Secara keseluruhan, berbagai langkah pemrosesan yang digunakan dalam pembuatan whey protein isolate mampu mengahasilkan kadar protein yang lebih tinggi dengan kandungan lemak dan karbohidrat yang lebih rendah dalam setiap takarannya. Namun, jenis asam amino yang terdapat pada kedua bentuk whey protein tersebut identik sama karena berasal dari protein yang sama pula.
Tabel di bawah ini menunjukan perbedaan utama antara whey protein isolate dan whey protein concentrate dalam 100 kalori per-porsi.
Bisa dilihat diatasa bahwa selain memiliki kandungan karbohidrat yang rendah, whey protein isolate juga memiliki kandungan laktosa yang rendah. Hal ini menunjukan bahwa whey protein isolate bisa dijadikan pilihan untuk mereka yang tidak bisa mengonsumsi laktosa. Namun demikian, para peneliti setuju bahwa kandungan laktosa pada kedua bentuk whey protein ini cenderung cukup rendah dan aman untuk dikonsumsi.
Selain nutrisi, perbedaan lainnya dari kedua jenis whey protein ini adalah harganya. Pada umumnya, whey protein isolate akan lebih mahal daripada whey protein concentrate. Hal ini cukup masuk akal mengingat proses pembuatannya dan kandungan nutrisnya yang berbeda, namun Anda masih bisa mendapatkan kadar protein yang sama jika mengonsumsi whey protein concentrate dengan kadar yang lebih banyak.
Kedua Jenis Whey Protein ini Masih Memiliki Manfaat yang Hampir sama
Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the International Society of Sports Nutrition telah meneliti tentang hal ini. Lebih lanjut lagi, penelitian yang dikeluarkan oleh Nutrition Reviews menunjukan bahwa 192 partisipan yang berolahraga dan diminta untuk suplemen whey protein (termasuk whey protein isolate dan whey protein concentrate) mampu meningkatan massa otot dan kekuatan ototnya.
Walaupun ada perbedaan kecil dalam kandungan nutrisinya, namun tidak ada bukti kuat yang mampu menunjukkan bahwa whey protein isolate dan whey protein concentrate memiliki efek yang berbeda di dalam tubuh. Perlu dicatat bahwa dalam hal protein, faktor yang paling penting adalah asupan total harian Anda. Para peneliti juga telah merekomendasikan untuk banyak mengonsumsi sumber protein berkualitas tinggi seperti dari telur, daging, susu, dll.
Kedua jenis whey protein ini memiliki kuatilas protein yang sangat baik, dan jika dikonsumsipun terbukti mampu mengasilkan efek yang sama. Hanya saja, untuk mereka yang membatasi asupan lemak, karbohidrat dan laktosa mungkin akan lebih baik mengonsumsi whey protein isolate karena memiliki lemak, karbo, dan laktosa yang lebih rendah dibanding whey protein concentrate. Namun, perlu dicatat juga bahwa saat ini sudah banyak suplemen yang memiliki campuran whey protein isolate dan whey protein concentrate.
Kesimpulan
Whey protein merupakan protein yang paling cepat dicerna oleh tubuh dan umumnya digunakan dalam setiap jenis suplemen makanan. Terdapat dua bentuk whey protein yang paling mudah dijumpai, yaitu whey protein isolate dan whey protein concentrate, whey protein isolate memiliki kandungan protein yang lebih banyak dan juga lebih rendah karbohidrat dan lemak.
Namun, perbedaan tersebut hanyalah perbedaan kecil, dan tidak ada bukti kuat yang menunjukan bahwa ada efek berbeda dari whey protein isolate dan whey protein concentrate. Whey protein isolate akan menjadi pilihan yang tepat untuk mereka yang sedang membatasi asupan lemak, karbohidrat dan laktosanya, walaupun lebih mahal. Anda masih bisa mendapatkan jumlah protein yang sama dengan whey protein isolate jika bisa menambahkan lebih banyak takaran pada whey protein concentrate Anda, tentu dengan harga yang lebih murah.
Terlepas dari jenis whey protein apa yang Anda konsumsi, whey protein teteplah jenis protein berkualitas tinggi yang mampu membantu Anda dalam memenuhi kebutuhan protein harian tubuh
Referensi
- https://dairyprocessinghandbook.com/chapter/whey-processing
- https://www.healthline.com/nutrition/whey-protein-101
- Bendtsen, L. Q., Lorenzen, J. K., Bendsen, N. T., Rasmussen, C., & Astrup, A. (2013). Effect of Dairy Proteins on Appetite, Energy Expenditure, Body Weight, and Composition: a Review of the Evidence from Controlled Clinical Trials. Advances in Nutrition, 4(4), 418–438. doi:10.3945/an.113.003723
- Jäger, R., Kerksick, C. M., Campbell, B. I., Cribb, P. J., Wells, S. D., Skwiat, T. M., … Antonio, J. (2017). International Society of Sports Nutrition Position Stand: protein and exercise. Journal of the International Society of Sports Nutrition, 14(1).doi:10.1186/s12970-017-0177-8
- Naclerio, F., & Larumbe-Zabala, E. (2015). Effects of Whey Protein Alone or as Part of a Multi-ingredient Formulation on Strength, Fat-Free Mass, or Lean Body Mass in Resistance-Trained Individuals: A Meta-analysis. Sports Medicine, 46(1), 125–137. doi:10.1007/s40279-015-0403-y
- Wolfe, R. R. (2015). Update on protein intake: importance of milk proteins for health status of the elderly. Nutrition Reviews, 73(suppl 1), 41–47.doi:10.1093/nutrit/nuv021