sfidn.com - Saat para kaum hawa dinyatakan positif hamil, kebanyakan dari mereka ragu untuk terus berlatih atau berolahraga dan bahkan ada juga yang sampai berhenti. Umumnya mereka berpikir bahwa ketika hamil, mereka harus banyak istirahat dan meninggalkan segala macam pekerjaan fisik yang berat. Bukan tanpa alasan, umumnya para dokter menyarankan demikian agar si ibu dan calon bayinya bisa tetap sehat. Tapi benarkah begitu?
Beberapa ahli malah mengatakan belum tentu. Meninggalkan segala macam kegiatan fisik ketika sedang hamil justru akan berakibat negatif. Beberapa dampak negatif diantaranya adalah nyeri punggung, insomnia, mual, kelelahan, dan pembengkakan. Efeknya terkadang masih tetap terus berlanjut walau si ibu sudah melahirkan. Namun, dengan berolahraga, dampak negatif tersebut bisa diminimalisir. The American Council of Sports Medicine menyarankan agar setiap individu untuk tetap bahkan harus melakukan olahraga minimal 30 menit sehari, namun tidak harus setiap hari. Hal tersebut berlaku juga untuk para ibu hamil.
Jenis Latihan Yang Disarankan Untuk Ibut Hamil
Seorang dokter ginekologi bernama Dr. Artal mengatakan bahwa melakukan latihan aerobik yang memiliki gerakan ritmis secara kontinyu akan mampu melibatkan bagian-bagian otot besar dan sangat direkomendasikan sebagai bentuk olahraga pilihan ibu hamil. Melakukan latihan angkat beban yang ringan dengan repitisi sedang juga direkomendasikan dan masih tergolong aman untuk ibu hamil. Karena dengan berlatih angkat beban, maka fleksibilitas akan terlatih dan mampu meminimalkan resiko cedera.
Intensitas dan Durasi Olahraga
Untuk mereka yang kurang terbiasa dalam melakukan olahraga, lamantya waktu yang aman dalam berolahraga adalah sekitar 20 – 30 menit. Sedangkan untuk mereka yang sudah terbiasa berolahraga dan tidak ada catatan medis, maka mereka bisa berolahraga seperti biasa namun dengan intensitas yang sedang. Faktor massa kehamilan tidak bisa dijadikan alasan tepat untuk memaksimalkan program latihan Anda.
- Manfaat Latihan Kardio Untuk Tubuh
- Inilah Gejala & Pengobatan Asam Urat
- Mentimun Bisa Menurunkan Tekanan Darah
Sebagian peneliti mengatakan bahwa mereka yang sudah terbiasa olahraga 80% diantaranya tidak akan mengalami efek buruk pada jantung dan kesehatannya, namun sebagai bentuk aman, lakukanlah repitisi yang sedang. Jangan lupa juga dengan mengawali olahraga dengan pemanasan dan mengakhirinya dengan pendinginan.
Jadi sebenarnya, melakukan latihan atau olahraga ketika sedang hamil sangat aman dan sah-sah saja dengan catatan tidak ada rekam atau komplikasi medis apapun. Bahkan ada wanita hamil yang tidak diperbolehkan untuk melakukan latihan atau olahraga karena adanya rekam medis. Terus konsultasikan program olahraga dan latihan yang akan Anda jalankan kepada dokter sebelum berolahraga agar Anda dan sang bayi tetap aman, ikuti segala petunjuk dan arahan dari dokter.