sfidn.com - Event olahraga akbar Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta – Palembang memang menjadi suatu acara yang tidak boleh untuk dilewatkan. Kenapa? Karena Asian Games kali ini dilaksanakannya di Indonesia. Indonesia sudah dua kali menjadi tuan rumah Asian Games yang sebelumnya dilakukan pada tahun 1962. Perhelatan ini dilaksanakan selama 2 minggu lamanya. Makanya, jangan heran jika pemerintah kedua kota tersebut sangat berkonsentrasi untuk berbenah dan membuktikan diri bahwa kotanya sangat layak untuk menggelar ajang olahraga empat tahunan tersebut.
Fakta dan Sejarah Asian Games
Sebelum menonton partandingan olahraga favoritmu di ajang Asian Games, Tak ada salahnya kamu mengetahui terlebih dahulu sejarah dan pengertian Asian Games, karena kamu pasti akan melihat berbagai moment menarik di sana. Termasuk momen pemecahan rekor terbaru dari berbagai kontingen yang mengikuti acara ini.
Nama Lain Sebelum Asian Games
Sebenarnya, Sebelum Asian Games resmi diselenggarakan, sudah ada acara olahraga bertaraf Asia di tahun 1912 yang bernama Far Eastern Championship Games. Terdapat tiga negara yang menjadi panitia acara olahraga ini yaitu China, Jepang dan Filipina. Tiga negara itu yang menentukan di mana event Far Eastern Championship Games akan di selenggarakan.
Perhelatan acara ini pertama kali di selenggarakan pada tahun 1913, saat itu hanya enam negara di Asia yang ikut. Maka tidak heran jika pada tahun tersebut ada banyak negara Asia yang berbenah diri untuk mengikuti acara tersebut. Pada tahun 1938, jumlah negara yang mengikuti acara itu bertambah menjadi 10 negara, sehingga totalnya menjadi 16 negara. Namun, acara tersebut terpaksa dihentikan pada tahun 1938 karena Jepang ingin Kerajaan Manchu (Manchukou) yang saat itu sedang terlibat kontroversi dengan China untuk mengikuti acara tersebut. China yang tidak ingin adanya Kerajaan Manchu untuk ikut serta dalam event olahraga Far Eastern Championship Games memutuskan untuk undur diri dari kepengurusan. Acara tersebut tidak bisa berjalan tanpa kepengurusan China dan berhenti setelah tahun 1934.
Diawali dengan Olimpiade Musim Panas
Perang dunia ke dua yang melibatkan banyak negara di Asia ketika Far Eastern Championship Games digelar ternyata banyak yang sudah usai setelah tahun 40-an. Tepat ketika Summer Olympics di London tahun 1948 diselenggarakan, banyak atlet China dan Filipina berkumpul bersama. Mereka membicarakan keinginannya untuk bisa mengadakan kembali Far Eastern Championship Games. Terlebih lagi sudah ada banyak negara independent kala itu.
Namun, ada pihak dari India bernama Guru Dutt Sondhi, seorang perwakilan dari Indian International Olympic Committee yang mengatakan bahwa sebenarnya wajar saja jika ajang olahraga tersebut diselenggarakan kembali, namun dirinya mengaku tidak ingin jika event olahraga kembali hanya di urus oleh tiga negara seperti sebelumnya. Bukan tanpa alasan, dia mengatakan jika acaranya bertemakan Asia maka seluruh komite dari seluruh negara Asia pun harus terlibat.
Setelahnya, Guru Dutt Sondhi membuat proposal tentang ajang olahraga yang mewakili seluruh negara Asia uang kini memiliki nama Asian Games. Ide inilah yang akhirnya membentuk Asian Athletic Federation dan tidak heran jika akhirnya India mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah pertama Asian Games tahun 1978.
Dimulai di India Hingga Jepang di Tahun 2026
Sebetulnya, Asian Games memiliki julukan lain, yaitu Asiad, dengan tujuan agar lebih mudah membedakan Asean Games atau SEA Games. Sepanjang sejarah ASEAN, ASEAN Games menjadi acara multi-sport yang diikuti oleh negara-negara pada kawasan Asia Tenggara, sedangkan Asian Games merupakan acara olahraga yang diikuti oleh seluruh negara di kawasan Asia, kecuali Israel yang memang sudah lama di ban sejak tahun 70-an.
Sejak pertama kali dilaksanakan di New Delhi, India tahun 1951 hingga sekarang, sudah ada 9 negara yang berhasil menjadi tuan rumah pada acara ini. Indonesia diharapkan bisa meneruskan kesuksesan Asian Games 2018 itu dengan cara yang lebih menarik lagi. Setelah Indonesia, China akan menjadi negara selanjutnya yang akan menjadi tuan rumah Asian Games 2022 dan diikuti dengan Jepang di tahun 2026.
Berbagai Negara Sudah Pernah Mundur, namun Tidak dengan Indonesia
Diantara 40 negara yang tergabung kedalam Komite Olahrga Asia, hanya ada tujuh negara yang pernah mengikuti seluruh acara Asian Games, dan Indonesia adalah salah satunya. Indonesia tercatat belum pernah mengundurkan diri dari ajang Asian Games bersama dengan India, Jepang, Filipina, Singapura, Srilanka dan juga Thailand.
China dan Jepang yang mendominasi
Meski telah diadakan sebanyak 18 kali termasuk di Indonesia, ternyata belum ada negara di Asia yang mampu menandingi kehebatan China dan juga Jepang. Karena sejak diadakan di tahun 1978, negara yang memperoleh juara umum adalah Jepang atau China. Keuntungan medali yang mereka dapatkan sangatlah berbeda dengan negara yang berada di posisi ke 3.
Per artikel ini dubuat saja, China dan Jepang sudah merajai klasemen perolehan medali. Di ikuti dengan Korea dan Indonesia. Jika dilihat dari perolehan sementara ini, rasanya tidak berlebihan jika kita berharap bahwa Indonesia bisa memastikan diri masuk 10 besar, atau bahkan 5 besar. Terlebih lagi, Indonesia merupakan tuan rumah dari perhelatan akbar ini.
Lima Atlet Telah Pecahkan Rekor Dunia
Walaupun para pemecah rekor dunia cenderung di dominasi oleh orang Eropa dan Amerika, Namun orang Asia pun ternyata masih bisa melakukannya. Seperti atlet sepeda dari Jepang, Nakagawa yang memecahkan rekor dunia di 200m time trial. Lalu ada Mutaz Essa dari Qatar yang berhasil memecahkan rekor di nomor lompat tinggi pada ajang Asian Games 2014. Rekor baru selanjutnya lahir dari panahan Korea Selatan yang berhasil mematahkan semua rekor dunia dalam bidang panahan dengan sekali event. Lalu selanjutnya, ada Takeyuki Nakayama dari Jepang dan Sun Yang dari China. Nakayama berhasil memecahkan rekor di nomor lari maraton pada Asian Games 1986 dan Sun Yang di nomor gaya bebas cabang olahraga renang pada Asan Games 2010.
Asian Games tahun 2014 lalu memang menjadi ajang pemacahan rekor dunia untuk orang Asia. Maka tidak heran jika banyak yang berekspetasi lebih terhadap pagelaran Asian Games tahun ini.
10 Ribu Atlet Lebih Bertanding
Asian Games kali ini akan mengikutsetakan 45 negara, ada lebih dari 100 nomor yang dipertandingkan di 49 cabang olahraga. Maka tidak heran jika akan ada banyak orang asing yang akan terlihat di sekitar kita, karena 10 rb itu baru jumlah atletnya saja, sedangkan panitianya saja ada sekitar 5 ribu orang.
Acara Asian Games yang digelar di Indonesia ini disebut-sebut sebagai acara Asian Games yang paling glamor, jadi tidak heran jika banyak orang yang berekspetasi tinggi untuk acara ini. Terlebih lagi saat ini standard olahraga setiap orang semakin tinggi. Masyarakat Indonesia pun berharap agar para kontingennya mampu mendapatkan medali emas yang lebih banyak atau bahkan membuat rekor terbaru.
Indonesia di Ranking Belasan
Walaupun Indonesia selalu mengikuti ajang Asian Games, namun Indonesia lebih sering menduduki posisi ranking belasan. Pencapaian tertinggi kita adalah saat menjadi runner-up di tahun 1962, saat itu memang kita tengah menjadi tuan rumah Asian Games. Rekor terparah yang pernah di dapat adalah berada di posisi 22 tahun 2006 yang saat itu diselenggarakan di Doha, Qatar. Selain berada diposisi tersebut, Indonesia rata-rata menduduki posisi 9, 14, 11 dan 15.
- Menularkan Semangat Olahraga Lewat AG 2018
- Emas Pertama Indonesia Di Esports AG 2018
- Dibalik Torehan Medali Negeri Tiongkok
Kontingen Terkuat Ternyata Bukan dari Bulu Tangkis
Jika berkaca pada kekuatan kontingen Indonesia, sebagian kita mungkin akan mengarah ke bulu tangkis. Memang pada cabang olahraga ini kita memiliki banyak medali dan prestasi. Tapi jika dilihat dari statistik medali. Kekuatan Indonesia lebih konsisten berada di Dragon Boat, namun sayang tidak banyak media yang meliput. Pada cabang olahraga ini, mereka tidak pernah sekalipun mendapat perunggu. Rata-rata mereka selalu memenangkan perak dan emas. Dragon Boat merupakan olahraga yang serupa dengan mendayung, namun dengan menggunakan kapal berbentuk naga.
Setelah cabang olahraga Dragon Boat, kekuatan besar yang dimiliki Indonesia berada pada bulu tangkis dan juga tennis. Masyarakat Indonesia memang mengharapkan agar para atletnya mampu mendapatkan banyak medali di cabang olahraga tersebut. Terlebih lagi para atlit bulu tangkis Indonesia memang terkenal kuat di mata dunia.
Cabang olahraga tenis Indonesia pun ternyata memang kuat. Walaupun perolehan medali emasnya lebih sedikit, namun Indonesia tetap mampu mengumpulkan 15 medali emas pada cabang olahraga tenis dari seluruh acara Asian Games. Para atlit tenis Indonesia mungkin memang kurang mendapatkan banyak sorotan seperti badminton ataupun sepak bola, namun atlet Indonesia juga sering mengikuti acara Internasional lainnya seperti Davis Cup.