sfidn - 11 Tips Puasa Sehat untuk Penderita Asam Lambung

11 Tips Puasa Sehat untuk Penderita Asam Lambung

sfidn.com – Tidak terasa sebentar lagi kita akan menjalani ibadah puasa Ramadan. Nah, untuk Anda yang memiliki masalah medis tertentu, seperti asam lambung atau GERD, Anda mungkin merasa khawatir tidak bisa menjalani puasa dengan baik.

Tenang saja, artikel ini akan menyajikan berbagai tips puasa sehat untuk penderita asam lambung, sehingga dapat meminimalkan bahkan mencegah munculnya gejala yang tidak nyaman selama berpuasa.

Apa yang terjadi pada asam lambung selama berpuasa?

Pada dasarnya, GERD (gastroesophageal reflux disease) terjadi ketika asam dari perut Anda "salah arah", alias mengalir ke kerongkongan Anda (saluran yang menghubungkan mulut ke lambung). 

Ketika ini terjadi, asam lambung dapat mengiritasi lapisan kerongkongan, menyebabkan rasa sakit, terbakar, atau rasa asam di bagian belakang tenggorokan Anda. 

Penderita asam lambung juga dapat mengalami gejala seperti batuk kering, masalah tidur, atau kesulitan menelan secara teratur.

Mengapa puasa bisa memperparah kondisi asam lambung?

Sayangnya, salah satu efek samping puasa yang sering terjadi adalah ketidakseimbangan asam di lambung, yang kemudian menyebabkan refluks asam atau GERD.

Jika tidak ada makanan di perut untuk dicerna, seperti saat Anda berpuasa, maka kadar asam lambung mulai naik atau meningkat. 

Sementara tidak ada makanan di perut untuk 'menyerap' asam, muncul sejumlah gejala yang tidak nyaman, seperti sakit perut, mulas, dan regurgitasi asam ke kerongkongan (refluks asam).

Tips puasa sehat untuk penderita asam lambung

Kabar baiknya, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan agar gejala GERD tidak muncul selama berpuasa. 

Berikut tips puasa sehat untuk penderita asam lambung, yang mencakup:

  • Hindari makanan yang memicu asam lambung naik, seperti:
    • Makanan berminyak atau digoreng.
    • Daging berlemak.
    • Saus krim.
    • Produk susu murni.
    • Cokelat.
    • Permen.
    • Minuman berkafein, seperti teh, kopi, dan kakao.
  • Hindari makanan yang dapat merangsang produksi asam berlebih, seperti:
    • Minuman berkafein.
    • Minuman berkarbonasi.
    • Alkohol.
    • Mint dan produk dengan perasa mint, seperti permen.
    • Bawang putih, bawang merah, dan makanan pedas.
    • Aneka buah jeruk (citrus) dan dalam bentuk jusnya.
    • Tomat dan produk berbasis tomat.
  • Minum air hangat untuk membantu menenangkan perut. 
  • Minum air dalam jumlah kecil, karena jumlah besar dapat mengelabui perut dengan menganggap itu mengenyangkan, sehingga memicu pengeluaran asam.
  • Makan dengan porsi sedikit, tetapi sering. Langsung makan banyak saat buka puasa dapat meningkatkan tekanan ke kerongkongan dan menyebabkan mulas.
  • Kunyah makanan sampai lumat sebelum ditelan dan makan secara perlahan, jangan terburu-buru.
  • Jangan langsung berbaring setelah makan. Tunggu sekitar 2-3 jam sebelum Anda ingin rebahan.
  • Tinggikan kepala Anda dengan bantal (6-8 inci lebih tinggi dari kaki) saat tidur untuk mengurangi kemungkinan  asam lambung naik dan membantu mencegah sakit tenggorokan di pagi hari.
  • Kenakan pakaian yang longgar, karena pakaian yang ketat dapat menekan perut dan memaksa makanan naik ke kerongkongan.
  • Jika Anda perokok, berhentilah merokok – sebisa mungkin. Ini karena rokok dapat memicu asam lambung naik dengan berbagai cara.
  • Kelola stres Anda dengan baik melalui latihan pernapasan dalam, meditasi, atau sekadar mendengarkan musik kesukaan.

Hal yang harus diperhatikan oleh penderita asam lambung

Obat rumahan seperti teh jahe dan teh chamomile juga dapat Anda pertimbangkan, karena memiliki sifat anti-inflamasi dan sudah digunakan selama berabad-abad untuk menenangkan gangguan pencernaan. 

Bahkan, penelitian menemukan bahwa jahe dapat menenangkan GERD pada anak-anak.

Selain itu, sebuah ulasan yang terbit pada November 2010 dalam jurnal Molecular Medicine Reports menemukan bahwa ekstrak teh chamomile dapat menurunkan asam lambung seefektif antasida yang dijual bebas. 

Hanya saja, Anda tetap perlu berhati-hati. Meski telah digunakan sejak zaman kuno, pengobatan rumahan ini belum dipelajari dengan baik, menurut National Center for Complementary and Integrative Health

Terlebih lagi, jika Anda juga menggunakan obat pengencer darah, maka harus berkonsultasi dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi chamomile. Ini karena berpotensi memicu reaksi alergi pada orang yang alergi terhadap ragweed atau tanaman terkait lainnya.

Penutup 

Seiring waktu, tubuh Anda akan mengatur ketidakseimbangan asam selama berpuasa, sehingga tubuh Anda dapat menyesuaikan diri dengan puasa, dan lambung Anda mulai mengurangi jumlah asam yang disekresikan.

Bicarakan juga dengan dokter Anda sebelum memulai puasa untuk waktu yang lama. 

--- Related Article ---

 

Referensi:

  • Healthline (2021). Foods to Help Your Acid Reflux.
  • Johns Hopkins Medicine. GERD Diet: Foods That Help with Acid Reflux (Heartburn).
  • Livestrong (2020). Fasting and Acid Reflux: What You Need To Know.
  • National Center for Complementary and Integrative Health (2020). Chamomile.
  • Verywell Health (2021). 10 Things to Stop Doing If You Have GERD.
  • Yeh AM, Golianu B. 2014. Integrative treatment of reflux and Ffunctional dyspepsia in children. Children (Basel). 1 (2): 119-133. 

 
Tags:
#tips  #sfidn  #asam lambung  #penderita asam lambung  #tips puasa sehat  #tips puasa untuk penderita asam lambung 
0 Comment
Leave Your Comment

Latest Article