sfidn.com - Suplemen fitness jenis Whey protein dikenal sebagai sumber protein terbaik dibandingkan dengan sumber protein lainnya karena kelengkapan kandungan asam aminonya. Banyak orang-orang yang belum tahu tentang Jenis Suplemen Whey Protein yang Harus Diketahui agar konsumsi proteinnya berfungsi maksimal dalam proses pembentukan otot ketika fitness di gym.
Untuk perkembangan otot, whey protein dapat bermanfaat untuk memaksimalkan pertumbuhan, mempercepat pemulihan sel, mengatasi kelelahan, dan memperbaiki dari kerusakan. Selain itu whey protein memiliki kandungan immunoglobulin yag berperan dalam menjaga daya tahan tubuh. Dan pastinya, whey protein membantu memenuhi kebutuhan protein harian tubuh Anda sendiri.
Di pasaran kita dapat dengan mudah mendapati whey protein yang terbagi ke dalam 3 jenis, yaitu whey protein concentrate, isolate, dan hydrolyzed. Pertanyaan yang biasanya muncul adalah apa bedanya dari jenis – jenis whey protein ini serta manfaatnya masing – masing. Lalu tentu pertanyaan terakhir adalah manakah yang terbaik diantaranya? Pertanyaan-pertanyaan ini wajar karena secara prinsip ekonomi Anda pasti ingin mendapat manfaat maksimal dari budget yang anda keluarkan untuk membeli suplemen whey protein.
Sebelum anda bisa memastikan suatu jenis whey protein itu menjadi yang terbaik untuk dikonsumsi simak beberapa fakta di balik tiap jenis whey protein. Perlu diketahui bahwa setiap whey protein memiliki teknologi proses produksi yang berbeda-beda sehigga menghasilkan spesifikasi produk yang berbeda juga. Perbedaan komposisi kandungan dan ikatan protein dalam jenis-jenis whey protein harus Anda perhatikan karena akan memberikan manfaat yang berbeda jika dikonsumsi. Jadi Anda baru bisa tahu mana whey protein yang terbaik untuk dikonsumsi jika sudah memahami fakta-fakta apa yang ada dibalik tiap jenis whey protein tersebut.
1. Whey Protein Concentrate
Menurut Reference Manual for US Whey And Lactose Products , whey protein concentrate memiliki kandungan protein berkisar 34-80% per sajian. Akan tetapi di pasaran Anda umumnya akan lebih mudah menemui whey protein concentrate dengan kandungan 75-80% protein. Whey protein concentrate masih memiliki kandungan laktosa dan lemak sehingga Anda harus teliti sebelum mengkonsumsinya. Kami lebih menyarankan Anda mengkonsumsi whey protein concentrate 80% karena selain kandungan protein yang lebih tinggi, kandungan lemak dan laktosanya masing-masing hanya berkisar 4-9%
Whey protein concentrate diproduksi menggunakan teknologi ultrafiltrasi untuk mengisolasi inti protein dari whey cair pada susu murni. Teknologi ultrafiltrasi bekerja memisahkan inti protein whey cair dari lemak, laktosa, dan mineral lainnya dengan mendorong whey cari melewati suatu membran berukuran pori-pori sangat kecil antara 0.05 µ m hingga 1 nm yang bahkan lebih kecil dari ukuran bakteri dan virus. Protein cair akan tertahan di membran filtrasi karena ukurannya yang lebih besar, sedangkan kandungan lainnya akan lolos melewai membran. Terakhir, pemisahan dengan membran ini tidak membutuhkan zat kimia tambahan sehingga tetap menjaga kemurnian bahan baku whey protein yang berasal dari susu sapi.
Whey protein concentrate umumnya dikonsumsi sebagai asupan protein tubuh karena tubuh sendiri membutuhkan protein untuk pertumbuhan dan menjalani aktivitas sehari-hari. Untuk mengkonsumsi whey protein concentrate, Anda bisa mengkonsumsinya dalam bentuk olahan minuman smoothie atau shake dan berbagai olahan makanan seperti cookies dan cake di waktu pagi atau sore sore hari dan setelah latihan beban atau berolahraga. Digunakan dari berbagai olahan bertujuan supaya anda tidak bosan dalam mengkonsumsinya.
Sebagai contoh jika Anda mengkonsumsi 30 gram whey protein concentrate 80% dalam satu sajian protein shake, maka Anda telah mendapatkan 24 gram protein murni di dalamnya. Jumlah yang sangat tinggi.
Contoh produk whey protein concentrate : MUSCLEMEDS CARNIVOR WHEY 8 LBS
2. Whey Protein Isolate
Whey protein isolate merupakan jenis whey protein yang lebih murni dari whey protein concentrate dengan kandungan protein sebesar 90-92%. Ini adalah jenis whey protein yang menjadi favorit para fitness enthusiast karena mampu memberikan protein yang lebih banyak untuk otot mereka. Bahkan whey protein isolate hanya mengandung laktosa dan lemak yang sangat kecil sekitar 0,5-1% sehingga lebih aman untuk Anda yang mengalami intoleransi dengan laktosa dan membutuhkan susu yang rendah lemak serta rendah kalori.
Ada dua metode yang digunakan untuk mengisolasi protein dalam proses produksi whey protein isolate yaitu mikrofiltrasi dan ion exchange. Secara sederhana prinsip kerja mikrofiltrasi sama dengan ultrafiltrasi, steril dan tanpa bahan kimia tambahan.
Mikrofiltrasi bekerja dengan cara mendorong whey cair dengan suatu gaya untuk melewati memberan filtrasi dengan pori-pori yang berukuran sangat kecil. Protein dari whey cair akan tertahan di filter dan bahan lainnya akan lolos melewati membran filtrasi. Kelebihannya, microfiltrasi mampu menyaring dengan membran ukuran 0.025 µ m yang artinya 2 kali lebih kecil dari membran ultrafiltrasi pada whey protein concentrate. Jadi wajar apabila whey protein isolate memiliki kandungan protein yang mencapai lebih dari 90%.
Sementara itu, ion exchange bekerja memisahkan protein dalam whey cair dengan cara memisahkan molekul ion berdasarkan perbedaan nilai muatan permukaan antar senyawa. Secara sederhana, protein, laktosa, lemak, dan mineral lainnya memiliki ion positif atau negatif. Kemudian teknologi ion exchange bekerja dengan mengkontakkan larutan whey dengan media padat (yang disebut resin). Resin selanjutnya akan bekerja mengikat ion laktosa, lemak, dan mineral lainnya dengan ion yang berlawanan, sehingga bisa diperoleh inti protein dari whey cair tersebut.
BACA JUGA : SUPLEMEN FITNESS HALAL EAS DARI ABBOTT LAB TELAH HADIR DI INDONESIA
Whey protein isolate dapat dikonsumsi sebagai asupan protein sehari-hari dan selepas berolahraga. Dengan kandungan protein yang lebih murni maka tidak akan jadi masalah lagi bagi anda yang memiliki intoleransi laktosa. Bahkan whey protein isolate memiliki Biological Value (BV) yang berkisar 110-159, lebih tinggi dari pada whey protein concentrate yang hanya 104 sehingga lebih banyak kandungan asam amino yang dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh. Anda bisa mengkonsumsinya dalam bentuk olahan minuman smoothie atau shake karena dapat diserap tubuh dengan lebih cepat.
Contoh produk Whey Protein Isolate : ABBOTT EAS MYOPLEX ISOLATE 2 LBS
3. Whey Protein Hydrolyzed
Pada dasarnya whey protein hydrolyzed adalah whey protein concentrate atau isolate yang telah diminimalisir kandungan laktosa, lemak, dan berbagai mineral lainnya. Tetapi, whey protein ini kemudian mengalami proses hidrolisis untuk menyederhanakan rantai asam amino (peptida) pada proses produksinya. Hasilnya membuat whey protein hydrolyzed tersusun atas sekumpulan peptida yang lebih sederhana daripada whey protein lainnya. Rantai asam amino yang sederhana mampu membuatnya lebih cepat untuk diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh.
Bagaimana hal ini bisa berlangsung? Rantai – rantai ini masuk ke tubuh dan dipecah menjadi mata rantai yang lebih sederhana. Namun whey hydrolyzed sudah hadir dengan kandungan yang sangat sederhana, hal ini meringankan kerja tubuh agar mudah menyerap whey tersebut.
Sama seperti whey protein concentrate dan isolate, whey protein hydrolyzed berbahan dasar susu murni yang kemudian diambil whey cairnya. Protein dalam whey cair kemudian dipisahkan dari kandungan laktosa, lemak, dan mineral lainnya dari whey cair dengan tujuan untuk mendapatkan kemurnian protein yang tinggi. Pada whey protein hydrolyzed, proses pemisahan ini bisa menggunakan teknologi ultrafiltrasi pada whey protein concentrate atau mikrofiltrasi dan ion exchange pada whey protein isolate. Perbedaan penggunaan teknologi filtrasi ini dilakukan berdasarkan kebutuhan tingkat kemurnian protein dalam produk whey protein hydrolyzed yang akan dihasilkan.
Sedangkan proses hidrolisisnya dilakukan dengan hidrolisis enzimatis yang mengadopsi proses hidrolisis protein alami di pencernaan tubuh. Proses hidrolisis dimulai dengan memanaskan protein murni dalam kondisi asam atau akaline yang kemudian ditambahkan enzim proteolitik sehingga mampu membelah dan menghidrolisis ikatan peptida yang ada di dalam protein menjadi rantai asam amino yang lebih sederhana.
Menurut Chris Lockwood, Ph.D., whey protein hydrolyzed disarankan dikonsumsi untuk meningkatkan kadar asam amino plasma lebih cepat daripada whey protein lainnya. Semakin cepat kenaikan asam amino darah, semakin besar total sintesis protein pada otot.
Senada dengan Chris Lockwood, Ph.D., jurnal Protein hydrolysates in sports nutrition , mengemukakan bahwa whey protein hydrolyzed digunakan sebagai suplemen pada olah raga dan bukan sebagai pengganti makanan. Para atlet atau bodybuilder dapat menggunakan produk whey ini untuk mendorong peningkatan plasma asam amino dalama darah secara cepat pada saat sebelum, selama dan setelah latihan sehingga dapat memaksimalkan anabolisme protein pada otot dan pemulihan pasca latihan.
Contoh produk Whey Protein Hydrolized : OPTIMUM NUTRITION HYDROWHEY 1 LBS
Whey protein merupakan suplemen protein herbal yang tidak hanya menjual khasiat kosong belaka. Berbagai penelitian panjang telah dilakukan dan masih terus berlanjut menguji kemampuan whey protein untuk otot, daya tahan tubuh, olahraga, dan lain-lain. Bahkan teknologi pengolahannya mengikuti standar keamanan pada industri pangan yang di awasi langsung oleh badan pemerintah. Dan kini Anda telah mengetahui fakta-fakta di balik tiap jenis bubuk whey protein. Dari pembahasan tersebut, kami berharap Anda bisa memahaminya dan menentukan jenis whey protein apa yang terbaik untuk dikonsumsi.
Nah itu dia Jenis Suplemen Whey Protein yang Harus Diketahui. Semoga bermanfaat dan salam olahraga!